DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Jakarta merupakan kota bersejarah yang penuh dengan dinamika peradaban yang unik. Panjangnya rentang sejarah Jakarta, tak terlepas dari peranan-peranan para pemimpinnya, baik Jakarta pada masa prasejarah, masa kerajaan, masa Hindia Belanda, Masa pendudukan Jepang, hingga kepemimpinan Jakarta pada masa awal kemerdekaan, terbentuknya Provinsi DKI Jakarta, masa orde lama, masa orde baru, hingga era reformasi. Artikel ini ditulis sebagai dokumentasi historis yang berdasarkan data kearsipan Jakarta yang didukung dengan dokumen dan foto arsip yang ada pada koleksi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta. semoga artikel ini bermanfaat bagi masyarakat umumnya dan Jakarta pada khususnya.
Jakarta merupakan kota peradaban dan pusat pemerintahan, yang merupakan sebuah dataran rendah dengan ciri tanah Alluvial denga 13 sungai yang bermuara di pantai utaranya. Jakarta yang bermula bernama Kalapa (tambahan “Sunda”) merupakan bandar dari kerajaan Pajajaran di pedalaman yang dihuni oleh bermacam-macam bangsa dan suku bangsa.
Gambar 1 - Peta pada Masa Kerajaan Padjajaran |
Keadaan daerah atau wilayah Jakarta saat ini sangat berbeda jauh dengan keadaan pada masa prasejarah. Jakarta merupakan dataran yang sangat luas, yang terjadi karena pengendapan lumpur dari daerah pegunungan di sebelah selatannya. Lumpur yang mengendap itu dibawa oleh sungai-sungai yang mengalir di Jakarta dan sekitarnya, diantaranya Sungai Ciliwung, Kali Angke, Kali Marunda, Cisadane, Kali Bekasi, dan Citarum.
Menurut Dr. H. Verstappen, dataran rendah Jakarta dan sekitarnya belumlah begitu tua bila dibandingkan dengan daerah pedalaman di sebelah selatan. Hal ini dapat dilihat dari lapisan tanahnya, yaitu dilihat dari kecepatan pengendapan lumpur dari tepi pantai memperkirakan usia dataran rendah Jakarta kurang lebih dari 5.000 tahun. Taksiran atau perkiraan usia ini didasarkan atas penelitian ilmu lapisan bumi (geomorfologi) (Jakarta, 1988:3-4).
Jakarta dan sekitarnya merupakan daerah yang menarik bagi manusia untuk bermukim. Menurut pendapat Djafar (2017), pemukiman Jakarta diperkirakan telah ada sejak zaman prasejarah, khususnya sejak zaman Batubaru atau masa bercocok tanam, yang diperkuat oleh beberapa ahli, diantaranya Von Heinegeldern (1965) dan Soehemi (1972).
Prediksi tersebut didasarkan pada bukti-bukti temuan arkeologi berupa artefak yang dihimpun pada masa Hindia Belanda dan telah di inventariskan oleh Van der Hoop (1941) sebagai koleksi Museum Nasional. Bukti artefak tersebut antara lain : kapak persegi, beliung, serpihan pecahan gerabah, mute, dan gelang batu. Tempat-tempat ditemukannya ala-alat batu dari zaman Batubaru tersebar di daerah Jakarta dan sekitarnya. Temuan ini membuktikan bahwa sejak masa itu di Jakarta sudah ada pemukiman dengan pengetahuan membangun perumahan, bercocok tanam, organisasi sosial, perdagangan, pelayaran, ilmu perhitungan, pembuatan pakaian, dan memasak makanan.
Gambar 2 - Kapak Persegi dan Beliung Peninggalan Zaman Batubaru Sumber: https://www.dgraft.com/outline/almanac/2014/03/kapak-persegi/, https://www.idnjurnal.com/news/detail/8509/beliung-kapak-yang-berfungsi-ganda |
Pada masa perundagian (pertukangan), di daerah Jakarta dan sekitarnya berkisar sekitar 1.000 SM hingga 500 SM dengan ditemukannya berbagai peralatan dari logam perunggu dan besi dari zaman berikutnya masa kebudayaan logam yang lebih kurang sejak 500 SM. Penemuan alat-alat dari logam itu menunjukkan bahwa dalam masyarakat pada waktu itu telah tumbuh dan berkembang pengetahuan tentang logam dan teknologi pembuatan alat-alat dari logam.
Sejak itu, peradaban dan kehidupan masyarakat di Jakarta semakin berkembang terutama sejak berhubungan dengan orang-orang India, yang mana terjadi proses akulturasi budaya diantara keduanya dan timbul kebudayaan bercorak Indonesia Hindu/Budha seperti kerajaan Taruma atau Tarumanagara.
Gambar 3 - Peninggalan Masa Kerajaan Tarumanagara Sumber: https://medan.tribunnews.com/2022/12/20/materi-belajar-sejarah-peninggalan-kerajaan-tarumanegara?page=all |
Penulis & Editor: Tim Publikasi Kearsipan
Sumber: Sopandi, Andi. Triono. Hamluddin. (2019). Profil Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dari Masa Ke Masa. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta.