DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin mengadakan acara seminar Parenting Talk yang bertajuk "Mengasuh dengan Bahasa Cinta," pada Jumat (14/07/2023). Acara yang diselenggarakan di Aula PDS HB Jassin, Gedung Ali Sadikin Lantai 4, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, ini dihadiri oleh banyak peserta. Seminar ini menjadi sorotan karena membahas tentang bagaimana mengasuh anak dengan bahasa cinta.
Narasumber utama dalam acara ini adalah Fauziah Fauzan El Muhammady selaku Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, sebuah pesantren khusus perempuan tertua di Indonesia yang didirikan oleh tokoh pembaharu muslim asal Minangkabau, Rahmah El Yunusiyyah. Adapun acara ini dipandu oleh Nia Yuniarsih Ramlan (Aktivis Literasi Anak).
Fauziah Fauzan El Muhammady sebagai narasumber utama dalam seminar ini berbagi tentang pentingnya merubah pola komunikasi dengan anak dan keluarga melalui bahasa cinta. Dalam paparannya, beliau berharap seminar ini menjadi inspirasi bagi para peserta untuk kembali hadir dalam acara serupa di masa mendatang.
“Ini akan menjadi oleh-oleh (yang dibawa) pulang (oleh) para orang tua (untuk) membangun hubungan yang lebih baik dengan anak, dengan pasangan dan keluarga semakin harmonis dan bahagia,” ucap Fauziyah atau yang akrab disapa Ibu Zizi (14/07/2023).
Ia juga menekankan betapa pentingnya pola komunikasi yang baik dalam membangun hubungan harmonis dan bahagia antara orang tua dan anak, serta dalam hubungan dengan pasangan dan keluarga.
“Kita sharing hari ini tentang parenting bagaimana mengasuh dengan bahasa cinta. Alhamdulillah ya yang kita bicarakan memang bagaimana kita merubah pola komunikasi kita dengan anak, dengan keluarga yang juga bisa digunakan merubah pola komunikasi dengan pasangan sehingga membangun hubungan yang jauh lebih baik,” tukas Fauziyah.
Salah seorang peserta seminar, Nana, menyatakan bahwa acara ini sangat bermanfaat bagi setiap calon atau orang tua dalam mengasuh anak dengan bahasa cinta. Dia merasa senang dapat belajar tentang mendidik anak dan mengupgrade pengetahuannya melalui seminar ini.
“Acara hari ini itu keren banget, karena aku bisa belajar mendidik anak dan banyak banget ilmu-ilmu yang aku upgrade. Lalu aku bisa belajar banyak banget hal-hal baru yang belum aku ketahui dan aku berharap banyak banget seminar-seminar (seperti ini bisa berlangsung terus) agar orang tua di Indonesia lebih melek lagi akan mendidik anak dengan bahasa cinta,” kata Nana.
Selain itu, Emil, salah seorang peserta lainnya juga menyatakan kepuasannya atas acara ini. Menurutnya, Aula PDS HB Jassin adalah tempat yang menarik dan nyaman untuk berdiskusi. Ia juga mengapresiasi narasumber dan materi serta peralatan yang disediakan dalam acara tersebut.
“Ternyata tempat ini menarik sekali, membuat kita nyaman di sini dengan pembicara yang handal, ibu Zizi, dan juga dengan materi dan supporting (peralatannya) sangat bagus. Semoga ini menjadi inspirasi buat teman-teman hadir kembali (dalam kegiatan seminar seperti ini),” ujar Emil.
Acara seminar "Mengasuh dengan Bahasa Cinta" di PDS HB Jassin ini menjadi sukses dan memberikan banyak manfaat bagi para peserta. Melalui seminar seperti ini, semakin banyak orang tua di Indonesia yang sadar akan pentingnya mengasuh anak dengan penuh kasih sayang, membangun hubungan yang harmonis, dan menciptakan keluarga yang bahagia. Sebagai Ruang Ketiga bagi masyarakat, PDS HB Jassin dan Perpustakaan Jakarta memiliki komitmen kuat untuk membersamai masyarakat, hadir di tengah-tengah mereka, menciptakan lingkungan yang lebih baik.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin dan Perpustakaan Jakarta kembali menggelar diskusi sastra, berkolaborasi dengan Komunitas Sastra Reboan. Acara tersebut dilaksanakan pada Rabu (12/07/2023), di Aula PDS HB Jassin, Gedung Ali Sadikin Lantai 4, Cikini, Jakarta Pusat. Diskusi yang dipandu oleh Dyah Kencono ini mengangkat tema "Menyingkap Banda dalam Dua Zaman" dan melibatkan para pembicara-pembicara terkemuka antara lain Kurnia Effendi, Kanti W. Janis, dan Sekar Ayu Asmara.
Diskusi dimulai dengan pembacaan puisi oleh para undangan dan anggota Komunitas Sastra Reboan yang mengangkat berbagai tema. Tema-tema tersebut antara lain meliputi soal-soal politik, sejarah, cinta, romansa, hingga puisi jenaka. Salah satu puisi jenaka yang menarik perhatian adalah "Buaya" karya A. Slamet Widodo. Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan diskusi mengenai buku terbaru dari Sekar Ayu Asmara yang berjudul "Akulah Banda Neira".
Sekar Ayu Asmara, selaku penulis buku "Akulah Banda Neira" dan "Pintu Terlarang" menyatakan kegembiraannya terhadap acara tersebut.
"Acaranya sendiri seru banget ya, saya rasa perlu Reboan itu gak bisa sebulan sekali deh, harusnya. Namanya rebo mungkin bisa setiap rebo deh," ucap Sekar.
Senada dengan itu, Kanti W. Janis, salah satu narasumber, memberikan apresiasi terhadap acara ini yang telah konsisten diselenggarakan selama 15 tahun.
"Acara Sastra Reboan ini hebat, ya. Konsisten sudah 15 tahun. Ini membuat komunitas sastra jadi saling terkoneksi, kita jadi bisa saling bertukar karya, bisa juga mengomentari karya dari penulis lainnya," ungkap Kanti.
Kurnia Effendi, narasumber lainnya, menganggap bahwa PDS HB Jassin telah memberikan ruang yang luas bagi komunitas sastra. Ia berharap ke depannya PDS HB Jassin dapat menjadi rumah bagi setiap diskusi sastra.
"Saya kira karya sastra dalam bentuk yang berbeda adalah diskusi," jelas Kurnia.
Diskusi Sastra Reboan yang diadakan oleh Pusat Dokumen Sastra HB Jassin telah menjadi wadah yang konsisten untuk mempertemukan para penikmat sastra dan memperkaya dunia sastra Indonesia. Acara ini tidak hanya memberikan ruang bagi para penulis untuk membacakan karyanya, tetapi juga menjadi wadah penting bagi pembaca dan penggemar sastra untuk berbagi pemikiran, mengomentari karya sastra, dan saling bertukar ide.
Konsistensi penyelenggaraan selama 15 tahun acara Sastra Reboan telah membangun komunitas sastra yang saling terhubung dan saling mendukung. Para penulis dapat berbagi karya-karya mereka, menerima umpan balik dari sesama penulis, dan mendorong perkembangan sastra Indonesia.
Keberhasilan PDSHB Jassin dalam memberikan ruang bagi komunitas sastra menjadi bukti nyata komitmennya untuk mendukung perkembangan dan pemajuan sastra Indonesia. Dengan terus menyelenggarakan diskusi sastra seperti Sastra Reboan, diharapkan PDS HB Jassin dapat menjadi rumah bagi setiap kegiatan sastra, tempat di mana penulis, pembaca, dan penggemar sastra dapat berkumpul, berinteraksi, dan memperdalam pemahaman mereka tentang sastra.
Diharapkan ke depannya, PDS HB Jassin dan acara-acara sastra seperti Sastra Reboan dapat terus menginspirasi dan mendorong perkembangan sastra Indonesia. Keberadaan ruang diskusi yang luas dan konsisten menjadi sarana yang penting untuk memperkuat dan memajukan dunia sastra, serta melahirkan karya-karya baru yang mencerahkan dan menggugah pemikiran pembaca.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin bekerja sama dengan Persatuan Artis Film Indonesia (PARFI) mengadakan sebuah diskusi publik yang bertema "Ekranisasi: Adaptasi Karya Sastra ke Film". Acara yang dihadiri oleh peserta dari komunitas film, anggota PARFI, dan masyarakat umum ini digelar pada Rabu (12/07/2023) di Aula PDS HB Jassin pada pukul 10.30 WIB. Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin memiliki peran penting dalam melestarikan dan mempromosikan karya-karya sastra Indonesia. Melalui diskus kolaboasi ini, diharapkan dapat meningkatkan apresiasi terhadap karya sastra dan membuka ruang diskusi yang lebih luas mengenai hubungan antara sastra dan perfilman.
Diskusi publik ini dihadiri oleh pembicara-pembicara yang berpengalaman di dunia perfilman Indonesia, diantaranya adalah Gusti Randa (Aktor Senior dan Produsen Film), Ismail Sofyan Sani (Aktor dan Sutradara Senior), dan Bedjo Soelaktono (Dosen Institut Kesenian Jakarta). Selain itu, diskusi ini dipandu oleh Budi Sumarno, orang yang telah lama berkecimpung di dunia perfilman tanah air sebagai praktisi film.
Diskusi yang bertema "Ekranisasi: Adaptasi Karya Sastra ke Film" ini adalah bertujuan untuk membahas tantangan dan proses kreatif dalam mengadaptasi karya sastra menjadi film. Ekranisasi atau adaptasi karya sastra ke dalam bentuk film merupakan sebuah proses yang kompleks, di mana para pembuat film harus menghadapi berbagai perbedaan medium serta mencoba mengungkapkan esensi cerita yang terdapat dalam karya sastra yang diadaptasi.
Diskusi ini memberikan kesempatan bagi para peserta untuk mendengarkan wawasan dan pengalaman para pembicara yang telah berkontribusi dalam mengadaptasi karya sastra ke dalam film. Gusti Randa, selaku aktor senior dan produsen film, membagikan pengalamannya tentang pengambilan peran dan konseptualisasi film.
“Kadang-kadang seorang aktor yang memerankan sebuah karakter di sebuah film, sinetron, apa pun namanya, lalu cerita itu diangkat dari sebuah novel pasti harus ada sedikit adaptasi,” ungkap aktor senior yang berprofesi sebagai pengacara ini.
Sementara itu, Ismail Sofyan Sani, sutradara yang telah menyutradarai lebih dari 40 karya itu berbagi pengetahuannya mengenai teknik penyutradaraan dalam mengadaptasi karya sastra. Menurut Ismail, kejelian dari seorang sutradara menjadi penentu dari keberhasilan adaptasi karya sastra ke dalam film.
“Kejelian sutradara penting untuk bisa menerangkan imajinasi penonton ke arah yang diinginkan mereka. Ketika penonton tak mendapatkannya, maka muncul rasa kecewa,” terang Ismail.
Selanjutnya, Bedjo Soelaktono, Dosen Institut Kesenian Jakarta (IKJ), yang juga turut menjadi pembicara dalam acara ini memberikan sudut pandang menarik mengenai proses adaptasi karya sastra menjadi film. Ia mengapresiasi diskusi yang diselenggarakan di PDS HB Jassin sebagai salah satu upaya memperkenalkan sastra ke masyarakat.
“Acara ini bagus ya, karena sedikit banyak memperkenalkan adanya Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin. Kemudian, ada literasi-literasi yang bisa dialih wahanakan, dan sedikit banyak acara ini juga mengungkap bagaimana unsur sastra itu memiliki kontribusi penting di film,” tutur Bedjo.
Selain menghadirkan pembicara-pembicara yang ciamik, masyarakat umum juga turut diundang dalam acara ini. Melalui diskusi ini, diharapkan kesadaran dan minat masyarakat terhadap adaptasi karya sastra ke dalam film dapat semakin meningkat. Diskusi ini juga merupakan kesempatan bagi para penggemar film dan sastra untuk bertemu dan berdiskusi dengan para ahli di bidangnya. Dengan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang proses ekranisasi, masyarakat akan dapat mengapresiasi adaptasi karya sastra ke dalam bentuk film dengan lebih baik.
Melalui pengetahuan dan pengalaman yang dibagikan oleh Gusti Randa, Ismail Sofyan Sani, dan Bedjo Soelaktono, para peserta dapat menggali berbagai perspektif dan strategi dalam menghadirkan karya sastra ke layar lebar. Diskusi yang dipandu oleh Budi Sumarno, seorang moderator berpengalaman di dunia perfilman Indonesia, juga akan memastikan kelancaran dan kualitas diskusi.
Sebagai tuan rumah acara, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin berkomitmen untuk terus mendukung dan mempromosikan pengembangan karya sastra dan perfilman di Indonesia. Dengan mengadakan acara seperti Mimbar Sastra Diskusi Publik, mereka berharap dapat memberikan kontribusi yang positif dalam pengembangan industri film Indonesia serta meningkatkan apresiasi terhadap kekayaan budaya sastra yang dimiliki oleh bangsa ini.
Acara ini berhasil menciptakan ruang diskusi yang konstruktif dan mendorong kolaborasi antara para praktisi film dan peminat sastra. Dengan terus mengadakan acara serupa di masa depan, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin berharap dapat terus menginspirasi dan memajukan industri perfilman Indonesia serta memperkaya warisan budaya melalui ekranisasi karya sastra yang kreatif dan berdaya tarik.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Membersamai Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM), Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin menjadi tuan rumah pembukaan Sekolah Filsafat dan Peluncuran Jaringan Intelektual Pelajar pada Jumat di Aula PDS HB Jassin (07/07/2023). Melalui kolaborasi dengan PP IPM kali ini, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin terus menunjukkan komitmen kuat untuk meningkatkan kesadaran literasi pada masyarakat.
Sebagai salah satu organisasi pelajar, PP IPM menggelar Sekolah Filsafat bertajuk: "Belajar Filsafat Literasi sebagai Pedoman Hidup". Kepada tim Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta, Riandy Prawita (Ketua Pimpinan Pusat IPM Bidang Pengkajian Ilmu Pengetahuan) menuturkan kesan dan pesannya.
“Saya awal tahu informasi tentang tempat yang bisa menampung sejumlah peserta untuk kegiatan seminar tersebut diperoleh melalui website resmi. Selain itu, informasi juga didapatkan melalui media sosial dan rekomendasi dari teman-teman di sekitar,” ujar Riandy.
Lebih lanjut, ia memberikan tanggapannya terkait birokrasi peminjaman tempat tersebut, yang menurutnya cukup mudah. Prosedur pengajuan surat permohonan peminjaman tempat hanya membutuhkan waktu yang singkat untuk mendapatkan persetujuan dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI Jakarta. Menurutnya, sistem yang telah dibangun oleh dinas tersebut telah mempermudah akses informasi bagi masyarakat dan komunitas.
Dalam hal pelayanan, Riandy Prawita mengungkapkan kepuasannya terhadap fasilitas yang disediakan setelah revitalisasi tempat tersebut.
“Selain ruangan, terdapat perpustakaan, tempat podcast, dan ruang terbuka hijau. Destinasi yang lengkap dan cocok digunakan sebagai co-working space untuk berbagai komunitas,” jelas Riandy.
Riandy Prawita juga menyampaikan bahwa acara tersebut merupakan kegiatan belajar filsafat literasi. Fokus utama acara ini adalah memberikan pemahaman tentang makna dan hikmah dari filsafat literasi sebagai pedoman hidup. Dalam tempat yang memiliki arsip dan buku yang terkait langsung dengan filsafat, peserta diharapkan dapat menerapkan langsung pengetahuan yang didapatkan.
Kolaborasi antara PP IPM dan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) DKI Jakarta, terkhusus Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, dinilai sangat baik karena terjadi dalam tempat yang relevan. Menurut keterangan Riandy, proses peminjaman tempat dilaporkan berlangsung sekitar 4-5 hari, dengan total waktu persiapan acara sekitar 2 minggu.
Kegiatan Sekolah Filsafat berhasil menarik minat peserta dengan antusiasme yang tinggi. Diharapkan acara serupa dapat terus diadakan di ruang publik dari Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin untuk memberikan kontribusi positif dalam pengembangan literasi masyarakat. Ke depan, melalui beragam fasilitas dan wadah yang tersedia, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin terus memberikan ruang kepada publik, terkhusus pada komunitas dan organisasi kemasyarakatan dalam memanfaatkan fasilitas revitalisasi yang telah disediakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Antusiasme para pecinta sastra kembali membara dengan diselenggarakannya Night at the Library (NATL) oleh Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin pada Jumat (21/07/2023). Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, menjadi saksi keseruan Festival Literasi dan Sastra 2023 yang mengangkat tema “Lintasi Ruang dan Makna” kali ini.
Night at the Library adalah salah satu rangkaian dari Festival Literasi dan Sastra 2023 yang memberikan pengalaman menarik bagi pengunjung perpustakaan untuk menjelajahi perpustakaan pada malam hari. Tidak hanya itu, pengunjung juga disuguhi oleh penampilan menarik, diantaranya yaitu nyanyian puisi dari Jodhi Yudono, stand up comedy dari Mal Jupri, dan penampilan musik dari Endah N Rhesa.
Dipandu oleh pembawa acara yang ciamik, Brian dan Gita, penampilan pertama datang dari merdu nyanyian puisi Jodhi Yudono. Ia menyajikan tiga karya puisi yang menggetarkan hati penonton yaitu antara lain "Doa" karya Chairil Anwar, "Metamorfosa" karya Darmanto Jatman, dan karya orisinalnya yang berjudul "Jogja." Penampilan Jodhi Yudono sukses menyulap kata-kata menjadi harmoni dan menghipnotis para penikmat sastra.
Tidak kalah menarik, Drs. Firmansyah, M.Pd selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Provinsi DKI Jakarta juga turut memberikan penampilan khusus dengan membacakan puisi "Tapi" karya Sutardji Calzoum Bachri dan "Bayang-Bayang" karya Abdul Hadi W.M.
Setelahnya, Kepala DISPUSIP Provinsi DKI Jakarta itu juga turut meresmikan aplikasi Jaklitera dan layanan peminjaman buku di PDS HB Jassin. Ia mengatakan, “Acara ini merupakan acara dalam rangkaian Festival Literasi dan Sastra 2023. Ini kita jadikan bahwa perpustakaan itu merupakan ajang interaksi antara pemustaka, pustakawan, dan seluruh masyarakat yang ada disini, termasuk juga sastrawan yang ada di sini,” ucap Drs. Firmansyah, M.Pd.
Lebih lanjut, dalam sambutannya, Firmansyah juga menegaskan bahwa perpustakaan adalah rumah ketiga bagi masyarakat, tempat berinteraksi dan bertemunya segala elemen masyarakat.
“Semua kami fasilitasi di sini. Inilah rumah kita, rumah ketiga, bagaimana kita berinteraksi satu sama lainnya,” jelas Drs. Firmansyah, M.Pd (21/07/2023).
Acara peresmian ini turut dihadiri dan diresmikan oleh berbagai tokoh penting, seperti Drs. Firmansyah, M.Pd (Kepala DISPUSIP Provinsi DKI Jakarta), Wahyu Haryadi (Kepala Biro Kesejahteraan Sosial Setda Provinsi DKI Jakarta), Diki Lukman Hakim (Kepala Unit Pengelola Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin), Ichwanul Muslimin (Anggota DPRD DKI Jakarta), Imam Mulatip (Kepala Bidang Teknologi Informasi), Yudy (Forum Taman Bacaan Masyarakat DKI Jakarta), dan Win (Dewan Perpustakaan).
Melalui penghargaan dan pengukuhan yang diberikan kepada Kawan Perpus dan Kawula Sastra, DISPUSIP Provinsi DKI Jakarta juga memberikan apresiasi dengan beragam nominasi. Pemustaka dengan kunjungan, peminjaman, dan donasi terbanyak juga menerima penghargaan atas kontribusinya dalam mendukung kegiatan literasi sastra. Tak lupa, nominasi penghargaan diberikan kepada pemenang 5 Days Challenge dan diakhiri dengan pengukuhan Duta Baca Provinsi DKI Jakarta 2023 yang diberikan kepada Hestia Istiviani.
Hestia menyampaikan keinginannya sebagai Duta Baca Provinsi DKI Jakarta 2023 untuk membuat masyarakat Jakarta menyukai dunia membaca. Bagi Hestia untuk menumbuhkan rasa suka dalam membaca bisa dilakukan dengan membaca budaya populer seperti mengikuti bacaan dari para Idol K-Pop.
“Aku pengen banget ngenalin hal-hal yang sama dengan cara aku jatuh cinta dengan baca, yaitu ngasih tau kalau gerbang untuk suka baca itu banyak banget, luas banget. Enggak cuman dari baca-bacaan formal, akademik, tapi bisa juga dari budaya populer seperti film, drama Korea, bahkan ngikutin bacaan Idol K-Pop aja, itu juga (bisa) jadi gerbang untuk suka baca,” terang Hestia selaku Duta Baca Provinsi DKI Jakarta 2023.
Beranjak dari prosesi penghargaan dan pengukuhan, acara kemudian berlanjut dengan penampilan dari Mal Jupri, seorang Stand-up comedian yang sukses mengundang tawa. Jupri juga turut membacakan puisi buatannya yang juga berhasil membuat pengunjung berdecak kagum.
Menjelang penutup, pengunjung disuguhkan oleh penampilan musik dari Endah N Rhesa. Alunan musik yang khas membawa para hadirin kepada pengalaman menyenangkan dalam suasana Festival Literasi dan Sastra 2023 kali ini. Band asal Tangerang Selatan ini menutup penampilannya dengan lagu berjudul “Liburan Indie”.
Night at the Library 2023 berhasil menjadi ajang perayaan sastra yang tak terlupakan. Antusiasme masyarakat terhadap literasi semakin terangkat, semakin mengokohkan peran Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin sebagai pusat kegiatan sastra dan rumah ketiga bagi masyarakat.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Mengangkat tema “Lintasi Ruang dan Makna”, Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin melalui “Festival Literasi dan Sastra” mencoba memperkenalkan perpustakaan sebagai "Ruang Ketiga" yang terbuka bagi semua kalangan masyarakat. Tema ini diangkat untuk membuktikan bahwa melalui kolaborasi dan kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana dalam satu tahun terakhir menjadikan perpustakaan sebagai ruang inklusif yang terbuka untuk semua kalangan masyarakat.
Festival Literasi dan Sastra 2023 diramaikan dengan rangkaian-rangkaian menarik, diantara yang paling ditunggu-ditunggu yaitu Siniar Spesial bersama Guru Gembul dan Night at the Library yang dilaksanakan pada Jumat (21/07/2023).
Siniar ini mencoba membahas literasi secara lebih luas dan peran perpustakaan sebagai ruang ketiga yang hadir di tengah masyarakat. Dipandu oleh Duta Baca Provinsi DKI Jakarta, Hestia, siniar ini berlangsung menarik. Selain menghadirkan Guru Gembul, siniar spesial ini juga turut menghadirkan Drs. Firmansyah, M.Pd (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta) selaku narasumber di Ruang Podcast Perpustakaan Jakarta.
Mengawali siniar tersebut, Guru Gembul mencoba mengajak para pendengar untuk melihat kembali literasi dan buku sebagai bagian penting dalam membangun bangsa.
“Menjadikan buku itu sebagai wahana kita menemukan inspirasi, memecahkan masalah-masalah. Kalau sudah seperti itu, maka secara berkelanjutan kita akan menemukan inspirasi-inspirasi,” ucap Guru Gembul.
Lebih lanjut, ia juga memberikan tips-tips agar setiap orang bisa menjadi pembelajar sepanjang hayat (longlife learner).
“Jadi, sekarang, kalau misalkan mau membaca buku, mau jadi pembelajar, mau jadi apapun, coba tandain, apa yang menjadi masalah kita sekarang. Apakah masalah kita kemiskinan? Dari kemiskinan itu, cari buku-bukunya. Coba tandain,” tegas Guru Gembul (21/07/2023).
Tidak kalah menarik, Drs. Firmansyah, M.Pd selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta juga memperkuat hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa saat ini Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin telah merangkul puluhan komunitas dan menyelenggarakan lebih event kolaborasi di perpustakaan kebanggaan warga Jakarta tersebut.
“Kita harus melakukan suatu kolaborasi. Kalau hanya dinas perpustakaan saja supaya bagaimana perpustakaan punya manfaat bagi masyarakat, kalau hanya kita yang mentrigger tentu tidak maksimal, ya. Makanya kita butuh peran serta dari komunitas,” jelas Kepala DISPUSIP DKI Jakarta tersebut (21/07/2023).
Ia berharap melalui kolaborasi dan fasilitas yang disediakan oleh Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, ada banyak pihak yang terinspirasi dan sadar bahwa perpustakaan tidak hanya diisi oleh kegiatan membaca saja, tetapi juga dapat diisi dengan kegiatan edukasi yang menarik.
Siniar Spesial bersama Guru Gembul dan Kepala DISPUSIP Provinsi DKI Jakarta ini merupakan bagian dari Festival Literasi dan Sastra 2023. Setelah berbincang hangat melalui siniar spesial bersama Guru Gembul, pengunjung disuguhi pengalaman menarik pada rangkaian Night at the Library (NATL). Rangkaian ini turut menghadirkan penampilan-penampilan menarik yang diantaranya adalah nyanyian puisi dari Jodhi Yudono, Stand Up Comedy dari Mal Jupri, dan penampilan musik dari Endah N Rhesa.
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Rangkaian Festival Literasi dan Sastra 2023 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin mendapat banyak keseruan. Salah satunya datang dari kegiatan Walking Tour, berkolaborasi dengan Jakarta Good Guide. Melalui kegiatan ini, para pengunjung akan diajak untuk menelusuri jejak di kawasan bersejarah di pusat Jakarta. Tur dimulai dari Kantor Pos Indonesia, Cikini, hingga berakhir di area Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, dipandu oleh Jakarta Good Guide pada Kamis dan Jumat (20-21/07/2023).
Setelah mendaftarkan diri melalui tautan yang telah disediakan, pengunjung terpilih mendapatkan kesempatan mengelilingi perpustakaan kebanggaan Kawan Perpus dan Kawula Sastra. Sebagai salah satu rangkaian Festival Literasi dan Sastra 2023, kegiatan ini mencoba meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menjadikan perpustakaan sebagai ruang yang inklusif bagi seluruh masyarakat.
Cindy, salah satu pemandu Walking Tour dari Jakarta Good Guide menyampaikan kesannya terhadap Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin.
“Ih, seru banget, ya. Ternyata library ini keren banget. Andaikan sudah tau duluan kayaknya aku akan makin betah untuk stay di Jakarta,” ucap Cindy (20/07/2021).
Ia mengaku telah berkali-kali mengunjungi Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin. Menurutnya, masyarakat memang perlu lebih teliti melihat perpustakaan ini. Ia menambahkan, “Setelah ditunjukkan jalannya, wow! Ternyata kita bisa menemukan surga hari ini.”
Lebih lanjut, Cindy yang merupakan pemandu Walking Tour menyampaikan apresiasinya atas diadakannya Festival Literasi dan Sastra 2023 kali ini. Menurutnya, melalui usaha dan beragam program menarik yang telah diadakan mampu memperkenalkan literasi yang menyenangkan kepada masyarakat.
“Keep it up banget, it’s very good effort untuk memperkenalkan Perpustakaan Jakarta dan memperkenalkan literasi kepada khalayak ramai. Mudah-mudah semakin banyak orang yang melek baca, supaya orang-orang kita ke depan punya point of view yang lebih bold with the help of library,” tutup Cindy.
Sebagai salah satu rangkaian dari Festival Literasi dan Sastra 2023, Walking Tour menawarkan pengunjung wisata dan kunjungan yang asyik ke dalam Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin. Kolaborasi yang dilakukan Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin dengan beragam komunitas memberikan kesempatan kepada semua orang untuk menjadi bagian dari perubahan di "Ruang Ketiga." Melalui partisipasi dalam festival ini, diharapkan dapat menciptakan perubahan yang lebih baik melalui pengembangan literasi dan sastra di masyarakat.
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Salah satu kegiatan unik dalam rangkaian Festival Literasi dan Sastra 2023 ialah Blind Date with a Book (Kencan Buta dengan Buku). Kegiatan yang diselenggarakan di Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin pada Selasa dan Jumat (18 dan 21/07/2023) ini merupakan hasil kolaborasi Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin dengan Komunitas Kargobaca. Blind Date with a Book membawa pengalaman tersendiri bagi para pengunjung perpustakaan sebab kegiatan ini memperbolehkan pemustaka untuk memiliki satu buku dengan cara menemukan buku-buku yang tersembunyi yang tersebar di beberapa titik di Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin.
Sebagai bentuk apresiasi kepada pemustaka yang sudah menjadi bagian penting dari Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, terhitung terdapat 30 buku sudah menjadi teman Kawan Perpus dan Kawula Sastra. Salah satu pemustaka beruntung tersebut, Maharani, pengunjung asal Tangerang Selatan memberikan kesan dan pesannya.
“Acaranya bermanfaat, terus unik juga. Semoga ke depannya bisa dipertahankan acara-acara seperti ini dan mungkin bisa ditambah dengan event-event baru lagi yang lebih berdampak kepada anak-anak muda,” jelas Maharani.
Menutup pesan tersebut, Maharani menuturkan, “Keren sih acaranya.”
Sementara itu, pendapat lain datang dari Adelia, salah seorang pengunjung perpustakaan. Ia mengaku mengetahui kegiatan Blind Date with a Book dan Festival Literasi dan Sastra 2023 dari sosial media Instagram.
Adelia menyatakan bahwa kegiatan Blind Date with a Book ini menambah minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan.
“Seru, sih. Nambah minat untuk ke Perpustakaan. Semoga ke depannya bisa menjangkau masyarakat lebih banyak, menarik minat literasi anak muda,” tutup Adelia.
Blind Date with a Book merupakan bagian dari Festival Literasi dan Sastra 2023 yang mengangkat tema “Lintasi Ruang dan Makna”. Kegiatan Festival Literasi dan Sastra 2023 itu sendiri memiliki tujuan untuk memperkenalkan perpustakaan sebagai "Ruang Ketiga" yang terbuka bagi semua kalangan masyarakat, menyadarkan serta menumbuhkan semangat literasi dan sastra dengan cara yang lebih menarik, serta membangun kreatifitas dan hubungan yang solid antar komunitas.
Melalui tema “Lintasi Ruang dan Makna”, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin membuktikan bahwa kolaborasi dan kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana dalam satu tahun terakhir di perpustakaan tidak terpaku oleh makna perpustakaan secara harfiah, tetapi lebih dari itu, perpustakaan adalah ruang inklusif yang terbuka untuk semua kalangan masyarakat.
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Memperingati satu tahun semenjak direvitalisasi, Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin menyelenggarakan acara “Festival Literasi dan Sastra 2023”. Acara yang mengangkat tema "Lintasi Ruang dan Makna” ini bertujuan untuk memperkenalkan perpustakaan sebagai "Ruang Ketiga" yang terbuka bagi semua kalangan masyarakat, menyadarkan serta menumbuhkan semangat literasi dan sastra dengan cara yang lebih menarik, serta membangun kreatifitas dan hubungan yang solid antar komunitas.
Melalui tema “Lintasi Ruang dan Makna”, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin membuktikan bahwa kolaborasi dan kegiatan-kegiatan yang telah terlaksana dalam satu tahun terakhir di perpustakaan tidak terpaku oleh makna perpustakaan secara harfiah, tetapi lebih dari itu, perpustakaan adalah ruang inklusif yang terbuka untuk semua kalangan masyarakat.
Festival Literasi dan Sastra 2023 merupakan kegiatan yang diramaikan oleh beragam rangkaian acara literasi dan sastra sejak Selasa (06/06/2023) hingga puncaknya pada Jumat (21/07/2023) di Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin. Rangkaian tersebut antara lain ialah apresiasi kepada sepuluh pengunjung pertama Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, apresiasi pengunjung dengan Pakaian Hari Ini (Outfit of the Day) terbaik, Blind Date with a Book berkolaborasi dengan Kargobaca, Siniar Spesial bersama Guru Gembul, Walking Tour bersama dengan Jakarta Good Guide, dan ditutup dengan Night at the Library.
Salah satu rangkaian menarik dari Festival Literasi dan Sastra 2023 ini ialah adanya apresiasi kepada pemustaka Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin berupa hadiah kepada sepuluh pemustaka pertama serta apresiasi kepada pemustaka dengan Pakaian Hari Ini (Outfit of the Day) terbaik.
“PDS HB Jassin dan Perpustakaan Jakarta juga bisa bermanfaat kepada masyarakat sekitar, terus bisa berinovasi, berkarya lebih baik lagi,” harap salah satu pemustaka.
Setelah mengalami proses revitalisasi, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin telah membuktikan bahwa perpustakaan tidak hanya berfungsi sebagai institusi yang menyediakan informasi, tetapi juga sebagai wadah kolaborasi dan kegiatan yang melibatkan seluruh komunitas dan masyarakat. Festival Literasi dan Sastra 2023 Lintasi Ruang dan Makna menjadi bukti nyata tersebut.
Selain apresiasi kepada pemustaka, Blind Date with a Book juga menjadi rangkaian yang tak kalah seru. Salah satu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan pada Selasa dan Jumat (18 dan 21/07/2023) ini memperbolehkan pemustaka untuk memiliki satu buku dengan cara menemukan buku-buku yang tersembunyi yang tersebar di beberapa titik di Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin. Terhitung terdapat 30 buku sudah menjadi teman Kawan Perpus dan Kawula Sastra.
Mengakhiri kegiatan Blind Date with a Book, rangkaian Festival Literasi dan Sastra 2023 juga turut menghadirkan Guru Gembul dalam Siniar Spesial yang dilaksanakan pada Jumat (21/07/2023) ini dilaksanakan di Ruang Podcast Perpustakaan Jakarta. Lebih lengkap, menemani Guru Gembul juga turut hadir Drs. Firmansyah, M.Pd (Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta) selaku narasumber, dan Hestia (Duta Baca Provinsi DKI Jakarta 2023) selaku moderator.
Mengawali siniar tersebut, Guru Gembul mencoba mengajak para pendengar untuk melihat kembali literasi dan buku sebagai bagian penting dalam membangun bangsa.
“Menjadikan buku itu sebagai wahana kita menemukan inspirasi, memecahkan masalah-masalah. Kalau sudah seperti itu, maka secara berkelanjutan kita akan menemukan inspirasi-inspirasi,” ucap Guru Gembul.
Lebih lanjut, ia juga memberikan tips-tips agar setiap orang bisa menjadi pembelajar sepanjang hayat (longlife learner).
“Jadi, sekarang, kalau misalkan mau membaca buku, mau jadi pembelajar, mau jadi apapun, coba tandain, apa yang menjadi masalah kita sekarang. Apakah masalah kita kemiskinan? Dari kemiskinan itu, cari buku-bukunya. Coba tandain,” tegas Guru Gembul (21/07/2023).
Tidak kalah menarik, Drs. Firmansyah, M.Pd selaku Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta juga memperkuat hal tersebut. Ia menyebutkan bahwa saat ini Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin telah merangkul puluhan komunitas dan menyelenggarakan lebih event kolaborasi di perpustakaan kebanggaan warga Jakarta tersebut.
“Kita harus melakukan suatu kolaborasi. Kalau hanya dinas perpustakaan saja, supaya bagaimana perpustakaan punya manfaat bagi masyarakat, kalau hanya kita yang mentrigger tentu tidak maksimal, ya. Makanya kita butuh peran serta dari komunitas,” jelas Kepala DISPUSIP DKI Jakarta tersebut (21/07/2023).
Ia berharap melalui kolaborasi dan fasilitas yang disediakan oleh Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, ada banyak pihak yang terinspirasi dan sadar bahwa perpustakaan tidak hanya diisi oleh kegiatan membaca saja, tetapi juga dapat diisi dengan kegiatan edukasi yang menarik.
Sehubungan dengan itu, salah satu rangkaian menarik dari Festival Literasi dan Sastra 2023 ialah Walking Tour pada Kamis dan Jumat (20-21/07/2023). Kegiatan ini mencoba mengeksplor Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin dipandu oleh Jakarta Good Guide untuk mengenal lebih jauh mengenai perpustakaan kebanggaan Kawan Perpus dan Kawula Sastra tersebut. Perjalanan dan eksplorasi ini dimulai dari Pos Indonesia hingga area Taman Ismail Marzuki secara umum berakhir di Graha Bhakti Budaya.
Di penghujung rangkaian, Festival Literasi dan Sastra 2023 dimeriahkan dengan Night at the Library (NATL) di Rak Tangga Perpustakaan Jakarta pada Jumat (21/07/2023). Melalui kegiatan ini pemustaka akan mendapatkan pengalaman menarik menelusuri perpustakaan di waktu malam. Menghadirkan 500 orang, Kawan Perpus dan Kawula Sastra disuguhkan dengan penampilan-penampilan menarik yang diantaranya adalah nyanyian puisi dari Jodhi Yudono, Stand Up Comedy dari Mal Jupri, dan penampilan musik dari Endah N Rhesa.
Tidak hanya itu, masih dalam rangkaian NATL dalam Festival Literasi dan Sastra 2023, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta secara resmi meluncurkan aplikasi Jaklitera dan layanan peminjaman buku di PDS HB Jassin.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DISPUSIP) Provinsi DKI Jakarta, Drs. Firmansyah, M.Pd berkesempatan untuk menyampaikan sambutan dalam NATL.
“Acara ini merupakan acara dalam rangkaian Festival Literasi dan Sastra 2023. Ini kita jadikan bahwa perpustakaan itu merupakan ajang interaksi antara pemustaka, pustakawan, dan seluruh masyarakat yang ada disini, termasuk juga sastrawan yang ada di sini,” jelas Kepala DISPUSIP Provinsi DKI Jakarta tersebut.
Lebih lanjut, dalam sambutannya, Firmansyah juga menegaskan bahwa perpustakaan adalah rumah ketiga bagi masyarakat, tempat berinteraksi dan bertemunya segala elemen masyarakat.
“Semua kami fasilitasi di sini. Inilah rumah kita, rumah ketiga, bagaimana kita berinteraksi satu sama lainnya,” jelas Drs. Firmansyah, M.Pd.
Selain daripada itu, sebagai bentuk apresiasi kepada Kawan Perpus dan Kawula Sastra, melalaui Night at the Library, DISPUSIP Provinsi DKI Jakarta juga memberikan penghargaan dan pengukuhan kepada pemustaka dengan beragam nominasi. Diantaranya adalah pengukuhan Duta Baca Provinsi DKI Jakarta 2023, penghargaan pemustaka dengan kunjungan terbanyak, penghargaan pemustaka dengan peminjaman terbanyak, penghargaaan pemustaka dengan donasi terbanyak, dan nominasi penghargaan kepada pemenang 5 Days Challenge.
Dalam penghujung sambutannya, Drs. Firmansyah, M.Pd menyampaikan apresiasi kepada pemustaka dan pengunjung yang telah datang dalam rangkaian Night at the Library.
“Apa yang menjadi masukan untuk ke depan, terkait bagaimana kita meningkatkan budaya baca melalui ajang kegiatan kreatif seperti ini. Selamat menikmati acara Night at the Library, semoga menjadi memori yang berharga bagi kita semua,” harap Ketua DISPUSIP Provinsi DKI Jakarta tersebut (21/07/2023).
Dalam proses Festival Literasi dan Sastra 2023 ini, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin juga melibatkan banyak komunitas untuk berkegiatan di perpustakaan kebanggan warga DKI Jakarta tersebut. Kegiatan yang berkolaborasi dengan berbagai komunitas ini juga turut berperan penting dalam meramaikan rangkaian acara. Selama periode Juli hingga Agustus, berbagai komunitas seperti Mimbar Sastra, Gilang Papua Study Center, Cargo Baca, Social Connect, Konekin, dan lainnya, ikut menyelenggarakan acara literasi dan sastra yang menarik.
Melalui kolaborasi ini, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin ingin membangun hubungan yang solid antara puluhan komunitas dan menciptakan ruang yang inklusif untuk berbagai kegiatan kreatif. Acara-acara yang diselenggarakan oleh komunitas-komunitas ini menjadi pilar yang berharga dalam rangkaian kegiatan Festival Literasi dan Sastra 2023.
Dalam rangkaian acara ini, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin mengajak semua orang untuk menjadi bagian dari perubahan di "Ruang Ketiga." Dengan berpartisipasi dalam festival ini, kita dapat bersama-sama menciptakan perubahan yang lebih baik melalui pengembangan literasi dan sastra di masyarakat.
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Sastra kontemporer Indonesia semakin mendapatkan perhatian yang tinggi. Terutama di kalangan muda dan pecinta sastra. Karya-karya sastra yang lahir dalam era ini mencerminkan dinamika sosial, budaya, dan kehidupan modern yang semakin kompleks. Di sinilah peran dimana Perpustakaan Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin menjadi sangat penting.
Tidak hanya mengoleksi karya-karya klasik, PDS HB Jassin melalui beragam aktivitas dan kegiatan-kegiatan di dalamnya turut memberi perhatian pada karya sastra masa kini dengan isu-isu kontemporer yang melekat disekitarnya.
PDS HB Jassin memiliki peran penting dalam mengangkat potensi sastra kontemporer di Indonesia. Koleksi sastra kontemporer yang dimiliki oleh perpustakaan ini mencakup berbagai genre dan aliran sastra. Dari kumpulan puisi hingga novel, karya-karya sastra terkini dari penulis-penulis muda dan terkini terdapat di perpustakaan ini.
Koleksi sastra kontemporer yang beragam di PDS HB Jassin menyajikan karya-karya yang segar, berani, dan inovatif. Karya-karya ini merefleksikan perubahan sosial, budaya, dan pemikiran dalam masyarakat Indonesia saat ini. Melalui koleksi sastra kontemporer ini, pengunjung perpustakaan dapat menjelajahi, menikmati, dan mengapresiasi kekayaan sastra Indonesia yang terkini.
Sastra kontemporer Indonesia menjadi wadah bagi penulis untuk mengapresiasi kebebasan berekspresi dan inovasi dalam dunia sastra. Para penulis sastra kontemporer tidak terikat oleh aturan dan konvensi yang kaku, sehingga mereka memiliki kebebasan untuk mengeksplorasi bentuk sastra yang baru, bahasa yang inovatif, dan struktur naratif yang tidak konvensional.
Karya-karya sastra kontemporer seringkali menghadirkan sudut pandang yang segar dan inovatif, mencerminkan perubahan sosial dan budaya yang terjadi di sekitar kita. Penulis muda sering kali berani mengeksplorasi berbagai tema yang aktual dan relevan, memicu pemikiran kritis, menggugah emosi, dan mendorong perdebatan dalam masyarakat.
Kebebasan dan inovasi dalam sastra kontemporer Indonesia mencerminkan semangat dan dinamika kreativitas penulis dalam menghadapi tantangan zaman.
PDS HB Jassin, sebagai perpustakaan dan pusat dokumentasi sastra, memiliki peran penting dalam meningkatkan minat baca melalui sastra kontemporer. Dalam era digital yang terus berkembang, perpustakaan ini menjadi tempat yang penting dalam membangun budaya literasi dan membantu masyarakat mengembangkan minat baca yang luas.
Melalui kegiatan literasi seperti workshop, diskusi buku, dan pembacaan puisi, PDS HB Jassin mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam meresapi dan mendiskusikan karya sastra kontemporer. Program-program literasi yang diadakan oleh perpustakaan ini juga berperan dalam memberikan akses mudah kepada masyarakat untuk membaca dan meminjam karya-karya sastra terkini.
Diharapkan bahwa melalui penelusuran karya sastra kontemporer, minat baca dan apresiasi terhadap karya sastra akan semakin tumbuh di kalangan masyarakat. Sastra kontemporer menjadi sarana yang kuat dalam membangun kecintaan terhadap literasi, memicu pemikiran kritis, dan menginspirasi imajinasi pembaca.
Dalam koleksi sastra kontemporer yang ada di PDS HB Jassin, pengunjung dapat menemukan kekayaan dan keragaman sastra Indonesia masa kini. Dari novel-novel yang menggugah emosi hingga puisi-puisi yang menyentuh hati, karya-karya sastra terkini menawarkan pengalaman membaca yang memperkaya pengetahuan dan emosi pembaca.
PDS HB Jassin menjadi jendela yang memungkinkan kita untuk menjelajahi dunia sastra kontemporer, memahami perkembangan sastra Indonesia, dan menghargai karya-karya yang dihasilkan oleh penulis-penulis kreatif di negeri ini. Dengan begitu, perpustakaan PDS HB Jassin memainkan peran yang penting dalam menghubungkan masyarakat dengan sastra kontemporer Indonesia, mendorong minat baca, dan memperkuat keberlanjutan budaya literasi di tanah air.
Penulis: Afifa Marwah
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq