Jakarta--Selama hampir dua pekan, Unit Pengelola Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra H. B. Jassin menyelenggarakan Pelatihan Preservasi dan Konservasi Koleksi Sastra bagi 30 orang ASN dan PJLP. Pelatihan ini melibatkan MANASSA (Masyarakat Pernaskahan Nusantara) yang merupakan organisasi profesi (keilmuan) guna menghimpun peneliti, peminat, dan pencinta pernaskahan. MANASSA sendiri telah melaksanakan kegiatan pengajaran, penelitian, dan kegiatan lain bagi pengembangan pengetahuan tentang pernaskahan sebagai sumbangan pada kebudayaan bangsa.
“Selama ini SDM (petugas) kita mempelajari preservasi koleksi dari pengalaman dan warisan kebiasaan semata, sehingga pengetahuan mereka masih sangat terbatas. Dalam analisis yang saya lakukan, Optimalisasi terhadap kapasitas SDM ini bisa menjadi langkah penting untuk memperbanyak koleksi sastra yang siap dilayangkan bagi masyarakat. Pengalaman MANASSA di bidang preservasi cukup komprehensif menjawab kebutuhan kita, baik dari sisi perpustakaan maupun kearsipan.”, terang Diki Lukman Hakim, Kepala Unit Pengelola Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra H. B. Jassin, saat dikonfirmasi mengenai keterlibatan MANASSA.
Pelatihan yang berlangsung 14 – 24 Oktober 2024 ini memuat materi tentang Konsep dan Prinsip Preservasi, Pengenalan tentang Komposisi Kertas dan Tinta, Faktor Penyebab Rusaknya Koleksi, Standar Sarana dan Prasarana dalam Preservasi, Ragam dan Teknik Penjilidan, Praktik Penjilidan, Tahapan dalam Sensus Koleksi, Praktik Melakukan Survei terhadap Koleksi, Tahapan dan Teknik Digitalisasi, Praktik Digitalisasi Koleksi, Teknik dan Praktik Konservasi Fisik, Kendala dalam Konservasi Fisik dan Non-Fisik, serta Etika dalam Pelestarian Koleksi.
“Harapannya, kelak Pusat Dokumen Sastra H. B. Jassin bisa menjadi pusat sastra nasional. Melalui pelatihan ini, kita bisa belajar banyak dari para narasumber yang berpengalaman, termasuk mengenai sarana dan prasarana preservasi yang perlu kita lengkapi. Bertahap, berangkat dari hal yang mungkin bisa dikerjakan terlebih dahulu.”, pungkas Pak Diki yakin. (Agatha Febriany)