DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Membaca adalah jendela menuju dunia pengetahuan, imajinasi, dan inspirasi. Kebiasaan membaca tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga membentuk pikiran, memperkaya kosakata, dan memperluas wawasan. Di tengah gempuran teknologi modern, membangun kebiasaan membaca yang baik menjadi semakin penting. Perpustakaan Jakarta hadir sebagai mitra dalam perjalanan membentuk pembaca aktif, dengan berbagai sumber daya dan layanan yang dapat membantu Anda meraih manfaat besar dari membaca.
Membangun kebiasaan membaca yang baik memerlukan komitmen dan upaya konsisten. Tidak ada waktu yang lebih baik untuk memulai daripada sekarang. Di bawah ini adalah beberapa langkah yang dapat membantu Anda membangun kebiasaan membaca yang baik:
Sebelum Anda memulai membaca, tentukan tujuan Anda. Apakah Anda ingin mendapatkan pengetahuan baru, mengembangkan imajinasi, atau sekadar bersantai? Tujuan membaca akan membantu Anda memilih jenis buku yang sesuai dengan apa yang Anda ingin capai.
Pilih waktu yang nyaman untuk membaca. Beberapa orang lebih suka membaca di pagi hari, sementara yang lain lebih suka menjelajahi halaman buku di malam hari. Pilih waktu yang paling cocok dengan rutinitas Anda.
Jika Anda baru memulai membangun kebiasaan membaca, mulailah dengan durasi singkat. Membaca selama 10-15 menit setiap hari sudah cukup. Seiring berjalannya waktu, Anda dapat meningkatkan durasinya.
Pilih buku yang sesuai dengan minat Anda. Buku-buku yang menarik perhatian Anda akan membuat proses membaca lebih menyenangkan dan memotivasi Anda untuk terus membaca.
Ciptakan lingkungan yang nyaman untuk membaca. Pilih tempat yang tenang dan bebas dari gangguan. Buat suasana yang mendukung konsentrasi dan imajinasi.
Selalu bawa buku atau perangkat membaca elektronik Anda kemanapun Anda pergi. Dengan selalu memiliki buku di tangan, Anda dapat memanfaatkan waktu luang untuk membaca, seperti saat menunggu di tempat umum atau saat perjalanan.
Perpustakaan Jakarta menjadi sumber daya berharga dalam membangun kebiasaan membaca yang baik. Di dalamnya, Anda akan menemukan berbagai koleksi buku yang mencakup berbagai genre dan topik. Berikut beberapa cara Perpustakaan Jakarta dapat membantu Anda menjadi pembaca aktif:
Perpustakaan Jakarta memiliki koleksi buku yang sangat beragam, mulai dari fiksi hingga non-fiksi, sastra klasik hingga buku-buku terbaru. Anda dapat memilih buku yang sesuai dengan minat dan tujuan membaca Anda.
Perpustakaan Jakarta menyediakan sarana penelusuran buku yang memudahkan Anda menemukan buku-buku yang Anda cari. Selain itu, Anda juga dapat mendapatkan rekomendasi buku berdasarkan minat dan preferensi Anda.
Layanan peminjaman buku di Perpustakaan Jakarta memungkinkan Anda membawa pulang buku-buku yang Anda pilih. Anda dapat membaca dengan lebih santai di rumah atau di tempat yang Anda sukai.
Perpustakaan Jakarta seringkali mengadakan acara dan lokakarya yang berkaitan dengan membaca dan literasi. Ini adalah kesempatan bagus untuk bertemu dengan sesama pembaca, mendapatkan wawasan baru, dan memperluas jaringan.
Perpustakaan Jakarta juga menyelenggarakan kelas pustaka yang mengajarkan keterampilan membaca, menulis, dan literasi kepada berbagai kelompok usia. Kelas ini dapat membantu meningkatkan pemahaman dan apresiasi Anda terhadap buku dan literasi.
Membangun kebiasaan membaca yang baik adalah investasi dalam diri sendiri. Dengan membaca, Anda tidak hanya mendapatkan informasi dan pengetahuan baru, tetapi juga membentuk pola pikir yang kritis dan analitis. Perpustakaan Jakarta hadir untuk mendukung Anda dalam perjalanan ini, memberikan akses ke dunia literasi dan membantu Anda menjadi pembaca aktif yang selalu lapar akan pengetahuan dan inspirasi.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Kemerdekaan Indonesia adalah tonggak bersejarah yang penuh dengan perjuangan dan pengorbanan. Tidak hanya dipahatkan dalam dokumen resmi dan arsip sejarah, tetapi juga tersusun dengan indah dalam karya sastra yang menjadi saksi bisu semangat perjuangan.
Di Perpustakaan Jakarta, kita menemukan cahaya dari jejak-jejak kemerdekaan ini yang tercermin dalam karya-karya sastra bersejarah. Mari kita pahami bagaimana sastra mengajarkan masyarakat masa kini tentang nilai-nilai kemerdekaan dan patriotisme.
Pada tahun 1945, Indonesia mengumumkan kemerdekaannya secara resmi. Perjuangan menuju kemerdekaan ini telah dirintis jauh sebelumnya, dan tidak sedikit sastrawan turut serta dalam membentuk dan menyuarakan semangat merdeka ini. Karya-karya sastra menjadi wadah yang memungkinkan para penulis untuk mengungkapkan rasa cinta, harapan, dan semangat nasionalisme mereka. Berikut beberapa karya sastra dengan latar belakang era kemerdekaan:
Dalam trilogi epik ini, Ahmad Tohari membimbing kita mengitari kehidupan masyarakat pedalaman Indonesia pada era awal kemerdekaan. Di balik kisah ronggeng yang memikat, ada cerminan perubahan sosial dan politik yang mewarnai masa tersebut. Dengan kepiawaian narasinya, Tohari mengajak kita meresapi pancaran warna-warni perubahan tersebut.
