Pada haru Selasa tanggal 5 Desember 2023, Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Jakarta Pusat mengadakan kegiatan Optimalisasi Pengelolaan Kearsipan Bagi UKPD di Lingkungan Kota Administrasi Jakarta Pusat. Kegiatan diikuti oleh perwakilan dari masing-masing UKPD yang merupakan pengelolan arsip di masing-masing instansi. Tujuan dari kegiatan Optimalisasi Pengelolaan Kearsipan Bagi UKPD ini adalah untuk meningkatkan pengelolaana arsip yang baik dan sesuai dengan aturan, karena pengelolaan arsip yang baik dimulai dari SDM yang mumpuni. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber yang pertama adalah Irma Karimatun Ni'mah dari Arsip Nasional Republik Indonesia dan yang kedua Rizki Muhardianto dari BST Consulting. Narasumber yang pertama menjelaskan tentang bagaimana cara mengelola arsip yang baik dan benar serta menjelaskan beberapa aturan yang digunakan dalam mengelola arsip. Diharapkan para peserta dapat memahami secara menyeluruh tentang pengelolaan kearsipan mulai dari penciptaan hingga penyusutan dan terdapat peserta yang melakukan sharing tentang pengelolaan arsip di instansinya. Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Administrasi Jakarta Pusat juga menghadirkan narsumber dari BST Consulting dimana narasumber lebih fokus pada motivasi dalam bekerja agar peserta lebih semangat dalam mengelola arsip di instansinya masing-masing.
Halo #SobatPusip
Selamat Hari Dharma Wanita Persatuan Tahun 2023.
Semoga tetap menjadi perempuan yang kuat dan luar biasa.
#DKIJakarta
#DISPUSIPDKIJakarta
#HariDharmaWanitaPersatuan
Halo #SobatPusip
Selamat Memperingati Hari Disabilitas Internasional 2023.
"Berbagi ruang publik dengan teman disabilitas bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan"
#DKIJakarta
#DISPUSIPDKIJakarta
#HariDisabilitas
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Senja Berpuisi kembali menyajikan hiburan istimewa bagi para pengunjung Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin. Acara yang digelar sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi Taman Ismail Marzuki (TIM) yang ke-55, berhasil menciptakan momen penuh keindahan dan inspirasi. Kegiatan yang juga bertepatan dengan Hari Pahlawan, (10/11/2023) menjadi perpaduan yang sempurna dalam merayakan keberagaman seni dan budaya.
Acara dimulai dengan monolog yang penuh makna yang disajikan oleh Yogi S.Kemas. Para pengunjung terhipnotis oleh kata-kata yang meresapi pelantaran TIM, menciptakan suasana yang pas untuk rangkaian acara selanjutnya. Tidak kalah menarik, setelahnya, puisi yang berjudul "Tragedi Apel di Negeri Monyet" dan "Lupa" kemudian dibacakan dengan penuh perasaan oleh Fatin Hamama, memberikan nuansa mendalam pada persembahan seni malam itu. Kemudian, panggung diteruskan dengan pembacaan puisi oleh Fikar W. Eda yang mengangkat tema kopi dengan judul "Kopi Pagi."
Suasana semakin meriah dengan penampilan istimewa dari adik-adik SLB Tingkat Nasional yang memukau para penonton dengan keterbatasan yang mereka miliki. Melalui permainan angklung, mereka membawakan lagu "Heal the World" karya Michael Jackson, memberikan pesan kebersamaan dan kepedulian.
"Keberadaan kita di sini, pada tanggal 10 November ini, tidak hanya untuk merayakan Hari Pahlawan, tetapi juga menjadi bagian dari perayaan Taman Ismail Marzuki yang berusia 55 tahun. Semoga keberhasilan dan kejayaan seni ini terus berlanjut di Indonesia dan juga untuk Taman Ismail Marzuki," ucap Imam Maarif sebelum menyajikan puisi "Surabaya" karya Mustofa Bisri.
