Jakarta Utara — Kegiatan Book Camp 2025 yang diselenggarakan oleh Perpustakaan Jakarta Utara selama tiga hari, mulai 18 hingga 20 November 2025, resmi berakhir dengan sukses dan antusiasme tinggi dari para peserta. Program tahunan ini kembali menjadi ruang pembinaan bagi Duta Baca Sekolah dan pelajar terpilih untuk memperkuat keterampilan literasi, kreativitas, kemampuan perencanaan, serta kesadaran akan pentingnya kesehatan mental dalam menjalankan peran sebagai agen perubahan di sekolah.
Hari pertama kegiatan dibuka dengan sambutan dari penyelenggara yang menekankan pentingnya membangun ekosistem literasi yang inklusif dan adaptif bagi generasi muda. Para peserta kemudian mengikuti sesi pengenalan, ice breaking, diskusi kelompok, serta pemetaan tantangan literasi yang mereka hadapi di lingkungan sekolah masing-masing. Suasana hangat dan kolaboratif di hari pertama menjadi fondasi penting untuk membangun kedekatan sebelum memasuki rangkaian materi inti.
Memasuki hari kedua, para peserta mengikuti dua sesi materi utama yang memberikan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis. Pada sesi pertama, Kak Aio membawakan materi Literacy Planner, sebuah panduan penyusunan rencana kegiatan literasi yang terstruktur dan berkelanjutan. Peserta diajak mengenali kebutuhan literasi di sekolah, menyusun rencana program yang realistis, serta menentukan langkah strategis yang dapat diterapkan setelah kegiatan Book Camp usai. Materi berlangsung interaktif dengan diskusi, latihan penyusunan rencana, serta berbagi pengalaman antar peserta. Sesi berikutnya disampaikan oleh Kak Irdha Zahra yang membawakan materi mengenai pentingnya kesehatan mental bagi pelajar. Ia menjelaskan bagaimana peserta dapat mengenali stres, mengelola kecemasan, menjaga keseimbangan antara akademik dan aktivitas organisasi, serta menerapkan teknik sederhana untuk menjaga kesehatan mental. Sesi ini mendapat perhatian besar karena relevansinya dengan kehidupan pelajar saat ini.
Hari terakhir menjadi puncak rangkaian kegiatan dengan hadirnya aktris sekaligus aktivis literasi Hannah Al Rashid dalam talkshow bertema “Bersuara dengan Buku: Menjadi Generasi yang Kritis dan Peka.” Melalui pengalamannya, Hannah mengajak peserta untuk melihat membaca sebagai jendela pemahaman terhadap realitas sosial dan sebagai cara membangun empati. Antusiasme peserta tercermin dari banyaknya pertanyaan dan diskusi yang muncul selama sesi berlangsung. Selain talkshow, peserta juga mendapatkan materi penguatan personal branding dari Najma Q. Ramadhanty yang mendorong Duta Baca untuk tampil percaya diri sebagai representasi gerakan literasi di sekolah. Sesi berbagi pengalaman dari Duta Baca Jakarta Utara turut memberikan inspirasi nyata mengenai langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam membangun gerakan literasi dari lingkungan terdekat.
Kegiatan ditutup dengan apresiasi dari penyelenggara kepada seluruh peserta atas partisipasi aktif dan semangat yang ditunjukkan selama tiga hari penuh. Perpustakaan Jakarta Utara berharap Book Camp 2025 tidak sekadar menjadi kegiatan pembinaan, tetapi juga menjadi pijakan bagi para peserta untuk menerapkan ilmu dan pengalaman yang diperoleh ke dalam aksi nyata di sekolah masing-masing. Melalui Book Camp 2025, literasi kembali ditekankan bukan hanya sebagai kemampuan membaca, tetapi sebagai kekuatan untuk membentuk karakter, berpikir kritis, dan membawa perubahan positif bagi masa depan.