Novel ini membawa kita mengunjungi era perjuangan kemerdekaan Indonesia melalui mata masyarakat Jawa. Lewat narasi yang begitu puitis, Mangunwijaya berhasil melukis kancah perubahan yang mengguncang lapisan-lapisan masyarakat pada masa-masa krusial. Ini adalah karya sastra yang memberikan suara kepada mereka yang sebelumnya tak terdengar.
Walau bukan kelahiran Indonesia, "Max Havelaar" oleh Multatuli memberikan pandangan menarik mengenai penjajahan dan eksploitasi yang diterapkan oleh Hindia Belanda. Karya ini melukiskan dampak penjajahan terhadap negeri ini dan menjadi pengingat akan perjuangan panjang yang mengantar kita ke kemerdekaan.
Eka Kurniawan, menggambarkan kesulitan seorang perempuan cantik yang hidup di masa akhir kolonial. Melalui "Cantik Itu Luka," beliau membawa kita ke dalam labirin kisah masa lampau, dari pemberontakan hingga perkembangan sosial yang mengubah wajah Indonesia.
Pramoedya Ananta Toer menyuguhkan kisah cinta yang mekar di tengah dinamika politik awal abad ke-20. "Bumi Manusia" mencerminkan semangat perjuangan dan perubahan sosial pada masa-masa penuh tantangan tersebut. Dengan gaya narasi yang menggugah, novel ini menghantarkan kita merasakan jiwa sejarah.
Sejarah kemerdekaan Indonesia bukan hanya tentang fakta-fakta yang tertulis, tetapi juga tentang nilai-nilai dan semangat yang tercermin dalam karya-karya sastra. Melalui kata-kata yang indah, sastrawan telah merajut benang-benang semangat kemerdekaan dalam lembaran buku.
Perpustakaan Jakarta mengundang kita untuk merenung, memahami, dan menghargai makna yang lebih dalam dari kemerdekaan yang telah dicapai oleh bangsa ini. Temukan buku-buku ini melalui aplikasi Jaklitera, siapkan dirimu untuk menyelami pemahaman yang mendalam tentang sejarah dan mengilhami semangat patriotisme.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Puisi dan sastra memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menjadi suara bagi perasaan, harapan, dan semangat suatu zaman. Dalam sejarah bangsa Indonesia, puisi dan sastra telah menjadi saluran penting untuk menyuarakan semangat kemerdekaan, mengungkapkan perasaan patriotisme, serta merayakan kebebasan yang diperjuangkan oleh para pahlawan.
Karya-karya puisi sastrawan Indonesia yang bersejarah tentang kemerdekaan telah menjadi bagian penting dari warisan budaya kita. Mari kita merenungkan beberapa karya tersebut yang telah membawa suara kemerdekaan dalam wujud kata-kata yang indah.
Puisi "Karawang-Bekasi" karya Chairil Anwar menggambarkan suara para pahlawan yang telah berjuang di medan perang, terutama antara wilayah Karawang dan Bekasi. Meskipun mereka yang terbaring tak bisa berteriak "Merdeka" lagi, tetapi deru semangat dan keberanian mereka masih terdengar dalam bayang-bayang perjuangan.
“…Kami cuma tulang-tulang berserakan / Tapi adalah kepunyaanmu / Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan / Ataukah jiwa kami melayang untuk kemerdekaan, kemenangan dan harapan…”
Puisi "Menatap Merah Putih" karya Sapardi Djoko Damono menjadi ajakan untuk menghormati dan mengenang bendera Merah Putih yang melambai di langit Indonesia. Puisi ini menggambarkan perjuangan, pengorbanan, dan semangat yang terkandung dalam setiap kibaran bendera tersebut, serta mengingatkan pentingnya menjaga kebebasan dan kebenaran yang telah diperjuangkan oleh pejuang.
“… Menatap merah putih adalah perlawanan melawan angkara murka / membinasakan penidas dari negeri tercinta Indonesia / Menatap merah putih adalah bergolaknya darah / demi membela kebenaran dan azasi manusia…”
Puisi “Gerilya” karya WS Rendra menggambarkan penderitaan dan perjuangan seorang pejuang gerilya dalam medan perang. Tubuh biru sang pejuang dan tatapan mata biru yang mewakili tekad, serta pengorbanan yang dihadapinya dalam pertempuran. Puisi ini menciptakan gambaran tentang perjuangan melawan penjajahan dengan simbol-simbol seperti tembakau dan gerbang langit, serta menggambarkan keberanian dan tekad pejuang untuk memperoleh kemerdekaan.
“…Tubuh biru / tatapan mata biru / lelaki berguling dijalan / Dengan tujuh lubang pelor / diketuk gerbang langit / dan menyala mentari muda / melepas kesumatnya…”
Puisi ini mengajukan pertanyaan akan kemungkinan kembali kepada kehidupan yang terjamin tetapi penuh penindasan, menggambarkan konflik antara kebebasan dan penderitaan dalam suasana kota Jakarta. Pesan puisi ini mengajak untuk tidak mundur dalam perjuangan dan tetap setia kepada cita-cita kemerdekaan meskipun menghadapi tirani.
“…Sebuah sungai membatasi kita / Di bawah terik matahari Jakarta / Antara kebebasan dan penindasan / Berlapis senjata dan sangkur baja…”
Puisi "Bunga dan Tembok" karya Widji Thukul menggambarkan konflik antara kaum pejuang kemerdekaan dan penindasan penguasa. Puisi ini menciptakan gambaran tentang perlawanan terhadap pembangunan infrastruktur yang merampas tanah dan kebebasan, serta menggambarkan perlawanan tanpa henti para pejuang yang pada akhirnya akan menumbangkan tembok penindasan dengan keyakinan dan semangat kemerdekaan.
“…Jika kami bunga / Engkau adalah tembok itu / Tapi di tubuh tembok itu / Telah kami sebar biji-biji / Suatu saat kami akan tumbuh bersama / Dengan keyakinan: engkau harus hancur!...”
Puisi-puisi sastrawan Indonesia yang menggambarkan semangat kemerdekaan ini adalah warisan berharga yang mengingatkan kita tentang pentingnya mempertahankan dan menghargai kemerdekaan yang telah dicapai. Melalui kata-kata yang indah dan mendalam, karya-karya ini terus menyuarakan semangat patriotisme dan penghargaan terhadap para pahlawan yang telah berjuang demi tanah air.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Indonesia memiliki harta karun berupa kekayaan sastra yang menghiasi perjalanan intelektual bangsa ini. Karya sastra, hingga saat ini, telah mencapai jutaan judul yang tersebar dalam rentang waktu yang berbeda-beda. Setiap fase perjalanan ini memberikan tempat bagi tokoh-tokoh luar biasa yang kehadiran mereka masih terasa berpengaruh hingga masa kini.
Meskipun belum ada kesepakatan definitif, para ahli telah mencoba menggolongkan periode sastra di Indonesia dimulai dari era Pujangga Lama. Periode ini mencakup karya-karya sastra yang lahir sebelum abad ke-20. Setelah Pujangga Lama, berbagai periode sastra baru muncul dengan para sastrawan dan karyanya yang masih hidup dalam ingatan hingga era modern.
Usai masa Pujangga Lama, dunia sastra Indonesia memasuki babak era Balai Pustaka. Era ini menyaksikan munculnya banyak karya sastra dengan genre roman yang menghiasi periode 1920 hingga 1930.
Pada masa ini, Pemerintah Belanda menerapkan pembatasan terhadap karya sastra, yang menyebabkan sebagian besar sastrawan periode ini berasal dari Sumatera. Hal ini menyiratkan bahwa sastra Balai Pustaka kental dengan penggunaan bahasa Melayu Tinggi.
Armijn Pane, M. Kasim, Nur Sutan Iskandar, Marah Rusli, Asrul Sani, Hans Bague Jassin, dan Amir Hamzah adalah beberapa nama sastrawan terkenal pada masa ini. Salah satu pencapaian terbesar dari era Balai Pustaka adalah novel fenomenal "Sitti Nurbaya" karya Marah Rusli.
Sebutan "Pujangga Baru" berasal dari majalah sastra dan budaya "Poedjangga Baroe" yang pertama kali diterbitkan pada 29 Juli 1933. Salah satu karya yang masih dikenang hingga kini dari angkatan Pujangga Baru adalah "Layar Terkembang" karya Sutan Takdir Alisyahbana.
Pujangga Baru umumnya mengeksplorasi karya mereka tanpa campur tangan kolonial Belanda. Beberapa tokoh besar era ini adalah Ali Hasymi, J.E Tatengkeng, Selasih, Mozasa, Sutan Takdir Alisyahbana, dan Sanusi Pane.
Periode ini ditandai oleh karya sastra realistis, di mana konteks tulisan menjadi lebih berfokus daripada kaidah bahasa. Masa ini melahirkan banyak nama besar sastrawan Indonesia yang terus terkenal hingga kini.
Chairil Anwar, Pramoedya Ananta Toer, Usmar Ismail, Ida Nasution, Utuy Tatang Sontani, Balfas, J.E. Tatengkeng, dan Asrul Sani adalah tokoh yang mencorakkan Angkatan 45. Salah satu karya sastra monumental era ini adalah kumpulan puisi "Aku" karya Chairil Anwar.
Era ini menandai peralihan sastra dari masa perang menuju perdamaian. Sastrawan Angkatan 50 lebih banyak menghasilkan cerita pendek dan kumpulan puisi. Taufik Ismail, Umar Kayam, Goenawan Mohamad, WS Rendra, NH Dini, Sapardi Djoko Damono, dan banyak lainnya adalah sastrawan Indonesia yang menunjukkan kecemerlangan karya mereka pada era 50-an.
Sastrawan pada periode ini lebih berani bereksperimen. Era Angkatan 70-an lahir sebagai respons terhadap tradisi. Pada masa ini, penerbitan mulai bangkit kembali dan banyak sastrawan terkenal. Sastrawan-sastrawan generasi 50-an, yang telah matang pada tahun 70-an, masih mendominasi periode ini. Contohnya Putu Wijaya, Arifin C. Noer, Sutardji Calzoum Bachri, Iwan Simatupang, Danarto, dan Rendra.
Kemunculan era reformasi memunculkan karya sastra berfokus pada isu-isu sosial dan politik. Sastrawan era Reformasi merefleksikan perubahan sosial dan politik di akhir tahun 1990-an. Nama-nama seperti Rendra, Taufik Ismail, Seno Gumira Ajidarma, Joko Pinurbo, Widji Thukul, Ahmadun Yosi Herfanda, dan Acep Zamzam Noer menciptakan karya monumental di era ini.
Masuk ke era 2000, sastrawan lebih mengandalkan literasi dan gaya cerita yang estetis. Banyak sastrawan Indonesia terkenal lahir dan berkembang pada era ini. Ayu Utami, Afrizal Malna, Andrea Hirata, Habiburrahman El Shirazy, adalah contoh tokoh terkemuka pada era ini.
Dari jejak perjalanan sastrawan Indonesia sebelum kemerdekaan hingga kini, tampak jelas bagaimana karya-karya sastra telah menjadi saksi bisu atas evolusi intelektual bangsa ini. Melalui jutaan judul yang tersebar dalam berbagai periode waktu, Indonesia memiliki harta karun berupa warisan sastra yang tak ternilai.
Setiap fase perjalanan mengantarkan kita kepada tokoh-tokoh luar biasa yang memberikan sumbangsih berharga, mewarnai masa lalu, dan terus berdampak hingga masa kini. Dari Pujangga Lama hingga era kemerdekaan, dan dari Balai Pustaka hingga ke zaman digital, jejak para sastrawan terus mengilhami, mengajarkan, dan membuka jendela wawasan.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Dunia sastra Indonesia telah menjadi ladang subur bagi berbagai sosok penting yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan kebudayaan bangsa. Salah satu tokoh penting yang patut diacungi jempol adalah Bahrum Rangkuti, seorang penulis dan sastrawan Indonesia yang telah melahirkan karya-karya berharga.
Bahrum Rangkuti lahir di Riau, 20 Mei 1950. Ia tumbuh dalam lingkungan yang kaya akan nilai-nilai kearifan lokal dan budaya tradisional. Sejak muda, Bahrum telah menunjukkan minat dan bakat dalam dunia sastra. Ia gemar menulis puisi dan cerpen. Bakatnya yang luar biasa diakui sebagai salah satu siswa berprestasi di sekolahnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah, Bahrum melanjutkan studinya di Fakultas Sastra Universitas Indonesia. Di perguruan tinggi inilah, ia semakin terpapar pada dunia sastra yang lebih luas dan mendalam. Ia aktif dalam kegiatan organisasi sastra dan sering berpartisipasi dalam diskusi-diskusi tentang sastra dan budaya.
Setelah menamatkan pendidikan di Universitas Indonesia, Bahrum Rangkuti memulai perjalanan karier sastranya. Tahun 1975, ia menerbitkan buku pertamanya yang berjudul "Perempuan Kembang Jepun". Buku ini merupakan kumpulan cerpen yang menarik perhatian pembaca dengan gaya bahasa yang mengalir dan cerita-cerita yang menyentuh. Lewat karyanya, Bahrum mampu menghadirkan potret kehidupan sosial dan budaya masyarakat sekitarnya.
Bahrum Rangkuti memiliki cara unik dalam mengeksplorasi isu-isu sosial dalam karyanya. Ia sering mengangkat cerita-cerita yang berkaitan dengan ketidakadilan, kesenjangan sosial, perjuangan rakyat kecil, dan isu sosial lainnya. Salah satu karyanya yang mencerminkan hal ini adalah novel "Aku Bangga Jadi Anak Petani" yang menceritakan tentang perjuangan seorang anak petani untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Sebagai seorang sastrawan, Bahrum Rangkuti sangat mencintai dan menghargai budaya lokal. Ia sering mengangkat cerita-cerita yang menggambarkan kearifan lokal dan kehidupan masyarakat pedesaan dalam karyanya. Novel "Rimba Pusaka" adalah salah satu contoh klasik karyanya yang menghadirkan kehidupan masyarakat adat di pedalaman Sumatera.
Konsistensi dan kualitas karya Bahrum Rangkuti tidak luput dari penghargaan dan pengakuan. Tahun 1985, ia menerima Penghargaan Sastra dari Dewan Kesenian Jakarta sebagai bentuk pengakuan atas kontribusinya dalam dunia sastra Indonesia. Beberapa karyanya juga telah diadaptasi menjadi film dan drama panggung, membawa nama sastrawan Indonesia ini lebih dikenal secara nasional.
Selain sebagai seorang penulis produktif, Bahrum Rangkuti juga terlibat aktif dalam berbagai kegiatan sastra. Ia sering memberikan seminar, lokakarya, dan berpartisipasi dalam festival sastra. Lebih dari itu, ia juga membina generasi muda penulis melalui berbagai kegiatan komunitas sastra.
Bahrum dikenal karena kepeduliannya terhadap pendidikan dan literasi. Ia sering berkunjung ke berbagai sekolah dan komunitas untuk berbicara tentang pentingnya membaca dan menulis. Dalam banyak kesempatan, ia memberikan semangat dan inspirasi kepada generasi muda untuk mencintai dan mengembangkan bakat sastra mereka.
Bahrum Rangkuti telah menorehkan jejak berharga dalam dunia sastra Indonesia. Dari latar belakang yang sederhana, ia berhasil menjadi salah satu sastrawan ternama di tanah air. Melalui tulisannya, ia telah memberikan inspirasi, introspeksi, dan pandangan kritis tentang dunia di sekitarnya.
Semangat dan dedikasi dalam mengejar cinta pada sastra harus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengembangkan potensi dan bakat sastranya dalam menceritakan kisah-kisah yang mempengaruhi kehidupan masyarakat.
Bahrum Rangkuti adalah seorang sastrawan Indonesia yang telah meninggalkan warisan berharga dalam dunia sastra. Dari masa muda hingga kesuksesan karier sastranya, Bahrum telah menunjukkan ketekunan dan semangat dalam mengejar passionnya.
Melalui tulisannya, ia telah mengangkat isu-isu sosial dan kearifan lokal, serta memberikan kontribusi nyata dalam memajukan dunia sastra dan literasi di Indonesia. Semangat dan dedikasinya dalam mengejar cinta pada sastra harus menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mengembangkan potensi dan bakat sastranya. Bahrum Rangkuti adalah contoh nyata bahwa melalui karya sastra, kita dapat menyampaikan pesan-pesan inspiratif yang dapat mengubah dunia.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Terinspirasi untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, Perpustakaan Jakarta meluncurkan aplikasi Jaklitera sebagai solusi modern dalam menghadirkan akses ke dunia literasi. Aplikasi ini membuka pintu ke seluruh koleksi buku perpustakaan dan beragam layanan literasi dengan lebih mudah dan cepat.
Melalui aplikasi Jaklitera, masyarakat diajak untuk menjadi bagian dari perubahan literasi di era digital dan merasakan sensasi membaca yang berbeda. Mulai dari pencarian buku daring hingga layanan reservasi kunjungan, mari telusuri fitur-fitur unggulannya. Berikut adalah beberapa fitur aplikasi yang tersedia:
Salah satu fitur utama dari Jaklitera adalah akses untuk mengecek koleksi buku yang tersedia di perpustakaan. Pengguna dapat dengan mudah mencari berbagai judul buku, baik buku-buku fiksi maupun non-fiksi, yang tersedia dalam berbagai bahasa dan genre.
Melalui Jaklitera, pengguna dapat mengakses informasi akun mereka, termasuk riwayat peminjaman dan status buku yang sedang dipinjam. Pengguna dapat melacak buku-buku apa saja yang pernah mereka pinjam, tanggal pengembalian, dan jumlah perpanjangan yang telah dilakukan. Fitur ini membantu pengguna dalam mengatur waktu pengembalian buku dan memastikan bahwa mereka dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan maksimal.
Untuk para pecinta perpustakaan konvensional, fitur reservasi kunjungan menjadi suatu kemudahan yang tak ternilai. Menariknya, kini melalui aplikasi Jaklitera, pengguna dapat dengan mudah mereservasi kunjungan ke perpustakaan terdekat. Fitur ini mengurangi waktu tunggu dan memastikan pengalaman kunjungan yang lebih efisien dan menyenangkan bagi para pembaca.
Jaklitera menyediakan fitur peminjaman dan perpanjangan buku secara daring. Pengguna dapat dengan mudah meminjam buku yang mereka inginkan melalui platform ini tanpa harus datang ke perpustakaan secara langsung.
Setelah masa peminjaman berakhir, pengguna juga dapat memperpanjang masa peminjaman buku melalui Jaklitera, asalkan tidak ada anggota lain yang telah memesan buku yang sama. Fitur ini sangat memudahkan para pengguna yang memiliki jadwal padat atau berada jauh dari perpustakaan.
Jaklitera dilengkapi dengan fitur pencarian canggih yang memudahkan pengguna dalam menemukan buku atau informasi yang diinginkan. Pencarian dapat dilakukan berdasarkan judul buku, nama penulis, subjek, atau kata kunci tertentu. Selain itu, pengguna juga dapat memanfaatkan filter pencarian untuk menyaring hasil sesuai dengan preferensi mereka. Fitur pencarian yang canggih ini membuat proses mencari informasi menjadi lebih efisien dan akurat.
Jaklitera juga menyediakan fitur daftar keinginan dan penanda buku. Pengguna dapat menandai buku-buku yang menarik minat mereka untuk dibaca nanti melalui fitur daftar keinginan. Selain itu, fitur penanda buku memungkinkan pengguna untuk menandai halaman atau bagian tertentu dalam buku digital yang ingin mereka simpan atau kembali baca di kemudian hari.
Jaklitera juga menyajikan fitur saran buku dan rekomendasi berdasarkan minat dan preferensi pengguna. Fitur ini menggunakan teknologi rekomendasi untuk menganalisis preferensi bacaan pengguna berdasarkan riwayat peminjaman dan penanda buku. Dengan begitu, pengguna dapat menemukan buku-buku yang sesuai dengan minat mereka dengan lebih mudah.
Jaklitera menjadi aplikasi yang inovatif dan efisien yang memberikan kemudahan dalam mengakses dunia literasi bagi pengguna Perpustakaan Jakarta. Fitur-fitur yang menarik seperti pencarian buku daring, peminjaman dan perpanjangan buku secara daring, pemberitahuan pengingat, dan artikel terkini menjadikan Jaklitera sebagai teman setia para pecinta buku.
Melalui Jaklitera, perpustakaan menjadi lebih mudah diakses, dan para pengunjung dapat menikmati beragam layanan perpustakaan dengan praktis dan efisien. Jaklitera telah membuktikan bahwa saat ini literasi di Ibukota menjadi selangkah lebih maju.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Perpustakaan menjadi tempat yang sarat dengan ilmu dan pengetahuan. Tempat di mana imajinasi merajut cerita, dan tempat untuk mengeksplorasi dunia tanpa batas. Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia tidak hanya kaya akan kebudayaan, tapi juga terdapat banyak fasilitas perpustakaan yang modern dan menarik.
Mari menggali pesona Perpustakaan Jakarta yang menakjubkan, mulai dari area baca, bilik bermain, hingga ruang multifungsi yang memikat para pengunjung.
Pengunjung dapat menikmati kenyamanan dalam area baca yang dirancang dengan baik. Meja dan kursi yang ergonomis memastikan para pemustaka dapat duduk dengan nyaman sambil menikmati bacaan pilihan mereka.
Selain itu, ada juga sofa yang disediakan untuk memberikan kenyamanan ekstra bagi mereka yang ingin membaca dalam posisi santai. Atmosfer yang tenang dan nyaman di area ini menciptakan lingkungan yang ideal untuk fokus dan mendalami pengetahuan dari berbagai buku yang tersedia.
Perpustakaan Jakarta juga menyediakan ruang multimedia bagi para pengunjung yang ingin menjelajahi dunia digital dan mengakses berbagai sumber informasi secara online. Ruang ini dilengkapi dengan komputer-komputer modern yang nyaman digunakan.
Pengunjung dapat dengan mudah mencari informasi, mengakses jurnal-jurnal akademik, atau bahkan mengikuti kursus secara daring di sana. Keberadaan ruang multimedia ini menjadi sarana tambahan untuk mendukung pembelajaran dan penelitian bagi para pemustaka.
Tak hanya menyasar para pembaca dewasa, Perpustakaan Jakarta juga memberikan perhatian khusus pada generasi muda dengan menyediakan ruang anak yang menyenangkan dan mendidik. Di ruang ini, anak-anak diajak untuk belajar sambil bermain, menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan menarik bagi mereka.
Fasilitas yang mendukung kreativitas anak, seperti mainan edukatif, buku cerita bergambar, dan media pembelajaran interaktif, tersedia untuk membantu anak-anak mengembangkan minat baca dan pengetahuan secara lebih menyenangkan.
Perpustakaan Jakarta berkomitmen untuk menjadi tempat yang ramah dan inklusif bagi semua lapisan masyarakat, termasuk para penyandang disabilitas. Itulah sebabnya, ada ruang inklusi yang dikhususkan bagi mereka.
Ruang ini dilengkapi dengan fasilitas khusus, seperti audio book dan perangkat bantu lainnya, yang dapat membantu para penyandang disabilitas memahami isi buku dengan lebih baik. Penggunaan teknologi dan fasilitas khusus ini menjadi sarana penting untuk menghilangkan hambatan akses bagi mereka dalam menikmati dunia literasi.
Bagi pengunjung yang memiliki minat dalam produksi konten audio, Perpustakaan Jakarta menyediakan ruang podcast yang lengkap dengan peralatan rekaman dan penyuntingan suara. Ruang ini dapat diakses oleh pengunjung dengan izin khusus dari pihak perpustakaan.
Fasilitas ini memberikan kesempatan bagi para kreator konten untuk menciptakan podcast yang menarik dan bermanfaat, serta menjadi wadah untuk berbagi gagasan dan cerita dengan khalayak yang lebih luas.
Perpustakaan Jakarta juga menyediakan ruang khusus yang dapat disewa oleh para pengunjung untuk melaksanakan rapat atau kegiatan lainnya. Dengan mengakses ruang rapat ini, para pemustaka memiliki kesempatan untuk mengadakan kegiatan berbagai acara atau pertemuan dengan suasana yang kondusif dan mendukung.
Tidak hanya itu, masih banyak fasilitas lain yang mendukung kenyamanan pengunjung seperti bilik laktasi, mushola, dan aula yang sering digunakan untuk kegiatan umum. Dengan fasilitas-fasilitas yang lengkap dan ramah pengguna ini, Perpustakaan Jakarta menjelma menjadi ruang yang nyaman dan inklusif bagi masyarakat untuk mengembangkan minat baca dan pengetahuan.
Setiap fasilitas tersebut dirancang untuk memberikan pengalaman literasi yang lebih menyenangkan dan memperkaya bagi semua lapisan masyarakat. Melalui fasilitas yang dimiliki, Perpustakaan Jakarta terus membangun komitmen untuk menjadi rumah yang inklusif bagi masyarakat. Tempat berkumpulnya segala elemen dengan beragam kalangan, menjadi “Rumah Ketiga” untuk seluruh orang. Semoga perpustakaan terus menjadi pusat pengetahuan dan inspirasi bagi warga Jakarta dan pengunjung dari berbagai kalangan.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Hans Bague (HB) Jassin, atau lebih dikenal dengan sebutan "Pak Jassin," merupakan salah satu tokoh sastra Indonesia yang paling dihormati dan diakui. Hari lahirnya yang bersejarah pada 31 Juli menginspirasi kita untuk merayakan warisan luar biasa yang telah ia tinggalkan dalam dunia sastra Indonesia.
Dalam rangka memperingati hari lahir HB Jassin, kami ingin merekomendasikan lima karyanya yang berpengaruh dan tak ternilai harganya: "Angkatan 45," "Tifa Penyair dan Daerahnya," "Kesusasteraan Indonesia Modern dalam Kritik dan Esai Jilid I—IV," "Kesusastraan Dunia dalam Terjemahan Indonesia," dan "Heboh Sastra 1968: Suatu Pertanggungjawaban."
Buku "Angkatan 45" oleh HB Jassin adalah karya monumental yang menyoroti perkembangan sastra Indonesia pada periode penting Angkatan 45. Buku ini menjadi referensi utama bagi para peneliti dan penggemar sastra yang tertarik untuk memahami perjalanan Angkatan 45 dan perannya dalam membangun identitas sastra Indonesia pasca-kemerdekaan. HB Jassin menggambarkan dengan indah semangat dan semangat perjuangan para penulis dan penyair pada masa itu, serta peran penting mereka dalam membentuk sastra nasional.
"Tifa Penyair dan Daerahnya" (1952)
Melalui karyanya yang satu ini, HB Jassin mengeksplorasi berbagai tradisi dan corak sastra yang ada di berbagai daerah di Indonesia. Melalui buku ini, Pak Jassin membuktikan keahliannya sebagai peneliti sastra yang mendalam dan cermat. Ia memberikan sorotan pada kekayaan khas sastra di setiap daerah, memperkenalkan kita pada keindahan puisi dan cerita-cerita yang beragam dari seluruh penjuru nusantara.
Karya ini merupakan kompilasi dari esai dan kritik sastra HB Jassin tentang karya-karya sastra Indonesia modern. Dalam empat jilid karya ini, Pak Jassin membedah karya-karya sastra yang ikonik dan membahas perkembangan sastra Indonesia dari berbagai aspek. Melalui analisisnya yang tajam dan wawasan mendalam, ia membantu membuka wawasan pembaca tentang sastra modern Indonesia dan memperdalam apresiasi terhadap karya-karya tersebut.
"Kesusastraan Dunia dalam Terjemahan Indonesia" adalah salah satu karya penting lainnya dari HB Jassin. Buku ini membantu membuka akses bagi pembaca Indonesia untuk mengenal sastra dunia melalui terjemahan yang cermat dan jelas. Dengan membaca karya-karya sastra dari berbagai belahan dunia, pembaca dapat memperluas wawasan mereka dan memahami pandangan serta gagasan yang berbeda dalam kemasan sastra yang menarik.
"Heboh Sastra 1968" adalah kumpulan esai kritis yang berani dan kontroversial yang ditulis oleh HB Jassin. Buku ini merekam berbagai peristiwa penting dalam dunia sastra Indonesia pada tahun 1968, termasuk perkembangan kontroversial yang mungkin tidak disebutkan oleh sumber-sumber resmi. HB Jassin memberikan perspektif uniknya dan memberikan suatu pertanggungjawaban atas apa yang telah terjadi, baik di dalam maupun di luar dunia sastra.
Hari lahir HB Jassin adalah momen yang tepat untuk merayakan dan menghormati warisannya yang tak ternilai dalam dunia sastra Indonesia. Karya-karya beliau telah mengilhami generasi sastrawan, peneliti, dan penggemar sastra di seluruh Indonesia.
Dari "Angkatan 45" hingga "Heboh Sastra 1968," HB Jassin terus memperkaya dan membuka wawasan kita tentang sastra dan budaya Indonesia. Semoga rekomendasi karya ini dapat menginspirasi Anda untuk menjelajahi dan memahami lebih dalam tentang kekayaan sastra Indonesia yang dipelopori oleh sosok yang mengagumkan ini.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Setiap tanggal 26 Juli, Indonesia memperingati dua peristiwa bersejarah yang tak terpisahkan dalam dunia sastra, yaitu Hari Puisi Indonesia dan Hari Lahir Chairil Anwar. Kedua momen ini menjadi perayaan bagi para pecinta puisi dan penggemar karya-karya sang maestro sastra, Chairil Anwar.
Hari Puisi Indonesia, ditetapkan oleh kelompok penyair Indonesia dan dideklarasikan oleh Sutardji Calzoum Bachri pada tanggal 22 November 2012. Perayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan puisi Indonesia dan mengenang peran penting puisi dalam kehidupan bangsa.
Puisi, sebagai bentuk karya sastra yang penuh makna dan emosi, mampu menjadi sarana ekspresi dan refleksi dalam menyampaikan gagasan, perasaan, serta pemikiran seseorang. Melalui puisi, pengarang bisa menggambarkan dunia secara lebih dalam dan menyentuh hati pembacanya dengan keindahan kata-kata yang dipilihnya.
Saat perayaan Hari Puisi ini, berbagai acara dan kegiatan diadakan di seluruh penjuru tanah air. Mulai dari lomba baca puisi, seminar sastra, diskusi puisi, hingga pertunjukan seni, semuanya dirancang untuk memperlihatkan pesona puisi sebagai karya seni yang menginspirasi dan memperkaya kehidupan manusia. Selain itu, momentum ini juga dimanfaatkan untuk memperkenalkan karya-karya sastrawan besar Indonesia kepada generasi muda agar mereka semakin tergugah untuk mengeksplorasi dan menciptakan puisi yang berkualitas.
Namun, perayaan Hari Puisi bukan hanya sekadar seremoni formal semata. Di balik peringatan ini, ada sejarah dan tokoh besar sastra Indonesia yang turut diperingati. Salah satunya adalah Chairil Anwar, penyair ternama yang dilahirkan pada tanggal 26 Juli 1922. Chairil Anwar dikenal sebagai "Bapak Puisi Indonesia" karena kontribusinya yang besar dalam memperkenalkan gaya puisi modern yang autentik dan revolusioner.
Karya-karya Chairil Anwar menggambarkan suasana sosial dan pribadi pada masanya dengan sangat lugas dan tajam. Puisi-puisinya mengandung keteguhan jiwa, kegelisahan, serta semangat perubahan. Melalui bahasa yang sederhana namun sarat makna, ia menggambarkan keindahan dan kepiluan hidup dengan begitu jujur dan menyentuh hati pembaca. Salah satu puisi paling ikoniknya adalah "Aku" yang mampu mencerminkan identitas seorang bangsa dan menjadi inspirasi bagi banyak orang.
Chairil Anwar bukan hanya seorang penyair hebat, tetapi juga sosok yang berani menyuarakan pendapatnya. Ia terlibat aktif dalam dunia pers dan gerakan kemerdekaan, yang pada saat itu merupakan periode yang penuh perjuangan bagi Indonesia. Meskipun meninggal dunia pada usia yang relatif muda, 27 tahun, karya-karyanya tetap abadi dan memberikan pengaruh besar dalam perkembangan sastra Indonesia hingga saat ini.
Pentingnya perayaan Hari Lahir Chairil Anwar dalam Hari Puisi Indonesia adalah untuk mengenang jasa dan sumbangsih sang penyair dalam menciptakan puisi-puisi yang menginspirasi dan mengubah paradigma sastra Indonesia. Ia berhasil mengguncangkan dunia sastra dengan menghadirkan gaya baru yang mematahkan norma-norma konvensional dan menciptakan arus kebaruan. Kecanggihan bahasa dan isi puisi-puisi Chairil Anwar telah menjadikannya sebagai ikon sastra Indonesia yang tak tergantikan.
Di era digital seperti sekarang ini, peringatan Hari Puisi dan Hari Lahir Chairil Anwar bisa semakin diapresiasi dengan lebih luas. Media sosial, blog, dan platform daring lainnya menjadi sarana efektif untuk menyebarkan puisi-puisi indah dan menyajikan karya-karya sastra dalam bentuk yang menarik bagi generasi milenial. Hal ini penting untuk menarik minat mereka terhadap puisi dan memastikan bahwa warisan sastra Indonesia tetap hidup dan berkembang.
Perayaan Hari Puisi Indonesia yang bertepatan dengan Hari Lahir Chairil Anwar adalah momentum yang tepat untuk menghargai dan merayakan keindahan puisi serta mengenang jasa sang maestro sastra, Chairil Anwar.
Melalui peringatan ini kami mengajak semua orang untuk lebih mencintai puisi, menghargai karya-karya sastra Indonesia, dan menginspirasi generasi muda untuk terus mengeksplorasi dan menciptakan karya yang dapat memberi makna dan perubahan bagi kehidupan bangsa. Puisi adalah seni yang abadi, dan semangat Chairil Anwar akan selalu membimbing kita dalam menggali makna kehidupan dan menyuarakannya melalui bait-bait kata yang indah.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Era digital kini kian berkembang. Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Salah satunya adalah Instagram, platform berbagi foto yang kini menjadi tempat populer bagi pengguna untuk berbagi momen dan ekspresi kreatif. Di tengah tren ini, banyak destinasi yang dirancang dengan cantik untuk menjadi spot foto Instagramable, dan tak terkecuali perpustakaan.
Perpustakaan Jakarta, sebagai tempat pengetahuan dan kreativitas masyarakat, menawarkan berbagai spot menarik untuk berfoto yang menggambarkan pesona dunia buku dengan gaya yang kreatif. Berikut ini adalah lima spot foto Instagramable di Perpustakaan Jakarta yang sayang untuk dilewatkan!
Lorong rak buku adalah simbol utama perpustakaan, dan tak bisa dipungkiri, tempat ini menawarkan spot foto yang penuh pesona. Deretan rak buku yang tertata rapi, dengan beragam warna dan genre, menciptakan latar belakang yang sempurna untuk foto Instagram.
Dengan cahaya alami yang memancar dari jendela, suasana di lorong rak buku perpustakaan akan memberikan nuansa yang indah dalam foto. Kawan Perpus wajib untuk foto di sini!
Reading nook atau area baca sofa di Perpustakaan Jakarta adalah spot yang nyaman dan menyenangkan. Dikelilingi oleh buku-buku menarik, tempat ini menjadi surga bagi para pecinta literatur.
Dengan latar belakang kursi empuk dan hiasan dinding yang artistik, tempat ini cocok untuk foto selfie yang santai atau momen menikmati buku favorit. Berfoto di reading nook pasti membuat foto Kawan Perpus lebih keren!
Meja baca adalah tempat yang paling produktif di perpustakaan, di mana para pembaca bisa tenggelam dalam dunia cerita dan pengetahuan. Tempat ini juga bisa menjadi spot foto Instagramable yang menarik.
Menikmati buku favorit di spot meja baca akan memberikan kesan elegan dan kasual. Selain dapat menikmati buku favorit, berfoto di meja baca menawarkan sudut pandang yang menarik yang Kawan Perpus dan Kawula Sastra harus coba!
Ruang kaca di Perpustakaan Jakarta menawarkan pemandangan yang unik. Dinding-dinding kaca yang transparan memungkinkan cahaya matahari menyinari seluruh ruangan, menciptakan nuansa yang terang dan hangat. Foto dengan latar belakang ruang kaca akan memberikan kesan modern dan futuristik pada profile Instagram Anda. Manfaatkan pencahayaan alami untuk hasil foto yang cantik.
Rak tangga di perpustakaan tak hanya berfungsi sebagai akses ke lantai yang berbeda, tetapi juga bisa menjadi spot foto menarik. Dengan pegangan tangga dan anak tangga yang tertata apik, tempat ini menciptakan latar belakang yang unik dan estetik. Rak tangga Perpustakaan Jakarta juga menjadi ikon yang paling populer dengan koleksi buku khusus.
Sebelum berburu foto Instagramable di Perpustakaan Jakarta, pastikan untuk mematuhi aturan perpustakaan dan menghormati pengunjung lainnya. Hindari mengganggu ketenangan dan kesunyian perpustakaan, serta pastikan tidak merusak koleksi buku atau fasilitas lainnya. Saat berfoto, berusahalah untuk menciptakan foto yang menarik, tetapi tetap menghargai lingkungan di sekitar.
Tak dapat dipungkiri, perpustakaan adalah tempat yang sarat dengan pesona dan kekayaan ilmu pengetahuan. Melalui foto-foto yang kreatif dan inspiratif di spot-spot Instagramable di Perpustakaan Jakarta, Anda bisa menyebarkan pesan kecintaan pada literatur dan semangat belajar kepada pengikut di media sosial. Selamat mengeksplorasi!
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq