Selamat Hari Kunjungan Perpustakaan!
Di balik setiap lembar buku, tersimpan pengetahuan, kisah, dan inspirasi yang tak terhingga. Sebuah perpustakaan bukan hanya tempat menyimpan buku, tapi jendela dunia yang memperluas wawasan kita.
Tak hanya sebatas kunjungan, setiap kali kita membaca, kita mengadakan pertemuan dengan pikiran-pikiran besar dari masa lalu hingga masa kini. Di hari ini, mari kita apresiasi peran perpustakaan dalam memajukan peradaban dan budaya literasi.
Terima kasih kepada para pustakawan yang selalu setia mengemban amanah ilmu. Ayo, kunjungi perpustakaanmu hari ini!
#DKIJakarta
#DISPUSIPDKIJakarta
#HariKunjunganPerpustakaan
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Wisata Sastra Film 2023 kembali digelar di Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat pada Kamis (31/08/2023). Acara ini merupakan kolaborasi antara Perpustakaan Jakarta, PDS HB Jassin, dan Demi Film Indonesia yang mengundang sejumlah sekolah menengah di DKI Jakarta. Digelarnya Wisata Sastra Film 2023 ini ialah tidak lain bertujuan untuk mengajak generasi muda mengeksplorasi kekayaan sastra Indonesia sambil mempromosikan karya-karya film nasional.
Penanggung jawab acara, Ir. Fachrul Muchsen yang akrab disapa Kang Arul, menyambut antusiasme peserta dari lima sekolah berbeda, yaitu SMPN 1, SMKN 1, SMKN 6, SMPN 198, dan SMAN 68. Mereka semua berkumpul di Aula PDS HB Jassin untuk menjalani pengalaman unik dalam dunia sastra dan perfilman.
"Salam literasi! Kita mengajak anak-anak di usia dini untuk memperhalus bahasanya dalam tulisan mereka, menulis dengan sastra, memperindah bahasanya dengan sastra, dan menjadikan Paus Sastra kita, HB Jassin, sebagai teladan mereka. Itu menjadi tujuan daripada kegiatan kita, sambil mempromosikan film-film nasional," kata Fachrul Muchsen.
Fachrul Muchsen juga menjelaskan bahwa acara ini menjadi sarana untuk memperkenalkan film-film nasional kepada generasi muda. Salah satu film yang disorot adalah "Petualangan Anak Penangkap Hantu," yang akan dirilis oleh MNC Pictures.
Tidak kalah menarik, sutradara dan produser film "Land of Blessings," Adi Surya Abdi, berbicara tentang pentingnya memanfaatkan audio-visual untuk menggambarkan seni, budaya, tradisi, dan sejarah Indonesia. Ia berharap agar karya seperti "Land of Blessings" dapat menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk menghasilkan film yang menggambarkan kekayaan budaya mereka.
"Sebetulnya setiap kabupaten di Indonesia harus punya paling tidak karya film yang menggambarkan seni, budaya, tradisi, dan sejarah dari wilayah itu. Jadi memang yang kita harapkan sebetulnya bahwa disinilah peran pemerintah yang kita perlukan untuk mendukung lahirnya film-film seperti ini," ungkap Adi Surya Abdi.
Selain itu, narasumber Asma Nadia dan Muzakki R., yang merupakan bagian dari film "Petualangan Anak Penangkapan Hantu," berbicara tentang proses adaptasi buku ke dalam film. Mereka menjelaskan bahwa film ini mengambil inspirasi dari karya keluarga penulis, yakni Asma Nadia, Putri Salsa, Alamsyah, dan Adam Putra Firdaus.
Film ini berkisah tentang tiga anak, yaitu Caca, Rafi, dan Zidan, yang memiliki kemampuan menangkap hantu jika dipanggil. Asma Nadia dan Muzakki R. menekankan bahwa film ini cocok untuk semua usia, dengan kombinasi komedi, horor, dan petualangan yang kuat.
"Film ini aman ditonton oleh semua usia dan memang kita berharap mudah-mudahan film 'Petualangan Anak Menangkap Hantu' ini bisa menjadi film keluarga yang jadi momen spesial. Dijamin Insyaallah film nya bagus," kata Asma Nadia.
Wisata Sastra Film 2023 di PDS HB Jassin ini menjadi bukti nyata bahwa seni, budaya, dan sejarah Indonesia memiliki tempat yang istimewa dalam dunia perfilman. Melalui kolaborasi antara sastra dan film, generasi muda dapat lebih menghargai warisan budaya bangsa sambil menikmati hiburan yang mendidik.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
Halo #SobatPusip
Selamat Hari Olahraga Nasional!
Di setiap detik keringat yang menetes dan nafas yang terengah-engah, terukir tekad untuk lebih baik. Mari kita hargai setiap usaha dan semangat yang tak pernah padam demi mengharumkan nama bangsa di kancah olahraga. Tetap semangat dan sehat!
#DKIJakarta
#DISPUSIPDKIJakarta
#HariOlahragaNasional
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Suasana Aula Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin berubah mencekam pada Minggu (13/08/2023) saat kisah-kisah dari novel KKN Desa Penari dan Sewu Dino menghantui para Kawan Perpus dan Kawula Sastra yang berkumpul di sana untuk mengikuti acara Talkshow yang menghadirkan penulisnya secara langsung, Simpleman.
Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin menjalin kerjasama dengan penerbit Bukune dalam penyelenggaraan Festival Literasi dan Sastra 2023. Salah satu rangkaian dari kegiatan tersebut ialah acara Talk Show yang menampilkan Simpleman, yang dikenal sebagai penulis buku-buku horor yang sedang menggemparkan dunia horor Indonesia.
Dipandu oleh Agung dari Bukune, acara yang berlangsung di Jakarta pada pukul 16.00 hingga 18.00 WIB ini diikuti dengan antusias oleh para penggemar sastra dan kisah-kisah horor.
Simpleman selaku narasumber tidak datang sendirian. Ia ditemani oleh Dono Salim, editor buku dari Bukune, yang juga turut berbincang-bincang mengenai buku-buku horor besutan Simpleman tersebut. Acara ini memberikan kesempatan bagi penonton untuk memahami lebih dalam tentang bagaimana ide-ide menyeramkan dalam cerita horor dapat tercipta.
Salah satu poin penting yang disoroti dalam acara ini adalah pengakuan Simpleman bahwa dalam proses menulis buku-buku horor, ia juga pernah mendapatkan pengalaman-pengalaman menyeramkan yang terkait dengan perpustakaan.
“Kalau dengar pengalaman beberapa teman saya yang bersinggungan dengan perpustakaan sebenarnya ada tapi untuk dijadikan sebuah cerita, mungkin panjang saya belum kepikiran ya dan tidak berkeinginan lebih tepatnya,” kata Simpleman (13/08/2023).
Namun, ia tidak tertarik untuk mengangkat kisah-kisah tersebut ke dalam karyanya. Bagi Simpleman, perpustakaan adalah “tempat yang harus dijaga sebagai ruang pengetahuan, di mana koleksi buku-buku berharga hadir untuk memberikan wawasan dan kenyamanan kepada para pengunjungnya. Transformasi perpustakaan menjadi tempat horor yang menakutkan tidaklah pantas dilakukan.”
Kolaborasi Perpustakaan Jakarta, PDS HB Jassin, dan Penerbit Bukune dalam Festival Literasi dan Sastra 2023 telah membawa pemahaman lebih mendalam tentang dunia kreatif, utamanya dalam genre horor. Dalam acara Talk Show yang penuh wawasan ini, penonton tidak hanya dimanjakan dengan cerita-cerita horor yang menegangkan, tetapi juga diajak untuk merenung tentang pentingnya menjaga dan menghormati ruang budaya seperti perpustakaan.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA – Keseruan Festival Literasi dan Sastra 2023 terus berlanjut! Kali ini, berkolaborasi dengan Penerbit Black Swan, Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) Jassin menggelar acara BookTalk Penulis yang menjadi ajang inspirasi dan wawasan bagi penggemar literasi, khususnya penulis dan pencinta sastra pada Minggu (13/08/2023) di Aula PDS HB Jassin, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
Acara ini turut dimeriahkan oleh kehadiran dua penulis hebat dari penerbit Black Swan, yakni @mikeindialima2 (Penulis Buku Switch Over) dan @karinaaolia_ (Penulis Buku AbiGhea) dan dipandu oleh Asri Aci dari Penerbit Black Swan.
Kedua narasumber ini dengan penuh semangat membahas tentang perjalanan mereka dalam menciptakan karya-karya yang berkesan. Mereka tidak hanya membagikan wawasan tentang karya masing-masing, tetapi juga memberikan berbagai tips dan strategi bagi para kawan perpus dan kawula sastra yang tertarik untuk menciptakan karya novel atau cerita serupa.
Menurut @mikeindialima2, tips terbaik dalam menciptakan karya sastra ialah dengan memfokuskan tulisan yang dibuat supaya bisa selesai, bukan menjadi sempurna. Sebab dalam dunia sastra tidak ada karya sastra yang sempurnam tetapi karya sastra yang memiliki pasarnya.
“Tips-nya, kalau kita sedang menulis, hal-hal yang harus kita pikirkan itu bagaimana caranya agar kita menyelesaikan bukunya. Bukan bagaimana cerita ini sempurna karena enggak ada karya sastra yang sempurna. Hanya karya sastra yang memiliki pasarnya. Jadi kayak cerita ini pasar ini, cerita ini pasar ini, jadi engga ada cerita yang jelek, enggak ada cerita yang bagus semua tergantung pasarnya,” kata @mikeindialima2 bersemangat (13/08/2023).
Tidak kalah menarik, menurut @karinaaolia_, penulis novel best seller AbiGhea, penting dalam menulis untuk percaya pada apa yang sudah ditulis dan tidak terpengaruh pada komentar negatif.
“Misalkan mau mulai nulis, itu kan cerita kalian, kalian mau buat seperti apa itu punya kalian, jangan terpengaruh sama hal-hal negatif dari orang lain,” jelas @karinaaolia_.
Acara BookTalk Penulis ini memberikan bukti konkret bahwa literasi dan sastra masih tetap relevan dan bersemangat di tengah perubahan zaman. Kolaborasi antara Perpustakaan Jakarta, PDS HB Jassin, dan penerbit Black Swan berhasil menciptakan platform yang bermanfaat bagi penulis dan pencinta sastra untuk terus berkembang dan menginspirasi.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA – Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin berkolaborasi dengan Penerbit Black Swan menggelar acara Workshop Penulis pada Minggu (13/08/2023) di Aula PDS HB Jassin, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
Workshop yang merupakan bagian dari serangkaian kegiatan Festival Literasi dan Sastra 2023 ini diadakan dengan tujuan memberikan wawasan dan pengetahuan tentang dunia menulis kepada para Kawan Perpus dan Kawula Sastra.
Moderator acara, Mellyana Dhian dari Penerbit Black Swan, memandu diskusi dengan antusias. Peserta acara mendapatkan kesempatan berharga untuk mendengarkan pengalaman dan pandangan menarik dari narasumber utama, yaitu @putrilagilagi, (Penulis I'm Yours - Cinta dan Rasa Sakit Itu Saling Mengikuti).
Dalam acara ini, @putrilagilagi berbagi berbagai macam tips dan trik seputar menulis serta cara-cara menghasilkan karya tulis berupa cerita novel atau cerpen. Menurutnya, ketika penulis pemula mulai menulis, tulislah apa yang mereka suka terlebih dahulu.
“Karena kalau misalkan kalian suka, ya, ngejalaninya itu enak dan kalian pun engga perlu takut kalau misalnya engga ada yang baca. Karena kalian suka pasti ada dong yang satu selera sama kalian. Nah, makanya jangan menulis tulisan yang kalian tidak suka, kalian aja tidak suka sama tulisan itu bagaimana orang mau suka,” jelas Putri (13/08/2023).
Ia juga memberikan panduan berharga kepada penulis pemula maupun yang telah berpengalaman dalam menciptakan karya tulis. Terutama, ia menjelaskan bagaimana mengadaptasi tulisan ke platform digital, seperti menulis di Wattpad, Facebook, atau Twitter, yang kini telah mengubah namanya menjadi X.
“Karena trends nya selalu berubah sepanjang tahun ke tahun, jadi menyesuaikannya itu kayak perlu waktu dan perlu belajar terus-terusan gitu, lho. Kayak sekarang lagi trend-nya apa? dan besok trend nya apa? kita harus tetap mengikuti gitu dan belajar terus, belajar terus hal yang baru gitu,” kata @putrilagilagi.
Workshop ini merupakan kesempatan langka bagi para penulis dan pecinta literasi untuk mendapatkan wawasan mendalam dari penulis berpengalaman. Diskusi yang interaktif dan penuh inspirasi ini diharapkan dapat memotivasi lebih banyak orang untuk berani menggali potensi dalam dunia menulis.
Acara Workshop Penulis dalam Festival Literasi dan Sastra 2023 ini tidak hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membantu menciptakan komunitas penulis yang semakin solid dan inspiratif di Jakarta. Melalui kolaborasi yang erat antara Perpustakaan Jakarta, PDS HB Jassin, dan Penerbit Black Swan, semoga literasi dan sastra terus berkembang dan mencerahkan kehidupan masyarakat Indonesia.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Di tengah semarak persiapan untuk ajang prestisius Finalis Abang-None Jakarta Tahun 2023, langkah awal menuju panggung utama telah dimulai. Orang-orang terpilih Finalis Abang-None Jakarta Tahun 2023 bersemangat menjalani sesi pembekalan di Aula Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin pada Rabu (16/08/2023) yang berada di Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.
Sebagai bagian dari program pembekalan, para finalis meluangkan waktu untuk menjelajahi harta pengetahuan yang tersimpan di Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin. Kegiatan ini tak hanya memberikan pengetahuan baru kepada mereka, tetapi juga menambah nilai positif sebagai calon Duta Kota Jakarta.
Dinas Kebudayaan Jakarta juga turut berperan dengan memberikan informasi seputar keragaman budaya yang kaya di DKI Jakarta dalam rangkaian pembekalan ini. Total 36 finalis Abang-None Jakarta Tahun 2023, yang terdiri dari tiga pemenang besar dari tiap kota administrasi dan kabupaten di wilayah DKI Jakarta, menjadi peserta yang antusias dalam kegiatan ini.
Tantangan sebenarnya akan tiba pada Sabtu (26/082023) di mana para finalis akan menjalani "Preliminary Test". Di fase ujian ini, bakat-bakat unggul para finalis akan ditampilkan, termasuk pidato dan peragaan busana di hadapan publik, yang akan digelar di Plaza Indonesia, khususnya di La Moda Cafe. Ini merupakan momen penting di mana para finalis akan tampil perdana di depan publik, menunjukkan bakat mereka serta berbicara tentang Jakarta.
“Dalam Preliminary Test ini Finalis akan menunjukkan bakatnya, kemudian melakukan speech, fashion show di depan publik tepatnya di Plaza Indonesia, di La Moda Cafe. Jadi itu menjadi pertunjukkan pertama bagi Finalis Abang-None di depan muka umum untuk menunjukkan bakat yang mereka punya sekaligus berbicara mengenai Kota Jakarta. Nah setelah itu untuk di (babak) Preliminary Test akan berlanjut nanti akan bertemu lagi dengan publik pada tanggal 7 September 2023 pada malam Final Abang-None Jakarta Tahun 2023,” Kata Munawar Aidil dari Abang-None Jakarta Tahun 2022 yang bertanggung jawab sebagai panitia pelaksana dalam pembekalan ini.
Pasca Preliminary Test, kompetisi akan berlanjut pada tanggal 7 September 2023, sebagai malam final. Semua tahapan ini terbuka untuk partisipasi publik. Malam final pada tanggal 7 September 2023 nanti akan tersedia layar besar untuk menonton di tempat, selain disiarkan secara nasional melalui TV.
Pembekalan yang dilakukan pada Rabu (16/08/2023) akan berlanjut dengan materi public speaking yang disampaikan oleh Vena Annisa. Para finalis diharapkan mendapatkan bekal yang memadai untuk tampil percaya diri dalam berbagai tahapan kompetisi.
Munawar Aidil, sebagai tokoh sentral dalam pelaksanaan acara, mengungkapkan pandangannya terhadap Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin.
“Kedua tempat ini bukan hanya pusat baca dan literasi, tetapi juga tempat yang tepat untuk acara budaya dan seni. Saya mendorong masyarakat Jakarta untuk memanfaatkan tempat ini sebagai alternatif untuk menghabiskan akhir pekan, dengan menikmati berbagai koleksi bacaan dan acara budaya yang diselenggarakan,” terang Abang Munawar, Finalis Abang-None 2022.
Pesan dari Abang Munawar Aidil untuk Perpustakaan dan PDS HB Jassin adalah agar tempat ini semakin ramai pengunjung, terutama untuk meningkatkan literasi di DKI Jakarta. Ia berharap kunjungan ke sini dapat menjadi kebiasaan baru bagi masyarakat, menggantikan kegiatan akhir pekan yang biasanya berpusat di mal atau tempat hiburan lainnya.
Bagi kaum muda di DKI Jakarta dan seluruh Indonesia, Abang Munawar Aidil menegaskan bahwa menjadi Finalis Abang-None Jakarta bukanlah hak eksklusif bagi mereka yang lahir di Jakarta. Siapapun yang ingin berkontribusi dan mencintai Jakarta memiliki peluang untuk mendaftar. Pemerintah Provinsi dan Kota secara rutin membuka pendaftaran melalui Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Proses ini bukan hanya mengasah kemampuan berbicara di depan umum, tetapi juga memperdalam pemahaman tentang pariwisata, ekonomi kreatif, dan kebudayaan Jakarta.
“Untuk teman-teman, anak muda-mudi di DKI Jakarta atau seluruh Indonesia, jadi untuk jadi Abang-None Jakarta itu tidak harus lahir di Jakarta tapi bagi teman-teman yang ingin berkontribusi dan juga mencintai Kota Jakarta tentunya bisa mendaftar. Nanti setiap tahunnya Pemerintah Provinsi maupun Kota akan membuka pendaftaran melalui Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Di sini teman-teman tidak hanya belajar bagaimana caranya bisa ngomong di depan publik tapi juga bisa meyakinkan publik untuk memberi lebih lanjut lagi apa saja yang Jakarta punya, apa saja yang Jakarta akan punya dan yang harus diperbaiki di Jakarta,” jelas Munawar.
Semangat untuk mencapai prestasi dan memberikan dampak positif bagi Jakarta terus menggelora di kalangan para Finalis Abang-None. Mereka adalah contoh inspiratif yang mendorong generasi muda untuk berkontribusi lebih dalam memajukan kota tercinta, Jakarta.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Pameran Seni Banteng Pucara dari Peru telah berlangsung di Lantai 3 Perpustakaan Jakarta, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat pada Selasa - Jumat (15-28/08/2023). Pameran ini telah berhasil memukau para pengunjung dengan karya seni yang unik dan berharga dari wilayah Andes, Peru.
Dalam pameran ini, Joko Susilo, perwakilan dari Kedutaan Besar Peru di Indonesia, menyampaikan pentingnya persiapan yang dilakukan sebelum pameran ini dapat terselenggara.
"Untuk proses, kami memerlukan waktu kurang lebih 2 bulan karena kami mempersiapkan beberapa hal yang perlu dipamerkan di sini. Patung Banteng Pucara yang dipamerkan juga telah dihadirkan di beberapa negara lain sebelumnya, termasuk Vietnam, Singapura, Australia, dan Jepang," Ucap Joko saat ditemu dalam pada Pembukaan Pameran Seni Banteng Puncara (15/08/23).
Joko Susilo menjelaskan alasan pemilihan Perpustakaan Jakarta sebagai lokasi pameran ini. Menurutnya, pameran ini sangat berkaitan dengan Perpustakaan Jakarta karena berkaitan dengan seni dan budaya dari Peru.
“Kami percaya bahwa ini adalah kesempatan baik bagi pengunjung untuk memperoleh manfaat dari pembelajaran mengenai budaya dan seni dari negara Peru yang mungkin belum begitu dikenal di Indonesia,” jelas Joko.
Banteng Pucara, simbol budaya dari daerah pegunungan Andes di Peru, memiliki peran penting dalam sejarah masyarakat setempat. Banteng Pucara digunakan oleh masyarakat Andes sebagai jimat atau pelindung rumah. Simbol kemakmuran, perlindungan, dan keselamatan ditunjukkan melalui penempatan Banteng Pucara di atas atap rumah.
Selain itu, ketika ditanya tentang kesamaan budaya antara Indonesia dan Peru, Joko Susilo mengungkapkan bahwa ada beberapa kesamaan budaya antara Indonesia dan Peru. Misalnya, karakter budaya Barong dari Bali mirip dengan beberapa karakter budaya di Peru, meskipun dengan perbedaan warna dan nuansa yang unik. Kedua negara memiliki kekayaan budaya yang dapat saling menginspirasi.
Pameran ini menampilkan berbagai Patung Banteng Pucara yang semuanya berasal dari Peru. Kerjasama dengan asosiasi kesenian di Peru menjadi kunci dalam menghadirkan patung-patung tersebut. Setiap patung memiliki nama asosiasi kesenian yang diletakkan pada setiap patung, dan kesemuanya dikirimkan khusus dari Peru untuk dipamerkan di Perpustakaan Jakarta.
Motif dan warna pada patung-patung ini bervariasi, tergantung pada sentuhan seniman yang menciptakannya.
"Tidak ada ciri khas khusus untuk warna atau bentuk patung, karena semuanya bergantung pada kreativitas dan karya seni masing-masing seniman," tambah Joko Susilo.
Pameran ini berfungsi sebagai jendela pembelajaran bagi pengunjung, terutama di Perpustakaan Jakarta, untuk lebih memahami budaya dari negeri lain seperti Peru. "Harapan kami adalah agar pengunjung lebih berminat untuk belajar tentang budaya negara lain, seperti Peru. Kami berharap pameran ini memunculkan minat dan apresiasi terhadap pembelajaran tentang sejarah dan budaya, baik dari dalam negeri maupun luar negeri," ungkap Joko Susilo.
Dalam pesannya, Joko Susilo mengapresiasi peran Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin dalam mendukung acara seni dan budaya semacam ini. Pameran Seni Banteng Pucara dari Peru telah memperkaya wawasan pengunjung tentang budaya dan seni dari daerah Andes yang kaya akan sejarah dan makna. Dengan kesempatan ini, pengunjung Perpustakaan Jakarta dapat merasakan keajaiban budaya dari benua yang berbeda, sambil membuka jendela untuk lebih memahami keragaman dunia.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin telah resmi membuka pameran sastra yang mengangkat berbagai dokumen sastra berharga dari hasil dokumentasi Hans Bague Jassin. Acara yang merupakan bagian akhir dari Festival Literasi Sastra 2023 ini diadakan dalam suasana istimewa, yakni dalam bentuk gala dinner yang dihadiri oleh berbagai tokoh akademisi, sastra dan budaya beserta beberapa pemangku jabatan di Jakarta.
Pameran sastra bertajuk "Pameran Ulang-Alik ke Masa Lalu: Lintasan Perjalanan Pusat Dokumen Sastra HB Jassin" dan akan berlangsung mulai dari Sabtu (26/08/2023) hingga Minggu (17/09/2023) di Lantai 4 Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta. Pengunjung dapat mengunjungi pameran ini pada jam operasional PDS HB Jassin, yaitu pada hari Senin hingga Kamis pukul 09.00-17.00, serta pada hari Jumat hingga Minggu pukul 09.00-20.00.
Acara pembukaan pameran dan gala dinner ini menjadi momen yang dinanti-nantikan. Diawali dengan kedatangan para tamu undangan dari berbagai kalangan seperti komunitas sastra, seniman, penulis, dan penyair, serta tokoh-tokoh penting dari kalangan pejabat dan figur publik. Acara ini dipandu oleh pembawa acara, Novi Yulia, para tamu mulai mengisi tempat duduk yang telah disiapkan oleh panitia.
Menariknya, Ritawati Jassin, anak perempuan HB Jassin, membacakan beberapa karya puisi dari sang ayah. Penayangan video tentang aplikasi Peta Netra juga menjadi bagian dari acara, menunjukkan komitmen terhadap inklusi bagi semua individu, termasuk penyandang tunanetra, dalam akses terhadap sastra.
Puncak acara adalah pemotongan tali pita oleh Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta, Drs. Firmansyah, M.Pd. sebagai simbolis pembukaan pameran "Ulang-Alik ke Masa Lalu: Lintasan Perjalanan Pusat Dokumen Sastra HB Jassin."
Drs. Firmansyah, M.Pd (Kepala Dispusip Provinsi DKI Jakarta) mengatakan bahwa HB Jassin merupakan sosok penting yang sampai saat ini belum tergantikan.
“Beliau punya ketika akuisisi dari PDS HB Jassin pengurus lama ke Dinas Pusip itu sejumlah 170,000 dokumen yang diakuisisi oleh Dinas Pusip. Bentuknya macam-macam ada kliping, ada buku. Buku beliau itu tidak hanya berbahasa Indonesia, buku bahasa Belanda, Perancis. Bahkan menjadi sumber pengetahuan bagi para sastrawan, tidak hanya Indonesia, namun mancanegara. Untuk itu memang sangat penting sekali kita me-review ulang akan ketokohan beliau supaya kita bisa sama-sama menjaga apa yang menjadi misi beliau saat ini,” ucap Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta dalam sambutannya.
Para tamu undangan juga diberi kesempatan untuk melihat cuplikan video terkait pameran ini, diikuti oleh penjelasan singkat dari Kurator Pameran, Esha Tegar Putra, mengenai isi pameran di lantai 4 PDS HB Jassin.
Kurator Pameran ini juga menjelaskan latar belakang pemilihan judul dan hal yang menginspirasi ide tersebut. Menurut dia pemilihan judul "Ulang-Alik ke Masa Lalu: Lintasan Perjalanan Pusat Dokumen Sastra HB Jassin," didasarkan pada perjalanan dari PDS HB Jassin dari dulu sampai sekarang yang ide dasarnya berawal dari HB Jassin dalam mengoleksi dan mengumpulkan berbagai dokumen yang terkait dengan sastra
“Temanya itu adalah kita melihat kembali lintasan perjalanan PDS HB Jassin dari dulu sampai sekarang, gitu. Ini berangkat dari bagaimana proses Jassin melakukan pendokumentasi, mengumpulkanya mulai dari catatan pribadi (HB Jassin), mengumpulkan buku-buku, manuskrip-manuskrip tulisan tangan penulis yang dikirimkan (penulis) ke HB Jassin, melakukan pengetikan dari dulu dan sampai sebelum dia (HB Jassin) meninggal ya, dia tetap melakukan kerja-kerja seperti itu,” terang Esha menjelaskan bagaimana dia dan Tim dari PDS HB Jassin memilih judul dan memutuskan untuk mengadakan pameran ini.
Pada akhir acara, para tamu undangan diajak untuk menikmati hidangan makan malam yang telah disiapkan oleh panitia, sambil mendengarkan penampilan musik dari Ule Jazz Entertainment.
Penting untuk dicatat bahwa PDS HB Jassin bukanlah sekadar lembaga dokumentasi sastra biasa. Lembaga ini adalah hasil rancangan besar dari Paus Sastra HB Jassin, yang memiliki visi bahwa generasi Indonesia sekarang dan yang akan datang harus memiliki lembaga resmi yang bertugas untuk mengumpulkan, mengoleksi, menjaga, serta merawat seluruh warisan sastra Indonesia dari masa lalu hingga sekarang.
Pameran ini tidak hanya menjadi perayaan atas perjalanan panjang PDS HB Jassin, tetapi juga menjadi wadah untuk mengenang dan mengapresiasi kekayaan sastra Indonesia yang telah berhasil dikumpulkan dan di dokumentasi oleh HB Jassin. Dengan penuh semangat, acara ini memberikan gambaran mengenai nilai dan pentingnya sastra dalam membangun identitas dan budaya bangsa.
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Masih dalam rangkaian Festival Literasi dan Sastra 2023, Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin menggelar Talkshow Parenting pada Sabtu (19/08/2023) di Bilik Bermain Perpustakaan Jakarta, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
Acara yang menghadirkan Inge Tumiwa (Penulis Buku "Dear Parents") ini bertujuan untuk membangun kesadaran literasi dalam kalangan orang tua dan berhasil menarik partisipasi lebih dari 20 orang.
Antusiasme peserta sangat terasa sepanjang acara. Berbagai pertanyaan seputar pola asuh anak dan peran orang tua dalam mendidik anak dibahas dengan penuh semangat. Inge Tumiwa, sebagai narasumber utama, memberikan nasehat berharga dan tips yang esensial dalam membentuk kepribadian orang tua yang bertanggung jawab dan peduli.
"Peran dan tanggung jawab orang tua mendidik anak itu harus diserahkan lagi kepada orang tua dalam bentuk apa pun itu. Jika orang tua utuh (masih ada ayah dan ibu) harus dijalankan bersama-sama, harus satu suara, satu visi, satu nilai, satu tujuan, satu prinsip, satu perspektif, tidak boleh berbeda karena fungsi harus saling mendukung kan? Antara ibu dan ayah. Jika itu orang tua tunggal baik ayah atau ibu yang ditinggalkan karena kematian, berarti otomatis dia memainkan peran yang lebih berat lagi karena harus bisa memainkan fungsi ibu atau ayah secara sekaligus, tapi sebagai orang tua kita tau kok, kalau kita terbatas,” kata Inge Tumiwa (19/08/2023)
Tak kalah menarik, salah satu poin penting yang diungkapkan oleh Inge Tumiwa adalah kesadaran akan peran dan tanggung jawab sebagai orang tua. Menjadi orang tua bukanlah sekadar tugas, tetapi juga amanah yang harus diemban dengan penuh kesungguhan. Selain itu, kehadiran fisik dalam setiap momen anak sangatlah penting, namun lebih dari itu, perasaan dan empati yang diberikan kepada anak merupakan kunci hubungan emosional yang kokoh antara orang tua dan anak.
"Hidup berkesadaran (mindfulness) termasuk pengasuhan (kepada anak) yang berkesadaran sangat relevan dengan zaman sekarang, yang sukanya buru-buru dan banyak tuntutan sosial yang pada akhirnya menciptakan stres bagi orang tua dan anak", ucapnya.
Sebagai penutup, Inge Tumiwa berbagi saran bahwa menjadi pendengar yang baik bagi anak adalah kunci membangun hubungan yang erat. Terbuka untuk menjadi tempat curhat anak, memberikan mereka rasa dihargai dan mendengarkan dengan penuh perhatian akan membantu menciptakan kedekatan yang tahan lama antara orang tua dan anak.
Festival Literasi dan Sastra 2023 berhasil membawa semangat literasi ke dimensi baru, yakni mendalamnya peran orang tua dalam membentuk karakter anak-anak. Melalui Talkshow Parenting yang menginspirasi ini, diharapkan para peserta dapat mengaplikasikan berbagai wawasan yang diperoleh untuk menciptakan lingkungan keluarga yang penuh perhatian dan cinta, serta mampu melahirkan generasi yang cerdas dan berbudi pekerti luhur.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq