DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Pelayaran dan perdagangan internasional melalui Selat Malaka berlangsung sejak abad 1 Masehi. Orang-orang India pun ikut berdagang sekaligus menyebarkan agama Hindu dan kemudian bertemu dengan orang-orang dari kepulauan Indonesia.
Dengan adanya kontak ini, lambat laun terjadi proses akulturasi antara masyarakat yang tinggal di daerah Jakarta dan orang-orang India, seperti munculnya bentuk pemerintahan yang berbentuk kerajaan yang bernama kerajaan Taruma yang dipimpin oleh Maharaja Purnawarman sejak pertengahan abad ke-5. Nama kerajaan dan nama rajanya dapat diketahui dari sejumlah prasasti yang banyak terdapat di daerah Bogor, dan salah satunya ada di Jakarta Utara (Cilincing) disebut prasasti Tugu, prasasti ini menggunakan huruf Palawa dan Sansekerta. Meskipun tidak ada tahun dan hanya berdasarkan pada palaeografi, para ahli memperkirakan prasasti tesebut berasal dari pertengahan abad ke-5 dan merupakan prasasti tertua di Pulau Jawa (Vogel, 1925).
Gambar 2.1 - Prasasti Tugu, salah satu peninggalan kerajaan Tarumanagara
|
Gambar 2.2 - Prasasti Ciaruteun, salah satu peninggalan kerajaan Tarumanagara |
Keberadaan prasasti tersebut tidak lepas dari keberadaan kerajaan Tarumanagara yang berdiri sejak abad ke-5. Prasasti itu ditulis menggunakan bahasa Sansekerta, yakni bahasa yang hanya dikuasai dan digunakan kaum Brahmana. Intisari yang tedapat pada prasasti tersebut adalah : Dahulu atas perintah Rajadhiraja Paduka Yang Mulia Purnawarman, dilakukan penggalian di sungai Chandrabhaga setelah sungai itu melampaui ibukota yang masyur dan sebelum masuk ke laut. Penggalian dimulai dari hari kedelapan bulan gelap Phalguna dan selesai pada hari ketiga belas bulan terang bulan caitra, selama dua puluh satu hari. Saluran baru dengan air jernih bernama sungai Gomati, mengalir sepanjang 6.122 busur (tumbak) melampaui asrama pendeta raja yang dipepundi sebagai leluhur bersama para Brahmana. Para pendeta itu diberi hadiah seribu ekor sapi (Muljana, 1980:19).
Jika prasasti tersebut ditulis dengan bahasa Sansekerta, lalu bagaimana bahasa yang digunakan dalam pergaulan masyarakat umum Jakarta? Jika dikaitkan dengan pendapat mengenai teori penyebaran bahasa Melayu seperti dari collin (1996, 2005) dan Nothofer (1996), maka dapat dikatakan yang digunkan adalah bahasa Melayu. Oleh karena bahasa Melayu adalah lingua franca dalam perdagangan, dapat dikatakan bahwa penduduk di pelabuhan Jakarta tentu berbahasa Melayu, sama seperti dengan penduduk di pelabuhan-pelabuhan lain.
Keberadaan kerajaan Tarumanagara pun semakin diperkuat dengan ditemukannya barisan candi di daerah perbatasan antara kabupaten Bekasi-Karawang, tepatnya di desa Batujaya dan desa Cibuaya yang pertama kali ditemukan oleh tim arkeolog Fakultas Sastra Universitas Indonesia sekitar tahun 1984 yang kemudian dipugar pada tahun 1996. Menurut beberapa para ahli, kerajaan Tarumanagara sudah lenyap sekitar akhir abad ke-7 dan ke-8 yang mungkin karena ditaklukkan oleh kerajaan Sriwijaya atau sebab lain yang tidak diketahui, namun keberadaanya masih ada hingga abad ke-10. Menjelang keruntuhan kerajaan Tarumanagara, di Jawa Barat terdapat 2 kerajaan besar yakni kerajaan Galuh (abad ke-8 masehi) dan kerajaan Sunda Padjajaran (abad ke-14 masehi) (Rohaedi, 1975:31).
Gambar 2.3 - Candi Batujaya, Karawang
|
Gambar 2.4 - Candi Cibuaya, Karawang |
Penulis & Editor : Tim Publikasi Kearsipan
Sumber : Sopandi, Andi. Triono. Hamluddin. (2019). Profil Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dari Masa Ke Masa. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta.
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Sebutan Pujangga Baru muncul seiring dengan kemunculan majalah sastra dan budaya "Poedjangga Baroe" pada tanggal 29 Juli 1933. Era Pujangga Baru ini menjadi tonggak penting dalam perkembangan kesusastraan Indonesia, di mana para sastrawan mencoba untuk berkarya tanpa campur tangan kolonial Belanda. Salah satu karya sastra paling fenomenal dari angkatan Pujangga Baru adalah "Layar Terkembang" karya Sutan Takdir Alisyahbana. Mari kita mengenal lebih dekat beberapa tokoh sastrawan yang mewarnai era Pujangga Baru ini.
Amir Hamzah, Tengku Amir Hamzah, lahir pada 28 Februari 1911 di Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara. Ia tumbuh dalam lingkungan bangsawan Langkat yang taat pada agama Islam. Pada 29 Oktober 1945, Amir diangkat sebagai Wakil Pemerintah Republik Indonesia untuk Langkat, menjabat di Binjai sebagai Pangeran Langkat Hulu.
Namun, saat revolusi sosial merebak pada 3 Maret 1946, termasuk Amir Hamzah sebagai anggota bangsawan, mereka dihukum pancung pada 20 Maret 1946. Amir terbukti menjadi korban yang tidak bersalah dari revolusi sosial tersebut. Pada tahun 1975, Pemerintah RI mengakui jasanya dengan menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional.
Amir Hamzah memiliki hubungan erat dengan sastra Melayu. Ia adalah seorang penyair yang berbakat, dengan kumpulan puisi seperti "Buah Rindu," yang menandai awal kariernya. Karya-karya puncaknya termasuk dalam kumpulan puisi "Nyanyi Sunyi" dan "Setanggi Timur." Selain sebagai penyair, Amir Hamzah juga mengenalkan karya-karya besar seperti terjemahan buku "Bagawat Gita." HB Jassin menyusun biografi Amir Hamzah sebagai bentuk apreasi beliau, buku biografi tersebut berjudul Amir Hamzah: Raja Penyair Pujangga Baru.
Jan Engelbert Tatengkeng, atau yang lebih dikenal sebagai J.E. Tatengkeng, adalah seorang penyair Pujangga Baru yang akrab disapa Oom Jan oleh teman-temannya. Oom Jan adalah sebuah panggilan yang umum di Sulawesi Utara, tempat ia lahir pada 19 Oktober 1907, di Kolongan, Sangihe. Tatengkeng adalah satu-satunya penyair Pujangga Baru yang memperkenalkan elemen kekristenan dalam karyanya, yang sesuai dengan latar belakangnya sebagai putra seorang guru Injil dan kepala sekolah zending.
Meskipun banyak dipengaruhi oleh kesusastraan Belanda dan gerakan Tachtigers, Tatengkeng memiliki pandangan berbeda dengan Jacques Perk. Baginya, seni bukanlah segalanya, tetapi sebuah gerakan sukma yang menghadirkan keindahan dalam kata-kata. Selain itu, Tatengkeng dikenal sebagai seorang penyair yang dekat dengan alam. Ia meninggal pada 6 Maret 1968 dan dikebumikan di Ujung Pandang, Sulawesi Selatan.
Sutan Takdir Alisjahbana, seorang Sastrawan Indonesia yang berorientasi ke dunia Barat, gigih dalam pandangannya bahwa otak Indonesia perlu diasah agar setara dengan otak Barat. Lahir di Natal, Tapanuli, Sumatera Utara, pada 11 Februari 1908, dan meninggal pada 31 Juli 1993, ia juga dikenal sebagai pemikir kontroversial yang memainkan peran penting dalam perkembangan kesusastraan Indonesia.
Selain menulis karya sastra seperti "Tak Putus Dirundung Malang" dan "Layar Terkembang," ia juga berkontribusi dalam bidang bahasa, budaya, filsafat, pendidikan, dan sejarah melalui berbagai artikel dan esai. Kehidupan dan pemikirannya memberikan pengaruh signifikan pada perkembangan intelektual di Indonesia.
Sutan Takdir Alisjahbana menerima berbagai tanggapan terkait perannya dalam mengembangkan kesusastraan Indonesia. H.B. Jassin, dalam bukunya Kesusastraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai I (1985), secara tidak langsung mengakui peran penting Sutan Takdir Alisjahbana sebagai pengarah perkembangan kesusastraan Indonesia.
Armijn Pane, yang juga dikenal dengan berbagai nama samaran seperti Ammak, Ananta, Anom Lenggana, Antar Iras, dan lainnya, adalah seorang tokoh penting dalam dunia kesusastraan Indonesia. Ia lahir pada 18 Agustus 1908 di Muara Sipongi, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dan memiliki warisan intelektual yang kuat dalam keluarganya.
Selain menjadi seorang sastrawan, ia juga aktif dalam dunia pendidikan dan organisasi kebudayaan. Kariernya di bidang penerbitan dimulai di Balai Pustaka, dan ia juga menjadi bagian dari berbagai organisasi kesusastraan dan kebudayaan.
Armijn Pane adalah salah satu pelopor majalah Pujangga Baru pada tahun 1933, di mana ia menjabat sebagai sekretaris redaksi hingga 1938. Novelnya, "Belenggu," awalnya diterbitkan dalam majalah Pujangga Baru sebelum menjadi buku. Pendapat tentang pengaruh Angkatan 45 di dalam karyanya memiliki perbedaan, Prof. Dr. Teeuw menganggapnya sebagai pelopor Angkatan 45, sementara Dr. H.B. Jassin lebih cenderung melihat gaya impresionistis dalam prosa dan puisinya.
Karya-karya Armijn Pane mencerminkan pengaruh dari berbagai tokoh seperti Noto Soeroto, Rabindranath Tagore, dan Krishnamurti, serta gerakan kesusastraan di Belanda setelah tahun 1880. Ia dikenal sebagai pengarang dengan keyakinan yang kokoh, seperti yang ia ungkapkan dalam novel "Belenggu." Karya ini dianggap sebagai salah satu karya sastra modern Indonesia yang pertama menggambarkan kehidupan kaum intelektual sebelum perang menurut Dr. H.B. Jassin.
Sanoesi Pane, sastrawan terkemuka dari Angkatan Pujangga Baru, lahir pada 14 November 1905 di Muara Sipongi, Sumatera Utara, dan meninggal di Jakarta pada 2 Januari 1968. Ia memiliki enam anak, termasuk Nina Pane, yang juga menjadi seorang novelis. Sanoesi Pane menempuh pendidikan dari HIS di Padang Sidempuan hingga ke Sekolah Hakim Tinggi di Jakarta, dan ia juga memperdalam pengetahuannya tentang kebudayaan Hindu di India.
Karya-karya Sanoesi Pane mencerminkan pengaruh ajaran theosofi dan filsafat Hindu, serta sering mengangkat tradisi lama ke dalam tulisannya. Meskipun ia berada pada perbatasan antara Angkatan Balai Pustaka dan Pujangga Baru, karyanya menggabungkan model puisi awal yang terikat dalam bentuk soneta dengan idealisme Pujangga Baru.
Karya-karya terkenalnya termasuk "Pancaran Cinta," "Puspa Mega," "Airlangga," "Burung Garuda Terbang Sendiri," "Kertajaya," "Sandyakala ning Majapahit," dan "Manusia Baru." Sanoesi Pane diakui sebagai salah satu tokoh penting dalam kesusastraan Indonesia, mempertahankan otonomi seni dan seniman, serta menekankan bahwa bentuk bukanlah takluk pada jiwa, melainkan bentuk jiwa itu sendiri.
Era Pujangga Baru tidak hanya menciptakan karya-karya sastra yang menginspirasi, tetapi juga menggambarkan semangat kemerdekaan dan identitas nasionalisme. Para sastrawan ini menjadi pionir dalam upaya memahami dan mengekspresikan kekayaan budaya dan sastra Indonesia. Meskipun telah berlalu puluhan tahun, warisan sastra mereka masih terasa hingga hari ini, menginspirasi generasi-generasi sastrawan dan penikmat sastra di Indonesia.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Jakarta merupakan kota bersejarah yang penuh dengan dinamika peradaban yang unik. Panjangnya rentang sejarah Jakarta, tak terlepas dari peranan-peranan para pemimpinnya, baik Jakarta pada masa prasejarah, masa kerajaan, masa Hindia Belanda, Masa pendudukan Jepang, hingga kepemimpinan Jakarta pada masa awal kemerdekaan, terbentuknya Provinsi DKI Jakarta, masa orde lama, masa orde baru, hingga era reformasi. Artikel ini ditulis sebagai dokumentasi historis yang berdasarkan data kearsipan Jakarta yang didukung dengan dokumen dan foto arsip yang ada pada koleksi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta. semoga artikel ini bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan Jakarta pada khususnya.
Jakarta merupakan kota peradaban dan pusat pemerintahan, yang merupakan sebuah dataran rendah dengan ciri tanah Alluvial denga 13 sungai yang bermuara di pantai utaranya. Jakarta yang bermula bernama Kalapa (tambahan “Sunda”) merupakan bandar dari kerajaan Pajajaran di pedalaman yang dihuni oleh bermacam-macam bangsa dan suku bangsa.
Gambar 1 - Peta pada Masa Kerajaan Padjajaran |
Keadaan daerah atau wilayah Jakarta saat ini sangat berbeda jauh dengan keadaan pada masa prasejarah. Jakarta merupakan dataran yang sangat luas, yang terjadi karena pengendapan lumpur dari daerah pegunungan di sebelah selatannya. Lumpur yang mengendap itu dibawa oleh sungai-sungai yang mengalir di Jakarta dan sekitarnya, diantaranya Sungai Ciliwung, Kali Angke, Kali Marunda, Cisadane, Kali Bekasi, dan Citarum.
Menurut Dr. H. Verstappen, dataran rendah Jakarta dan sekitarnya belumlah begitu tua bila dibandingkan dengan daerah pedalaman di sebelah selatan. Hal ini dapat dilihat dari lapisan tanahnya, yaitu dilihat dari kecepatan pengendapan lumpur dari tepi pantai memperkirakan usia dataran rendah Jakarta kurang lebih dari 5.000 tahun. Taksiran atau perkiraan usia ini didasarkan atas penelitian ilmu lapisan bumi (geomorfologi) (Jakarta, 1988:3-4).
Jakarta dan sekitarnya merupakan daerah yang menarik bagi manusia untuk bermukim. Menurut pendapat Djafar (2017), pemukiman Jakarta diperkirakan telah ada sejak zaman prasejarah, khususnya sejak zaman Batubaru atau masa bercocok tanam, yang diperkuat oleh beberapa ahli, diantaranya Von Heinegeldern (1965) dan Soehemi (1972).
Prediksi tersebut didasarkan pada bukti-bukti temuan arkeologi berupa artefak yang dihimpun pada masa Hindia Belanda dan telah di inventariskan oleh Van der Hoop (1941) sebagai koleksi Museum Nasional. Bukti artefak tersebut antara lain : kapak persegi, beliung, serpihan pecahan gerabah, mute, dan gelang batu. Tempat-tempat ditemukannya ala-alat batu dari zaman Batubaru tersebar di daerah Jakarta dan sekitarnya. Temuan ini membuktikan bahwa sejak masa itu di Jakarta sudah ada pemukiman dengan pengetahuan membangun perumahan, bercocok tanam, organisasi sosial, perdagangan, pelayaran, ilmu perhitungan, pembuatan pakaian, dan memasak makanan.
Gambar 2 - Kapak Persegi dan Beliung Peninggalan Zaman Batubaru Sumber: https://www.dgraft.com/outline/almanac/2014/03/kapak-persegi/, https://www.idnjurnal.com/news/detail/8509/beliung-kapak-yang-berfungsi-ganda |
Pada masa perundagian (pertukangan), di daerah Jakarta dan sekitarnya berkisar sekitar 1.000 SM hingga 500 SM dengan ditemukannya berbagai peralatan dari logam perunggu dan besi dari zaman berikutnya masa kebudayaan logam yang lebih kurang sejak 500 SM. Penemuan alat-alat dari logam itu menunjukkan bahwa dalam masyarakat pada waktu itu telah tumbuh dan berkembang pengetahuan tentang logam dan teknologi pembuatan alat-alat dari logam.
Sejak itu, peradaban dan kehidupan masyarakat di Jakarta semakin berkembang terutama sejak berhubungan dengan orang-orang India, yang mana terjadi proses akulturasi budaya diantara keduanya dan timbul kebudayaan bercorak Indonesia Hindu/Budha seperti kerajaan Taruma atau Tarumanagara.
Gambar 3 - Peninggalan Masa Kerajaan Tarumanagara Sumber: https://medan.tribunnews.com/2022/12/20/materi-belajar-sejarah-peninggalan-kerajaan-tarumanegara?page=all |
Penulis & Editor: Tim Publikasi Kearsipan
Sumber: Sopandi, Andi. Triono. Hamluddin. (2019). Profil Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dari Masa Ke Masa. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta.
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Perpustakaan Jakarta menawarkan berbagai buku bermutu, termasuk kumpulan buku dongeng anak yang menghadirkan dunia imajinatif dan petualangan seru. Bagi para orang tua dan pengasuh, memilih buku yang tepat untuk anak-anak adalah langkah penting dalam mengembangkan minat baca dan membuka pintu ke dunia dongeng yang ajaib. Berikut adalah rekomendasi buku dongeng anak yang dapat ditemukan di Perpustakaan Jakarta.
Dalam buku "Dongeng Klasik Dunia" yang ditulis oleh Hemma, diterjemahkan oleh Andina Rorimpandey, dan diedit oleh Agnes Vidita, kita diajak untuk berpetualang ke negeri dongeng yang sarat dengan keajaiban. Buku ini menjadi pintu gerbang ke kisah-kisah klasik terkenal di seluruh dunia, mulai dari petualangan Hansel dan Gretel hingga pertemuan dengan Gadis Bertudung Merah yang penuh misteri.
Satu hal yang membuat buku ini begitu istimewa adalah kehadiran ilustrasi yang memukau. Setiap halaman dihiasi dengan gambar-gambar yang memancarkan keindahan dan memperkaya imajinasi pembaca. Ilustrasi ini tidak hanya menambah keindahan visual buku, tetapi juga membangkitkan setiap cerita dalam bentuk visual yang menakjubkan.
Seringkali kita bertanya-tanya mengapa binatang berperilaku seperti yang mereka lakukan. Mengapa kucing selalu menjilat telapak kakinya setelah makan? Mengapa kelelawar hanya aktif pada malam hari? Mengapa lalat tampak tak pernah bisa berhenti mengganggu sapi? Semua pertanyaan ini dan banyak lagi akan dijawab dalam buku "Dongeng Asal Usul Binatang," yang ditulis oleh Ade Cahya Satria dan Imas Ajriana.
Buku ini adalah jendela menuju dunia binatang yang penuh dengan misteri dan keunikan. Setiap cerita di dalamnya bukan hanya hiburan semata, tetapi juga pelajaran tentang alam semesta yang menakjubkan. Dalam setiap kisah, kita akan menjelajahi alasan di balik perilaku aneh dan ajaib binatang-bunatang di seluruh dunia.
Bagi anak-anak yang sudah mahir membaca, buku "101 Dongeng Klasik Dunia" adalah sebuah harta karun yang tak ternilai. Dalam buku yang ditulis oleh Wulan Mulya Pratiwi dan Savitry Khairunnisa, serta diilustrasikan oleh A&M Kurniawan, terdapat 101 cerita terkenal dari seluruh dunia.
Keunikan buku ini adalah gambar-gambar yang begitu memukau. Setiap cerita dihiasi dengan ilustrasi yang menarik, menjadikannya buku yang menarik bagi mata. Gambar-gambar ini bukan hanya penghias halaman, tetapi juga membantu membawa cerita-cerita ini menjadi hidup.
Dalam buku ini, pembaca akan dibawa dalam perjalanan yang menakjubkan melintasi berbagai budaya. Mereka akan menjelajahi cerita-cerita klasik dari berbagai negara, sehingga dapat memahami keberagaman dunia yang luas. Cerita-cerita ini akan membius dan menginspirasi, mengajarkan nilai-nilai moral yang berharga dan memberikan wawasan tentang kultur dan tradisi dari berbagai tempat di dunia.
Kisah-kisah inspiratif selalu memiliki daya tarik tersendiri, terutama ketika mereka ditujukan untuk anak-anak. Buku "Kumpulan Dongeng Inspiratif untuk Anak," yang ditulis oleh Nurul Imani, adalah buku yang mengajarkan cerita-cerita penuh dengan moral seperti kesabaran, rasa terima kasih, dan kerja sama. Cerita-cerita tersebut bukan hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga tentang karakter dan perilaku yang baik.
Sebagian besar cerita dalam buku ini diambil dari berbagai penjuru dunia, sehingga pembaca akan diperkenalkan pada berbagai kultur dan tradisi. Ini adalah cara yang indah untuk membantu anak-anak memahami keragaman dunia dan belajar menghargai perbedaan. Buku ini mengajarkan nilai-nilai positif dalam cara yang mudah dipahami dan menghibur.
Kota-kota dalam pikiran penulis seringkali menjadi tempat yang menarik untuk dijelajahi. Dalam buku "Dongeng Pendek tentang Kota-Kota dalam Kepala," yang ditulis oleh Mashdar Zaenal dan Addin Negara, kita akan diajak untuk mengunjungi kota-kota yang unik dan penuh keajaiban yang ada dalam khayalan penulis.
Salah satu kota yang akan Anda kunjungi dalam buku ini adalah Kota Tungku. Mashdar Zaenal membawa kita ke tempat ini, di mana cuaca selalu panas dan matahari bersinar terang. Di sana, kita akan berkenalan dengan penduduk yang memiliki cerita menarik tentang kehidupan di kota ini. Mereka menceritakan bagaimana mereka berurusan dengan panas yang menyengat dan perubahan yang terjadi di lingkungan mereka. Ini adalah salah satu contoh perjalanan menarik yang akan Anda alami dalam buku ini.
Buku ini adalah perpaduan yang menarik antara fiksi dan realitas. Dengan gaya bercerita yang khas, penulis menghadirkan kota-kota yang penuh dengan detail dan nuansa yang unik. Ini adalah buku yang akan memicu imajinasi Anda dan membawa Anda pada petualangan yang tak terlupakan.
***
Dengan berbagai pilihan buku dongeng anak yang tersedia di Perpustakaan Jakarta, anak-anak dapat mengeksplorasi imajinasi mereka, memperluas wawasan, dan memperkaya pengalaman membaca. Selain itu, membacakan dongeng kepada anak-anak adalah cara yang sempurna untuk menghabiskan waktu berkualitas bersama mereka. Jadi, jangan ragu untuk menjelajahi dunia dongeng yang menakjubkan melalui buku-buku yang kami rekomendasikan.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Bulan Oktober, sebuah periode yang penuh dengan semangat nasionalisme. Bulan ini memegang tempat spesial di hati rakyat Indonesia sebab ini adalah saat ketika Indonesia merayakan Bulan Bahasa dan Sastra, sebuah perayaan yang memiliki makna yang mendalam dan menghormati bahasa sebagai alat persatuan dan kekayaan budaya kita.
Mungkin sebagian besar dari masyarakat belum terlalu akrab dengan peringatan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia. Tradisi ini mungkin masih terasa asing bagi sebagian besar masyarakat, kecuali bagi kalangan akademisi, penggiat bahasa, dan pemerhati bahasa yang menjadikan ini sebagai fokus utama. Pada bulan ini, biasanya diadakan berbagai kegiatan seperti lomba menulis puisi, lomba menulis cerpen, lomba pidato, dan berbagai kompetisi lain yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada masyarakat luas tentang adanya Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia.
Sejarah Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia mengakar pada peristiwa penting yang terjadi pada tanggal 28 Oktober, yaitu Hari Sumpah Pemuda. Pada tanggal tersebut, tahun 1928, sebuah komitmen besar diucapkan oleh para pemuda Indonesia. Mereka bersumpah untuk menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Ikrar tersebut mengandung pesan yang kuat:
“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia.”
“Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.”
“Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”
Inilah awal dari perjalanan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi dan persatuan Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi lambang semangat persatuan dan kemerdekaan. Sehingga, memilih bulan Oktober untuk merayakan bahasa dan sastra adalah sebuah penghormatan terhadap perjuangan dan tekad para pemuda pada masa lalu.
Peringatan Bulan Bahasa dan Sastra di bulan Oktober bertujuan nyata, yaitu untuk mengingatkan kita tentang pentingnya Bahasa Indonesia sebagai sarana persatuan dan sekaligus upaya menghargai serta memeriahkan kekayaan budaya kita. Indonesia, dengan keberagaman suku dan bahasa, memiliki sekitar 719 bahasa daerah yang masih digunakan aktif.
Di tengah arus globalisasi dan penetrasi bahasa asing ke dalam kehidupan sehari-hari, Bahasa Indonesia menjadi semakin vital dalam menjembatani perbedaan dan memperkokoh kesatuan sebagai identitas nasional kita. Setiap tahun, Bulan Bahasa dan Sastra diperingati sebagai bentuk komitmen untuk memajukan Bahasa Indonesia dan sastra nasional.
Hal ini menjadi upaya konkret untuk memelihara semangat cinta dan keterlibatan masyarakat dalam melestarikan serta menghormati bahasa sebagai pilar persatuan dan cinta pada warisan budaya kita. Dalam mengapresiasi Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia, kita juga secara simbolis menghormati warisan leluhur dan memperkuat tekad bersama untuk menjaga Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa.
Saatnya kita merayakan Bulan Bahasa dan Sastra Indonesia dengan semangat yang menggebu-gebu, karena bahasa adalah inti dari identitas kita sebagai bangsa. Dalam merayakan bulan ini, kita memiliki tanggung jawab bersama untuk melestarikan dan menghormati bahasa sebagai jembatan persatuan kita. Melalui tindakan kita sehari-hari, seperti membaca buku-buku sastra, kita dapat menjaga Bahasa Indonesia tetap hidup dan berkembang. Jadi, mari kita sambut Bulan Bahasa dan Sastra dengan penuh semangat dan cinta pada bahasa kita sendiri, karena hanya bersama-sama kita bisa memastikan bahwa bahasa ini akan terus menjadi kekuatan penyatuan bangsa Indonesia.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Perpustakaan adalah tempat yang penuh dengan pengetahuan, di mana orang datang untuk membaca, belajar, dan bekerja. Untuk menjaga lingkungan perpustakaan tetap nyaman dan bermanfaat bagi semua pengunjung, ada beberapa aturan etika yang harus diikuti. Mari pahami panduan etika atau "Boleh dan Tidak Boleh" di Perpustakaan Jakarta agar pengalaman membaca di perpus menjadi lebih baik dan menyenangkan!
Mengikuti aturan etika di perpustakaan Jakarta memiliki banyak manfaat. Pertama-tama, itu menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman bagi semua pengunjung. Orang dapat fokus pada belajar dan membaca tanpa gangguan. Berikut hal yang perlu kamu perhatikan saat berada di perpustakaan:
Pengunjung diharuskan melakukan registrasi untuk bisa check in di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin. Kamu bisa mengunduh aplikasi Jaklitera atau mengaksesnya melalui website. Buat akun dengan memasukkan NIK dan kata sandi. Jika masih bingung, petugas perpustakaan siap membantumu!
Salah satu aturan dasar di perpustakaan adalah menjaga keheningan. Berbicaralah dengan suara pelan dan hindari percakapan keras. Jika kamu perlu berbicara dengan seseorang, sebaiknya lakukan di luar area bacaan utama.
Untuk memastikan bahwa semua pengunjung memiliki akses yang sama, pastikan kamu kembalikan buku tepat waktu. Jika kamu masih perlu membacanya lebih lama, kamu bisa melakukan perpanjangan waktu melalui aplikasi Jaklitera.
Jika kamu menggunakan komputer, meja, atau peralatan lain di perpustakaan, gunakan dengan hati-hati. Jangan merusak atau meninggalkan jejak yang merugikan, ingatlah untuk menjaga fasilitas bersama.
Perpustakaan Jakarta menjadi tempat yang ramah bagi masyarakat di mana orang dari berbagai latar belakang dapat berkumpul dan belajar bersama. Menghormati aturan etika di perpustakaan adalah cara untuk mendukung komunitas dan mendukung nilai-nilai literasi. Pastikan kamu tidak melakukan hal berikut selama berada di area perpustakaan:
Membuat keributan seperti berbicara keras, berteriak, atau bermain musik dengan suara keras tidak boleh dilakukan di area perpustakaan. Hal ini akan mengganggu pengunjung lain dan menghancurkan atmosfer yang tenang.
Pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan dan minuman dari luar, demi menjaga kebersihan dan menghindari resiko buku kotor. Perpustakaan Jakarta hanya membolehkan pengunjung membawa air putih dengan tumbler.
Buku perpustakaan adalah milik bersama, jadi jangan menandai buku dengan cara apapun, termasuk menulis, menggaris bawahi, melipat, atau mencoret-coret di dalamnya. Hal ini merusak sumber daya yang harus dijaga untuk digunakan oleh semua orang.
Merekam atau mengambil foto di perpustakaan tanpa izin dapat mengganggu privasi pengunjung dan melanggar etika. Selalu minta izin terlebih dahulu jika kamu ingin mengambil foto atau merekam.
Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin adalah harta karun pengetahuan yang harus dijaga dengan baik. Dengan mengikuti aturan etika yang sederhana, kita dapat menjaga perpustakaan sebagai tempat yang nyaman dan bermanfaat bagi semua orang. Jika kita saling menghormati dan menjaga lingkungan perpustakaan, pengalaman belajar dan membaca akan menjadi lebih baik bagi semua pengunjung.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Hari Perpustakaan Sekolah Internasional adalah momen bersejarah yang dirayakan setiap tahun pada tanggal 18 Oktober. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan penghargaan terhadap peran serta manfaat perpustakaan sekolah di seluruh dunia. Pada hari tersebut, kita merayakan keberagaman budaya, merangsang minat baca, serta mempromosikan akses informasi bagi seluruh siswa.
Pemahaman mengenai asal usul Hari Perpustakaan Sekolah Internasional membawa kita ke tahun 1999 ketika Presiden International Association of School Librarianship (IASL), Dr. Blanche Woolls, memperkenalkannya. Namun, momen ini mencapai puncaknya pada tahun 2005 ketika Presiden IASL, Peter Genco, memutuskan untuk meresmikannya sebagai perayaan tahunan. Sejak saat itu, setiap tahun pada tanggal 18 Oktober, perpustakaan sekolah di seluruh dunia memperingati momen ini dengan antusiasme.
Perpustakaan sekolah adalah sebuah aset yang sangat berharga dalam lingkungan pendidikan. Mereka menyediakan beragam koleksi berupa buku cetak, majalah, surat kabar, e-book, audio, video, dan sumber daya digital lainnya. Semua ini dirancang untuk mendukung kurikulum, minat, dan kebutuhan siswa.
Perpustakaan sekolah bukan sekadar tempat untuk meminjam buku; mereka juga berperan penting dalam memberikan bimbingan, referensi, dan peluang untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler. Semua ini bertujuan meningkatkan keterampilan informasi, kritis, kreatif, dan kolaboratif siswa.
Selain itu, perpustakaan sekolah juga dapat berfungsi sebagai pusat kebudayaan di sekolah. Mereka memiliki potensi untuk menghormati dan merayakan keragaman budaya, bahasa, agama, dan identitas siswa melalui koleksi buku dan program-program yang diselenggarakan. Perpustakaan menjadi tempat di mana ide, pengalaman, dan pengetahuan dapat saling berbagi antara siswa, guru, orang tua, dan masyarakat.
Peringatan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional membawa sejumlah manfaat. Utamanya, perayaan ini memberikan kesempatan bagi sekolah-sekolah di seluruh dunia untuk menunjukkan dan mengadvokasi pentingnya perpustakaan sekolah. Setiap sekolah dapat memilih waktu yang sesuai dengan situasi dan kondisinya sendiri untuk merayakan momen ini. Hal ini memungkinkan setiap sekolah untuk berpartisipasi tanpa harus terikat pada tanggal atau waktu tertentu, sehingga lebih fleksibel.
Selain itu, peringatan ini juga berperan sebagai solusi untuk membuat kegiatan membaca buku menjadi aktivitas yang menyenangkan dalam keseharian siswa. Ini sejalan dengan upaya mempromosikan literasi dan budaya baca. Dengan merayakan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional, kita mengingatkan siswa akan pentingnya membaca dan menjadikan hal ini sebagai kebiasaan yang mengasyikkan.
Siswa dan guru memiliki peran penting dalam merayakan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional. Berikut adalah beberapa ide yang bisa diadopsi sebagai upaya memeriahkan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional:
Kompetisi Baca Buku: Siswa dapat mengikuti kompetisi membaca buku dengan hadiah menarik. Ini akan merangsang minat baca dan semangat kompetisi yang sehat.
Pameran Buku: Perpustakaan sekolah dapat menyelenggarakan pameran buku khusus, memajang buku-buku terbaru dan menarik. Ini akan memperkenalkan siswa pada koleksi perpustakaan.
Klub Baca: Siswa dan guru dapat membentuk klub baca di sekolah. Klub ini dapat memilih buku-buku yang akan dibaca bersama dan kemudian berdiskusi tentangnya.
Kegiatan Kreatif: Mengadakan kegiatan seperti menulis cerpen atau puisi, membuat lukisan, atau menyusun pameran seni yang terinspirasi oleh buku yang mereka baca.
Tantangan Literasi: Membuat tantangan literasi di sekolah yang mendorong siswa untuk mencoba genre buku yang berbeda-beda dan berbagi ulasan mereka.
Pameran Kebudayaan: Merayakan keberagaman budaya dengan pameran tentang budaya, bahasa, dan makanan dari berbagai negara di seluruh dunia.
Mengundang Penulis atau Pembicara: Mengundang penulis atau pembicara untuk berbicara tentang pentingnya membaca dan menulis.
Pembacaan Bersama: Mengadakan sesi pembacaan bersama di mana guru dan siswa membaca cerita atau buku bersama-sama.
Peringatan Hari Perpustakaan Sekolah Internasional adalah saat yang sangat penting untuk merayakan dan menghargai peran perpustakaan dalam mendukung pendidikan. Perpustakaan bukan hanya tempat untuk menyimpan buku, tetapi juga pusat pengetahuan, kreativitas, dan kebudayaan di sekolah. Dengan merayakan momen ini, kita merangsang minat baca siswa, menghormati keberagaman, dan mempromosikan literasi. Semua ini adalah langkah-langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di seluruh dunia.
Selamat Hari Perpustakaan Sekolah Internasional!
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Perpustakaan menjadi tempat magis bagi para pencinta buku, tempat di mana kata-kata mengambil bentuk dan menceritakan kisah-kisah yang tak terhitung jumlahnya. Di Jakarta, kota yang penuh dengan hiruk-pikuk aktivitas sehari-hari, perpustakaan menjadi tempat yang istimewa untuk melarikan diri ke dunia literasi. Dalam artikel ini, kami akan mengulas beberapa spot nyaman di Perpustakaan Jakarta yang dapat menjadi favoritmu untuk membaca dan merenung.
Area Lay Bag
Jika kamu suka membaca sambil berbaring atau duduk dengan santai, maka Lay Bag area adalah tempat yang sempurna untukmu. Terdapat berbagai macam bantal dan alas yang nyaman yang bisa kamu pilih. Kamu dapat merasa seperti berada di rumah sendiri sambil menikmati buku favoritmu. Kenyamanan ini akan membawamu lebih dalam ke dalam cerita yang kamu baca.
Meja Panjang dengan Colokan
Bagi kamu yang suka membaca sambil mencatat atau menggunakan perangkat elektronik, meja panjang dengan colokan adalah pilihan yang cerdas. Di sinilah kamu dapat mengecas laptop, tablet, atau ponsel pintar kamu dan tetap fokus pada bacaanmu. Jangan lupa untuk membawa earphone agar tidak mengganggu pengunjung lainnya.
Meja Dekat Kaca untuk Mendapat Sinar Matahari
Sinar matahari selalu memberikan suasana yang menyenangkan saat membaca. Meja-meja yang ditempatkan dekat jendela besar atau kaca besar di perpustakaan Jakarta memungkinkanmu untuk menikmati cahaya alami selama membaca. Ini adalah pilihan yang sempurna jika kamu ingin merasa lebih terhubung dengan alam meskipun berada di dalam gedung.
Bilik Privasi/Meja Perorangan
Kadang-kadang, kita butuh tempat yang tenang dan bebas dari gangguan untuk benar-benar meresapi cerita dalam buku. Bilik privasi atau meja perorangan di Perpustakaan Jakarta adalah tempat yang tepat untuk itu. Di sini, kamu dapat memfokuskan diri sepenuhnya pada bacaanmu tanpa ada gangguan dari luar.
Meja Lesehan Dekat Rak Tangga
Jika kamu ingin mencoba pengalaman yang berbeda, coba meja lesehan yang berada di sekitar rak-rak buku. Dengan duduk di lantai dan bersandar di dinding perpustakaan, kamu dapat meresapi atmosfer yang unik dan merasa seperti menjadi bagian dari dunia buku itu sendiri.
Perpustakaan bukan hanya tempat untuk membaca buku, tetapi juga tempat di mana pengetahuan berkumpul. Menjadi sumber daya berharga bagi masyarakat, tempat yang mendukung pendidikan, penelitian, dan pengembangan pribadi. Di perpustakaan, kita dapat menemukan berbagai jenis buku, majalah, jurnal, dan sumber daya elektronik lainnya yang membantu kita memperluas wawasan dan pemahaman kita tentang dunia.
Selain itu, Perpustakaan Jakarta juga sering menjadi pusat kegiatan budaya dan sosial. Kami menyelenggarakan berbagai acara seperti diskusi buku, pameran seni, lokakarya, dan banyak lagi. Ini memberikan peluang untuk berinteraksi dengan orang lain yang memiliki minat yang sama dan membangun komunitas yang kuat di sekitarnya.
Setiap spot di Perpustakaan Jakarta memiliki pesonanya sendiri, dan pilihan spot favorit mungkin berbeda-beda untuk setiap orang. Namun, yang terpenting adalah bahwa perpustakaan adalah tempat di mana kita dapat melarikan diri dari rutinitas sehari-hari dan menjelajahi dunia yang tak terbatas melalui buku. Ini adalah tempat yang memungkinkan kita untuk terus belajar, bermimpi, dan merenung.
Jadi, mana yang menjadi spot favoritmu di Perpustakaan Jakarta? Apakah kamu lebih suka mengejar ilmu di meja panjang dengan colokan, ataukah kamu lebih suka merenung di bilik privasi? Tidak peduli di mana kamu memilih untuk duduk dan membaca, yang terpenting adalah bahwa kamu terus menjelajahi dunia kata-kata dan menikmati pesona dunia literasi dan sastra yang tak terbatas yang ditawarkan oleh perpustakaan. Semoga Perpustakaan Jakarta terus menjadi tempat yang menginspirasi dan memberi wawasan kepada kita semua.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Maulid Nabi, momentum yang begitu istimewa dalam kehidupan umat Islam, selalu menjadi perayaan yang penuh makna dan kegembiraan. Setiap tahun, umat Muslim di seluruh dunia merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan penuh kecintaan dan penghormatan. Maulid Nabi tidak sekadar menjadi peringatan sejarah, tetapi juga merupakan saat untuk merenungkan ajaran-ajaran luhur yang beliau sampaikan kepada umat manusia, serta mengambil inspirasi dari kehidupan dan kepribadian Rasulullah sebagai teladan dalam menjalani kehidupan yang penuh nilai dan kebajikan.
Peristiwa Isra Mi’raj banyak dibahas dalam buku perjalanan dakwah Nabi Muhammad SAW, berikut adalah beberapa rekomendasi buku yang bisa dijadikan sebagai sumber referensi:
Perjalanan Hidup Rasul Yang Agung Muhammad SAW: Dari Kelahiran Hingga Detik-Detik Terakhir oleh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri
Buku ini membahas berbagai aspek penting dalam sejarah Arab, situasi masyarakat pada masa Jahiliyah, serta riwayat keluarga besar Nabi. Selain itu, buku ini juga merinci kelahiran Nabi dan kehidupannya empat puluh tahun sebelum menerima kenabian. Buku ini mengeksplorasi fase-fase bersejarah seperti Makkah, periode di bawah perlindungan kenabian dan kerasulan, serta tahap-tahap awal perjuangan dakwah, termasuk pemboikotan menyeluruh dan tahun kesedihan.
Ensiklopedia Nabi Muhammad SAW oleh Zaidah Kusumawati Ichwan Fauzi
Buku ini bukan sekadar sebuah kisah biografi, tetapi merupakan sebuah karya monumental yang mengungkap secara rinci dan jernih sosok pribadi Rasulullah, Nabi Muhammad SAW. Melalui halaman-halaman yang penuh penelitian dan pemahaman mendalam, buku ini memaparkan dengan cermat sepuluh peran penting yang beliau jalani dalam dunia ini. Nabi Muhammad SAW bukan hanya seorang nabi dan rasul, tetapi juga pemimpin, suami, ayah, sahabat, dan berbagai peran lainnya. Teladan yang diberikan oleh beliau dalam menjalani semua peran ini merupakan pedoman berharga bagi umat Islam dalam mengarungi kehidupan sehari-hari mereka.Biografi Keluarga Nabi oleh Muhammad Asy-Syarqawi.
Biografi Keluarga Nabi oleh Muhammad Asy-Syarqawi
Buku ini mengisahkan tentang bagian dari kehidupan keluarga mulia Nabi, yang merupakan pemimpin-pemimpin dan cahaya Allah yang terang benderang di seluruh negeri. Di antara mereka terdapat Hamzah bin Abdul Muththalib, al-Abbas bin Abdul Muththalib, Ali bin Abu Thalib, Fatimah Az-Zahra’, al-Husain bin Ali, al-Hasan bin Ali, Sayidah Zainab, dan Sayidah Nafisah r.a. Keluarga Nabi bukan hanya figur penting dalam Islam, tetapi juga pelita-pelita petunjuk, pohon nubuwah, dan tempat turunnya wahyu ilahi. Ini adalah kisah inspiratif tentang keluarga yang mendalamkan nilai-nilai Islam dalam setiap aspek kehidupan mereka.
Nabi Muhammad Sang Pejuang Hebat oleh Muhammad 'Imarah
Buku ini hadir untuk menggambarkan perjalanan hidup Nabi Muhammad Saw. Mulai peristiwa-peristiwa sebelum kelahirannya hingga saat wafatnya. Buku ini dirancang dengan bahasa yang mudah dipahami dan dipilih dengan kata-kata yang sesuai untuk anak-anak kita yang kita cintai. Selain sebagai bahan bacaan, buku ini juga dapat berfungsi sebagai panduan bagi mereka untuk meneladani perilaku, ucapan, dan ketenangan Rasulullah Saw. Dalam mengikuti jalan yang benar. Itu adalah jalan Allah, Sang Pemilik segala yang ada di langit dan bumi.
Ayo Mengenal Nabi Muhammad : Mukjizat & Peristiwa Penting Oleh Aifa Syah
Buku ini mengisahkan berbagai mukjizat dan peristiwa penting dalam kehidupan Nabi Muhammad. Termasuk di dalamnya kisah Isra Miraj, masa diasuh oleh Halimah As-Sadiyah, batu dan pohon yang berbicara dengan Nabi Muhammad, dan masih banyak cerita menarik lainnya. Buku ini disertai dengan ilustrasi yang menghibur sehingga anak-anak akan tetap tertarik saat membacanya.
Dengan memperdalam pemahaman kita tentang Rasulullah, kita dapat lebih menghargai pesan-pesan universal yang beliau sampaikan dan menjadikan peringatan Maulid Nabi sebagai kesempatan untuk memperkaya spiritualitas dan menguatkan komitmen kita dalam mengikuti teladan beliau dalam kehidupan sehari-hari. Selamat membaca!
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Membaca adalah jendela menuju dunia pengetahuan, imajinasi, dan inspirasi. Kebiasaan membaca tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membentuk pikiran, memperkaya kosakata, dan memperluas wawasan. Di tengah gempuran teknologi modern, membangun kebiasaan membaca yang baik menjadi semakin penting. Perpustakaan Jakarta hadir sebagai mitra dalam perjalanan membentuk pembaca aktif, dengan berbagai sumber daya dan layanan yang dapat membantu Anda meraih manfaat besar dari membaca.
Membangun kebiasaan membaca yang baik memerlukan komitmen dan upaya konsisten. Tidak ada waktu yang lebih baik untuk memulai daripada sekarang. Di bawah ini adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda membangun kebiasaan membaca yang baik:
Sebelum Anda memulai membaca, tentukan tujuan Anda. Apakah Anda ingin mendapatkan pengetahuan baru, mengembangkan imajinasi, atau sekadar bersantai? Tujuan membaca akan membantu Anda memilih jenis buku yang sesuai dengan apa yang Anda ingin capai.
Pilih waktu yang nyaman untuk membaca. Beberapa orang lebih suka membaca di pagi hari, sementara yang lain lebih suka menjelajahi halaman buku di malam hari. Pilih waktu yang paling cocok dengan rutinitas Anda.
Jika Anda baru memulai membangun kebiasaan membaca, mulailah dengan durasi singkat. Membaca selama 10-15 menit setiap hari sudah cukup. Seiring berjalannya waktu, Anda dapat meningkatkan durasinya.
Pilih buku yang sesuai dengan minat Anda. Buku-buku yang menarik perhatian Anda akan membuat proses membaca lebih menyenangkan dan memotivasi Anda untuk terus membaca.
Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk membaca. Pilih tempat yang tenang dan bebas dari gangguan. Buat suasana yang mendukung konsentrasi dan imajinasi.
Selalu bawa buku atau perangkat membaca elektronik Anda kemanapun Anda pergi. Dengan selalu memiliki buku di tangan, Anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk membaca, seperti saat menunggu di tempat umum atau saat perjalanan.
Perpustakaan Jakarta menjadi sumber daya berharga dalam membangun kebiasaan membaca yang baik. Di dalamnya, Anda akan menemukan berbagai koleksi buku yang mencakup berbagai genre dan topik. Berikut beberapa cara Perpustakaan Jakarta dapat membantu Anda menjadi pembaca aktif:
Perpustakaan Jakarta memiliki koleksi buku yang sangat beragam, mulai dari fiksi hingga non-fiksi, sastra klasik hingga buku-buku terbaru. Anda dapat memilih buku yang sesuai dengan minat dan tujuan membaca Anda.
Perpustakaan Jakarta menyediakan sarana penelusuran buku yang memudahkan Anda menemukan buku-buku yang Anda cari. Selain itu, Anda juga dapat mendapatkan rekomendasi buku berdasarkan minat dan preferensi Anda.
Layanan peminjaman buku di Perpustakaan Jakarta memungkinkan Anda membawa pulang buku-buku yang Anda pilih. Anda dapat membaca dengan lebih santai di rumah atau di tempat yang Anda sukai.
Perpustakaan Jakarta seringkali mengadakan acara dan lokakarya yang berkaitan dengan membaca dan literasi. Ini adalah kesempatan bagus untuk bertemu dengan sesama pembaca, mendapatkan wawasan baru, dan memperluas jaringan.
Perpustakaan Jakarta juga menyelenggarakan kelas pustaka yang mengajarkan keterampilan membaca, menulis, dan literasi kepada berbagai kelompok usia. Kelas ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan apresiasi Anda terhadap buku dan literasi.
Membangun kebiasaan membaca yang baik adalah investasi dalam diri sendiri. Dengan membaca, Anda tidak hanya mendapatkan informasi dan pengetahuan baru, tetapi juga membentuk pola pikir yang kritis dan analitis. Perpustakaan Jakarta hadir untuk mendukung Anda dalam perjalanan ini, memberikan akses ke dunia literasi dan membantu Anda menjadi pembaca aktif yang selalu lapar akan pengetahuan dan inspirasi.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq