Layanan
Aplikasi pendukung layanan perpustakaan stationer berbasis web
Aplikasi pendukung layanan perpustakaan stationer berbasis android
Aplikasi pendukung layanan perpustakaan stationer berbasis iOS
Aplikasi pendukung layanan perpustakaan digital
Aplikasi registrasi perpustakaan
Publikasi
Berita
Literasi Kreatif: Pengenalan Ecoprint Bagi Pelajar di RPTRA Si Pitung
Rabu, 12 November 2025, Perpustakaan Jakarta Utara kembali menggelar kegiatan Literasi Kreatif dengan tema “Pengenalan Ecoprint bagi Pelajar” yang berlangsung di RPTRA Si Pitung. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi dari SMPN 290 Jakarta, yang dengan penuh semangat belajar mengenal teknik Ecoprint — metode mencetak motif alami dari daun dan bunga pada kain menggunakan bahan-bahan ramah lingkungan. 🌿✨
Workshop ini menghadirkan Kak Dayang dari Studio Kriya Tekstil sebagai narasumber, yang dengan sabar membimbing para peserta memahami setiap tahapan proses Ecoprint. Para siswa-siswi tidak hanya mendapatkan penjelasan teori, tetapi juga langsung mempraktikkan tekniknya menggunakan media yang telah disediakan. Mereka mengikuti setiap langkah dengan antusias — mulai dari menyiapkan bahan, menata pola daun, hingga melihat hasil akhir karya mereka sendiri. Suasana kegiatan berlangsung hangat dan menyenangkan, apalagi bagi banyak peserta yang baru pertama kali mengenal teknik ini. 🎨
Kepala Seksi Perpustakaan dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Workshop Literasi Kreatif kali ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan wawasan dan keterampilan literasi kreatif para pelajar, tetapi juga untuk menumbuhkan jiwa wirausaha melalui kerajinan tangan yang memiliki nilai estetika dan ekonomi. Dengan kegiatan ini, diharapkan para pelajar terinspirasi untuk terus berkarya, berkreasi, dan memanfaatkan potensi alam di sekitar mereka secara kreatif dan berkelanjutan. 💚
Penilaian Lomba Perpustakaan Jenjang SD Jakarta Utara Dorong Sekolah Kembangkan Budaya Literasi
Penilaian Lomba Perpustakaan Jenjang SD Tingkat Kota Administrasi Jakarta Utara berlangsung pada 7–9 Oktober 2025 di berbagai sekolah peserta. Kegiatan ini diselenggarakan oleh Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Utara sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas pengelolaan perpustakaan sekolah dasar serta menumbuhkan budaya literasi di kalangan pelajar.
Sebanyak lima sekolah dasar ikut serta dalam kegiatan penilaian ini, yaitu SD Kristen Calvin, SDN Semper Barat 03, SD Bunda Mulia, SDN Rawa Badak Selatan 03, dan SDN Rawa Badak Utara 15. Masing-masing sekolah menampilkan berbagai inovasi dalam pengelolaan koleksi, pelayanan, serta kegiatan literasi yang melibatkan guru dan siswa.
Tim dewan juri terdiri dari para ahli dan praktisi di bidang perpustakaan, yakni Dani Ronadi (Praktisi Perpustakaan dan perwakilan dari Ikatan Pustakawan Indonesia), Abi Rafdi (dari Perpustakaan Nasional RI), dan Riyan Adi Putra (Dosen Universitas Islam Negeri Jakarta). Ketiganya melakukan penilaian secara langsung dengan meninjau fasilitas, program kegiatan, serta keterlibatan warga sekolah dalam mendukung literasi.
Menurut pihak penyelenggara, kegiatan ini bertujuan untuk memberikan apresiasi dan motivasi kepada sekolah-sekolah dasar agar terus mengembangkan perpustakaan sebagai pusat pembelajaran yang aktif, kreatif, dan menyenangkan. Selain itu, hasil penilaian ini akan menentukan sekolah yang berhak mewakili Jakarta Utara dalam ajang Lomba Perpustakaan Sekolah Tingkat Provinsi DKI Jakarta.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan semakin banyak sekolah yang berkomitmen menjadikan perpustakaan sebagai jantung pendidikan dan sumber inspirasi bagi generasi literat di Jakarta Utara.
Empat Hari Roadshow Workshop Membaca: Semarak Literasi di Sekolah-sekolah Jakarta Utara
Dalam rangka menumbuhkan semangat membaca dan menulis di kalangan pelajar, Perpustakaan Kota Administrasi Jakarta Utara menyelenggarakan kegiatan Roadshow Workshop Membaca yang berlangsung selama empat hari, mulai Senin, 20 Oktober hingga Kamis, 23 Oktober 2025.
📍 Kegiatan ini dilaksanakan di berbagai sekolah tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK di wilayah Jakarta Utara, dengan menghadirkan tiga narasumber inspiratif, yaitu:
-
Pak Dede dengan Pelatihan English Plus,
-
Pak Imam dengan Pelatihan Puisi, dan
-
Kak Izul dengan Pelatihan Mendongeng.
💬 Kegiatan ini diikuti oleh ratusan siswa dari berbagai sekolah, seperti SMKN 33 Jakarta, SMAN 41 Jakarta, SDN Tugu Utara 13, SDN Semper Barat 03, SDS Strada Santo Ignatius, dan beberapa sekolah lainnya.
Setiap sesi berlangsung selama kurang lebih dua jam dan dimulai pukul 09.00 WIB.
Selama pelatihan, para peserta tampak antusias mengikuti setiap materi yang disampaikan.
Dalam pelatihan English Plus, siswa diajak melatih kemampuan berbahasa Inggris dengan cara interaktif dan menyenangkan.
Pada sesi Puisi, peserta menuangkan ide dan perasaan mereka dalam bentuk karya sastra yang indah.
Sementara di sesi Mendongeng, suasana semakin meriah dengan berbagai cerita menarik yang dibawakan oleh Kak Izul, yang mengajak anak-anak berimajinasi dan berani tampil di depan teman-temannya.
Menurut perwakilan dari Perpustakaan Jakarta Utara, kegiatan ini merupakan salah satu upaya nyata dalam meningkatkan budaya literasi di lingkungan sekolah.
“Kami ingin literasi tidak hanya berhenti pada membaca buku, tapi juga menjadi keterampilan yang hidup—berbicara, menulis, dan mengekspresikan diri,” ujar salah satu panitia kegiatan.
🌟 Hasilnya, para siswa tidak hanya mendapatkan pengetahuan baru, tetapi juga pengalaman berharga yang menumbuhkan rasa percaya diri dan kecintaan terhadap dunia literasi.
Dengan berakhirnya rangkaian roadshow ini, diharapkan semangat membaca dan menulis akan terus tumbuh di kalangan pelajar Jakarta Utara, dan menjadi langkah kecil menuju generasi yang cerdas, kreatif, dan berdaya literasi tinggi.
Artikel
Para Tokoh Sumpah Pemuda dan Kiprah Mereka dalam Sejarah Indonesia
Peristiwa Sumpah Pemuda tahun 1928 merupakan salah satu tonggak penting dalam perjalanan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Melalui ikrar yang lahir dari semangat persatuan dan cinta tanah air, para pemuda dari berbagai daerah bertekad untuk bersatu di bawah satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa Indonesia. Di balik momentum bersejarah ini, terdapat sejumlah tokoh penting yang berperan besar dalam merumuskan, menggerakkan, dan menjaga semangat persatuan tersebut.
1. Muhammad Yamin
Muhammad Yamin dikenal sebagai sastrawan, sejarawan, budayawan, politikus, sekaligus ahli hukum yang disegani. Ia turut menyumbangkan gagasan besar dalam Kongres Pemuda II serta dipercaya merumuskan butir-butir penting dalam teks Sumpah Pemuda. Dedikasinya terhadap bahasa dan persatuan bangsa menjadikannya salah satu pilar kebangkitan nasional.
2. Soegondo Djojopoespito
Sebagai aktivis Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Soegondo Djojopoespito berperan penting sebagai Ketua Kongres Pemuda II. Di bawah kepemimpinannya, berbagai organisasi pemuda dari latar belakang yang berbeda berhasil duduk bersama dan melahirkan satu kesepakatan besar: Sumpah Pemuda.
3. Djoko Marsaid (Tirtodiningrat)
Djoko Marsaid, atau yang dikenal dengan Tirtodiningrat, menjabat sebagai Wakil Ketua Kongres Pemuda II dan juga Ketua organisasi Jong Java. Ia menjadi penghubung antara berbagai kelompok pemuda serta berperan dalam menjaga jalannya kongres dengan penuh semangat dan kedisiplinan.
4. Wage Rudolf Supratman
Nama Wage Rudolf Supratman atau W.R. Supratman tentu tak asing lagi. Ia menyalurkan semangat kebangsaan melalui musik dengan menciptakan lagu “Indonesia Raya”, yang pertama kali diperdengarkan di Kongres Pemuda II. Lagu ini kemudian menjadi lambang perjuangan dan resmi ditetapkan sebagai lagu kebangsaan Indonesia.
5. Soenario Sastrowardoyo
Soenario aktif dalam pergerakan nasional dan turut berjuang di kancah internasional. Saat berada di Belanda, ia menjadi Sekretaris II Perhimpunan Indonesia dan turut menyusun Manifesto Politik 1925 yang menegaskan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia di mata dunia.
6. Amir Syarifuddin Harahap
Sebagai perwakilan dari Jong Batak, Amir Syarifuddin berperan sebagai bendahara dalam Kongres Pemuda II. Selain mengelola kebutuhan organisasi, ia juga dikenal sebagai pemikir progresif yang turut menyumbangkan ide-ide penting dalam perumusan naskah Sumpah Pemuda.
7. Sarmidi Mangunsarkoro
Sarmidi Mangunsarkoro adalah tokoh pendidikan nasional yang meyakini bahwa semangat persatuan harus ditanamkan melalui pendidikan. Ia kemudian diangkat menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1949–1950 dan terus memperjuangkan sistem pendidikan nasional yang berakar pada nilai kebangsaan.
8. Sie Kong Liong
Peran Sie Kong Liong mungkin tak seterkenal nama-nama lainnya, namun jasanya sangat besar. Ia dengan sukarela menyediakan rumahnya di Jalan Kramat Raya No. 106, Jakarta Pusat, sebagai tempat berlangsungnya Kongres Pemuda II. Kini, rumah tersebut dikenal sebagai Museum Sumpah Pemuda, tempat saksi sejarah lahirnya ikrar kebangsaan.
9. Kartosuwiryo
Kartosuwiryo merupakan salah satu tokoh yang turut berpartisipasi dalam Sumpah Pemuda. Di kemudian hari, ia dikenal sebagai pemimpin gerakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) yang muncul pada masa awal kemerdekaan. Meskipun perjalanannya kemudian berbeda arah, kiprahnya tetap menjadi bagian dari sejarah panjang perjuangan bangsa.
Sumpah Pemuda bukan hanya peristiwa sejarah, tetapi juga cerminan kekuatan kolaborasi antar generasi muda Indonesia. Melalui tekad dan semangat para tokoh ini, lahirlah fondasi persatuan yang menjadi dasar berdirinya negara Indonesia. Kini, tugas generasi penerus adalah menjaga semangat tersebut agar tetap hidup—sebagai pengingat bahwa kemerdekaan dan persatuan bangsa berawal dari semangat para pemuda yang percaya pada masa depan Indonesia.
Source : https://www.geniora.com/article/tokoh-penting-sumpah-pemuda-dan-perannya/
Asal Usul Papanggo, Jejak Sejarah Orang Filipina di Jakarta Utara
Tahukah kamu? Nama Papanggo di Jakarta Utara ternyata berasal dari kata De Papangers — sebutan bagi orang Pampanga dari Filipina yang pernah tinggal di Batavia pada masa kolonial. Simak kisah sejarah uniknya di sini!
Papanggo merupakan salah satu kelurahan yang terletak di Kecamatan Tanjung Priok, Kota Administrasi Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. Wilayah ini memiliki posisi yang strategis dan menjadi bagian penting dari kawasan utara Jakarta yang berkembang pesat. Namun, di balik nama “Papanggo” tersimpan kisah sejarah panjang yang menarik dan jarang diketahui masyarakat luas.
Nama “Papanggo” berasal dari istilah Belanda “De Papangers”, yang berarti “orang Pampanga”. Pampanga sendiri adalah sebuah wilayah di Pulau Luzon, Filipina. Menurut catatan sejarah, pada masa kolonial Hindia Belanda, sekelompok orang dari Pampanga didatangkan ke Batavia sebagai serdadu atau pekerja pendukung pemerintah kolonial. Mereka kemudian ditempatkan di wilayah Tanjung Priok, dan daerah tempat mereka bermukim disebut dengan istilah “Papangers”. Seiring berjalannya waktu, istilah tersebut berubah dalam pengucapan lokal menjadi “Papanggo”.
Pada masa itu, kawasan Papanggo dikenal sebagai tempat tinggal para serdadu dan keluarganya yang berasal dari Filipina. Mereka hidup berdampingan dengan masyarakat lokal dan lambat laun berbaur menjadi bagian dari penduduk Batavia. Nama “Papanggo” pun menjadi penanda sejarah pertemuan budaya antara Belanda, Filipina, dan masyarakat pribumi di wilayah Jakarta Utara.
Kini, Papanggo dikenal sebagai kawasan padat penduduk yang juga menjadi lokasi berdirinya Jakarta International Stadium (JIS), salah satu ikon baru Jakarta Utara. Meski telah modern, jejak sejarah Papanggo sebagai kampung para serdadu Filipina masih menjadi bagian penting dari identitas wilayah ini. Mengetahui asal usul nama Papanggo tidak hanya memperkaya wawasan sejarah lokal, tetapi juga menumbuhkan rasa bangga terhadap keberagaman budaya yang telah lama menjadi bagian dari kehidupan Jakarta.
Kisah Papanggo mengingatkan kita bahwa setiap nama tempat memiliki sejarah dan makna yang membentuk identitas kota. Dari “De Papangers” hingga “Papanggo”, wilayah ini menjadi bukti nyata bagaimana perjalanan sejarah dan percampuran budaya meninggalkan jejak yang abadi di tengah modernisasi Jakarta Utara.
(Sumber: Akurat.co, Historia.id, Wikipedia, Katalogika.com, Republika – Kurusetra)
Pengumuman
HASIL SELEKSI TES TULIS DAN WAWANCARA PJLP SUKU DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA TAHUN 2025
Berdasarkan hasil pelaksanaan seleksi tes tulis dan wawancara penerimaan Pegawai Penyedia Jasa Lainnya Perseorangan (PJLP) di lingkungan Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Utara Tahun Anggaran 2025, dengan ini disampaikan bahwa peserta yang dinyatakan lulus seleksi dapat dilihat pada lampiran pengumuman ini.
Demikian pengumuman ini disampaikan untuk diketahui. Atas perhatian dan partisipasinya, kami ucapkan terima kasih.
📅 Jakarta, 29 Oktober 2025
Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kota Administrasi Jakarta Utara
Hasil Seleksi Administrasi PJLP Pelayanan Perpustakaan Jakarta Utara
Diumumkan kepada seluruh pelamar PJLP Pelayanan Perpustakaan Jakarta Utara bahwa peserta yang lulus seleksi administrasi diharapkan hadir untuk mengikuti Tes Tertulis dan Wawancara yang akan dilaksanakan pada:
📅 Hari/Tanggal: Selasa, 28 Oktober 2025
🕘 Waktu: Pukul 09.00 WIB – selesai
📍 Tempat: Ruang Aula Kantor Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Utara
Adapun nama-nama peserta yang lulus seleksi administrasi terlampir pada surat pengumuman ini.
Diharapkan para peserta hadir tepat waktu serta membawa perlengkapan yang diperlukan.
Atas perhatian dan kerjasamanya, kami ucapkan terima kasih.
Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
Kota Administrasi Jakarta Utara
PENERIMAAN PENYEDIA JASA LAINNYA PERORANGAN (PJLP) PETUGAS PERPUSTAKAAN SUKU DINAS PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN KOTA ADMINISTRASI JAKARTA UTARA
Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Utara membuka penerimaan Penyedia Jasa Layanan Perorangan (PJLP) Petugas Perpustakaan. Adapun persyaratan umum yang harus dipenuhi antara lain:
- Warga Negara Indonesia berusia minimal 18 tahun dan maksimal 56 tahun; dibuktikan dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP), diutamakan KTP DKI Jakarta;
- Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan status aktif sebagai wajib pajak;
- Membuat dan menandatangani Surat Lamaran sebagaimana format pada tautan pendaftaran;
- Membuat dan menandatangani Surat Pernyataan bermaterai Rp10.000, sebagaimana format pada tautan pendaftaran;
- Membuat dan menandatangani daftar riwayat hidup, sebagaimana format pada tautan pendaftaran.;
- Memiliki NIB OSS dengan kode kualifikasi KBLI 96990 Aktivitas Jasa Perorangan Lainnya;
- Tidak sedang dalam perikatan kerja dengan pihak manapun;
- Masa kerja untuk sisa tahun anggaran 2025 selama dua bulan.
- Melakukan pendaftaran melalui bit.ly/pjlp_pusipJU2025
Untuk melihat informasi terkait penerimaan penyedia jasa layanan perorangan (PJLP) Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Utara dapat mengunduh lampiran yang terdapat dalam pengumuman ini.
Sosial Media
Lihat sorotan kegiatan yang telah kami bagikan di instagram.