Acara ini juga menjadi panggung bagi para pemenang lomba membaca puisi dan musikalisasi puisi Piala HB Jassin 2023. R. Mono Wangsa, pemenang pertama Lomba Membaca Puisi, memukau dengan membawakan dua puisi karya Chairil Anwar, "Catetan Tahun 1946" dan "Cintaku Jauh di Pulau." Sementara itu, Juara 1 Musikalisasi Puisi Piala HB Jassin 2023, SMA Santo Kristoforus II, membawa pengunjung dalam pengalaman unik dengan melodi musik pada puisi "Lagu dalam Hujan" karya Abdul Hadi WM.
Acara ditutup dengan penampilan energetik dari BABS and Friends, mengajak semua penonton untuk bersama-sama bernyanyi menikmati beberapa lagu populer. Senja Berpuisi sukses menciptakan kenangan tak terlupakan pada peringatan spesial ini, meramaikan TIM dengan keindahan seni dan kehangatan batin melalui kata dan nada.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Night at the Library (NATL) kembali sukses digelar dalam acara yang istimewa pada bulan November ini. Sabtu malam (25/11/2023) lalu, Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin menyajikan NATL dengan tema Wonderful Night at The Library yang memukau. Kerjasama yang terjalin antara Wonderful Indonesia yang merupakan bagian dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia dan Perpustakaan Jakarta serta PDS HB Jassin, semakin memperkaya acara ini. Gedung Ali Sadikin pun dipadati oleh 325 pengunjung yang antusias menikmati serangkaian kegiatan menarik.
Sebelum NATL dimulai, sambutan dari Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf, Ni Made Ayu Marthini, memberikan sentuhan budaya dengan membuka acara dengan pantun. Beliau menjelaskan bahwa pantun telah diakui oleh UNESCO sebagai kekayaan tak benda Indonesia.
"Malam ini adalah bentuk kolaboratif dari tim marketing kami. Saya senang sekali ternyata di sini ada event seperti NATL yang rutin. Bagi kami, event ini sangat pas untuk Kemenparekraf, sesuai dengan strategi kami post-Covid yaitu adaptasi, inovasi, dan kolaboratif," ujar Ni Made Ayu Marthini.
Tidak kalah menarik, Kepala Unit Pengelola Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra PDS HB Jassin, Diki Lukman Hakim, menjelaskan bahwa NATL malam itu adalah hasil kolaborasi dengan Wonderful Indonesia. Acara ini menjadi wadah promosi bagi Perpustakaan Jakarta, menegaskan bahwa perpustakaan bukan hanya tempat penyedia informasi, tetapi juga ruang ketiga bagi masyarakat Jakarta.
“Mudah-mudahan acara ini bisa menjadi ajang promosi dari Perpustakaan Jakarta untuk teman-teman semua bahwa Perpustakaan Jakarta tidak hanya menyiapkan buku-buku sebagai sumber informasi tapi Perpustakaan Jakarta juga menjadi ruang ketiga bagi warga dan masyarakat Jakarta,” ucap Diki Lukman Hakim selaku Kepala Unit Pengelola Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra PDS HB Jassin.
Sebelum acara dimulai, Wonderful Indonesia menyerahkan buku-buku tentang pariwisata dan ekonomi kreatif kepada Perpustakaan Jakarta. Buku-buku ini akan menjadi sumber informasi penting bagi para pengunjung perpustakaan.
Pengunjung, yang dijuluki Kawan Perpus dan Kawula Sastra, mendapatkan hiburan istimewa dari performa In The Grail. Mereka menyanyi dan berdansa bersama, memeriahkan suasana dengan lagu-lagu hits seperti “Kamu” dari Coboy Junior, “Panah Asmara” Afgan, dan "Teman tapi Mesra" dari Ratu.
Penutup acara dimeriahkan oleh penampilan Jaz Hayat, penyanyi berdarah Brunei Darussalam. Jaz berhasil memukau Kawan Perpus dan Kawula Sastra dengan lagu-lagu indah seperti "Kasmaran," "Move on," dan "Seribu Tahun," termasuk menyanyikan jingle Wonderful Indonesia.
Dengan penampilan-penampilan yang memikat dan kolaborasi yang erat antara Perpustakaan Jakarta, PDS HB Jassin, dan Wonderful Indonesia, Wonderful Night at The Library menjadi momen tak terlupakan bagi pecinta sastra dan budaya di Jakarta.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq
Halo #SobatPusip Selamat Hari Guru!
Penghargaan tulus untuk para pendidik yang dengan sabar dan penuh dedikasi mengajar, membimbing, dan menginspirasi. Mereka adalah arsitek masa depan, membentuk pikiran dan hati generasi penerus.
Kepada semua guru, terima kasih atas kontribusi luar biasa Anda dalam mencerdaskan bangsa. #HariGuru 🌟
#DKIJakarta
#DISPUSIPDKIJakarta
#HariGuruNasional2023
Pemusnahan Arsip merupakan salah satu jenis penyusutan pada Pengelolaan Arsip Dinamis yang mekanismenya sudah diatur di Undang-undang. Meskipun demikian, tidak sedikit pihak yang belum melaksanakan pemusnahan arsip di unit kerjanya dengan berbagai alasan, baik dari alasan teknis yang belum dipahami, maupun alasan kekhawatiran terhadap dokumen yang dimusnahkan berpotensi memiliki keterkaitan dengan perkara hukum di kemudian hari. Melihat kondisi tersebut, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta, selaku Pimpinan Lembaga Kearsipan di Daerah, berinisiatif untuk menyelenggarakan diskusi dengan mengundang narasumber yang memiliki keterkaitan dengan masalah-masalah tersebut.
Inisiatif tersebut direalisasikan Dispusip Provinsi DKI Jakarta dengan menyelenggarakan Diskusi Panel dengan tema "Pemusnahan Arsip: Penegakan Regulasi atau Penghilangan Barang Bukti" yang dilaksanakan pada hari Kamis, 23 November 2023 bertempat di aula lantai 4 gedung A Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta. Pada kegiatan tersebut, Dispusip Provinsi DKI Jakarta menggandeng narasumber yang mewakili unsur pembina kearsipan dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), unsur penegak hukum dari Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta, dan unsur akademisi dari Universitas Padjadjaran. Peserta diskusi melibatkan Arsiparis dan Pengelola Arsip dari setiap Perangkat Daerah di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan tujuan agar siklus pengelolaan arsip dinamis pada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dapat berjalan sebagaimana mestinya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi inisiasi forum diskusi antar pelaksana kearsipan, sehingga jika ditemukan kendala-kendala teknis maupun teoritis dalam pengelolaan arsip, terdapat wadah yang dapat memberikan solusi karena adanya pertukaran informasi antar pelaksana. Pun jika ada hal-hal yang tidak dapat diselesaikan langsung dan perlu pembahasan di tingkat yang lebih tinggi, Dispusip Provinsi DKI Jakarta dapat memfasilitasi dengan mengangkat kasus tersebut menjadi wacana yang perlu dibahas di tingkat Pusat, dalam hal ini dengan ANRI. Melalui skema tersebut, Dispusip berharap pengelolaan arsip di lingkungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta semakin baik sehingga yang sebelumnya orientasi pengelolaan fokus pada fisik arsip berubah menjadi pengelolaan dan penyediaan informasi untuk kepentingan publik.
(Publikasi Bidang Pengelolaan Arsip dan Layanan)
DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Generasi muda Indonesia kembali menggugah keberagaman dan toleransi melalui karya fotografi yang menginspirasi, seperti yang ditampilkan dalam buku fotografi berjudul "Pulo Geulis Setapak Keberagaman."
Lazyra Amadea, seorang fotografer dari media berita nasional, membagikan cerita menarik tentang Pulo Geulis, sebuah daerah di Kota Bogor, yang menjadi perwakilan nilai-nilai toleransi dan keberagaman yang luar biasa.
Dalam bukunya, Lazyra menggambarkan kehidupan komunitas Islam, Kristen, dan Tionghoa yang harmonis, menyatu dalam keberagaman dan toleransi di Pulo Geulis, Kota Bogor.
Keindahan keberagaman ini tidak hanya tercermin dalam karya fotografi, tetapi juga menjadi sorotan dalam acara Diskusi dan Launching Buku yang diselenggarakan oleh Lazyra bekerja sama dengan Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin.
Acara yang berlangsung pada Rabu, (15/11/2023), di Aula PDS HB Jassin, Lantai 4 Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta, memaparkan berbagai fakta menarik seputar keberagaman dan toleransi antar umat di Pulo Geulis.
Salah satu sorotan utama adalah transformasi daerah ini dari tempat tinggal mayoritas Tionghoa menjadi komunitas yang didominasi oleh umat Muslim, menciptakan gambaran keberagaman yang menarik.
"Ada kampung tengah kota yang dulunya mayoritas orang Tionghoa, namun sekarang lebih banyak dihuni oleh komunitas Muslim. Itu adalah sesuatu yang menarik menurut saya," ujar Lazyra Amadea, penulis dan fotografer buku tersebut.
Diskusi juga menyoroti peran sejarah dalam membentuk keberagaman di Pulo Geulis. Menurut Lazyra, keberagaman dan toleransi telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Pulo Geulis sejak zaman Kerajaan Pajajaran hingga masa kolonial Belanda. Fotografer muda ini menjelaskan bahwa nilai-nilai ini terus berkembang sepanjang waktu.
Candra Jap, Sekjen Perhimpunan Indonesia Tionghoa, menambahkan dimensi historis dengan mengungkapkan bahwa masyarakat Tionghoa pernah mendapat diskriminasi baik dari negara maupun masyarakat.
“Bicara tentang orang (masyarakat) Tionghoa yang menarik itu untuk orang Tionghoa itu didiskriminasi oleh dua hal, satu didiskriminasi oleh negara, waktu itu ada SBKRI (Surat Bukti Kewarganegaraan Republik Indonesia) yang akhirnya dihapuskan oleh Gus Dur, yang kedua diskriminasi di masyarakat,” kata Candra.
Sementara Azmi Abubakar, Pendiri Museum Pustaka Peranakan Tionghoa, menggambarkan upaya Belanda dalam membagi dan memerintah Nusantara, menyebabkan ketidaksetaraan dan polemik dalam pembagian warga negara setelah kemerdekaan Indonesia.
“Masing-masing punya hukumnya sendiri, punya tempat tinggalnya sendiri. Nah informasi ini jarang diketahui oleh masyarakat luas. Dan konyolnya setelah kita merdeka, masih ada istilah pembagian warga negara asli, itu menjadi polemik di awal kemerdekaan kita,” ucap Azmi di acara diskusi dan launching buku tersebut (15/11/2023).
Akhmad Fauzin, Perwakilan Staf Khusus Menteri Agama, menekankan pentingnya toleransi sebagai rasa saling menghargai. "Ketika kita ingin dihormati, kita juga harus menghormati orang lain," ujarnya.
Diskusi ditutup dengan penyerahan simbolis buku "Pulo Geulis Setapak Keberagaman" kepada para pembicara sebagai penghargaan atas kontribusi mereka dalam mendorong pemahaman dan penghargaan terhadap keberagaman dan toleransi di Indonesia. Acara ini juga diakhiri dengan sesi foto bersama peserta, menandai momen bersejarah dalam merayakan keharmonisan Pulo Geulis yang terangkai dalam keberagaman dan toleransi.
Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi