Risa Saraswati Ajak Peserta Menyelami Misteri Dibalik Karya-karyanya dalam Cerita Mati Matian
Thian Wisnu Isnanto Dilihat sebanyak 49x

Risa Saraswati Ajak Peserta Menyelami Misteri Dibalik Karya-karyanya dalam Cerita Mati Matian
Risa Saraswati Ajak Peserta Menyelami Misteri Dibalik Karya-karyanya dalam Cerita Mati Matian
Risa Saraswati Ajak Peserta Menyelami Misteri Dibalik Karya-karyanya dalam Cerita Mati Matian
Risa Saraswati Ajak Peserta Menyelami Misteri Dibalik Karya-karyanya dalam Cerita Mati Matian
Risa Saraswati Ajak Peserta Menyelami Misteri Dibalik Karya-karyanya dalam Cerita Mati Matian
Risa Saraswati Ajak Peserta Menyelami Misteri Dibalik Karya-karyanya dalam Cerita Mati Matian
Risa Saraswati Ajak Peserta Menyelami Misteri Dibalik Karya-karyanya dalam Cerita Mati Matian

DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Sebuah peristiwa menarik dalam dunia literasi, Cerita Mati Matian berhasil menghipnotis penggemar karya-karya horor. Acara yang dihelat pada Sabtu (11/11/2023), di Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, menghadirkan suasana misteri yang begitu kental. Pasalnya, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta, bersama-sama dengan Perpustakaan Jakarta, Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin, dan Penerbit Bukune menyelenggarakan acara yang bertemakan “Dunia Misteri Dalam Karya-karya Risa".

Tidak tanggung-tanggung, acara ini turut menghadirkan Risa Saraswati, penyanyi dan penulis asal Bandung yang telah melahirkan karya-karya horror ternama seperti Danur (2011), Ivanna Van Dijk (2018), dan sejumlah karya sukses lainnya. Di hadapan 170 peserta yang telah mendaftar sebelumnya, Risa Saraswati berbagi pengalaman menarik dan pemikiran mendalam di balik setiap karyanya.

Dipandu oleh Ida selaku moderator dari Penerbit Bukune, para peserta langsung diajak menyelam pada kisah-kisah horror dari narasumber utama, Risa Saraswati.

Dalam pemaparan awalnya, Risa Saraswati mengungkapkan bagaimana prosesnya pertama kali dalam menulis kisah-kisah horror. Ia menyebut bahwa awalnya, semua bermula melalui sosial media, Twitter.

"Jadi pada awalnya memang saya suka cerita hantu, pada saat itu di Twitter. Banyak sekali orang yang menunggu cerita saya ketika malam Jumat. Saya waktu itu pakai hastag #GhostTweet. Isinya menceritakan tentang pengalaman saya bertemu hantu,” jelas Risa.

Ia juga menambahkan bahwa awalnya ini semua dimulai saat Risa menulis lagu tentang hantu yang berjudul Story of Peter. Dari situ, orang-orang bertanya mengenai siapakah sosok Peter dan Risa menjawabnya lewat Ghost Tweet. Setelahnya, Risa mulai bercerita tidak hanya melalui Twitter, tetapi juga lewat platform Blogger. 

“Ternyata tulisan-tulisan saya di Twitter, di Blog, itu dibaca sama orang dari Bukune. Waktu itu dan sampai sekarang masih bekerja sama dengan saya, namanya Syafial. Pada saat itu dia masih menjadi editor dan dia yang langsung nyamperin saya ke Bandung ,” jelas penulis buku Danur tersebut (11/11/2023).

Saat proses penulisan buku pertamanya, Risa mengaku bahwa dirinya tidak percaya diri. Tetapi untungnya Syafial, yang pada saat itu masih menjadi editor di Bukune berhasil meyakinkan Risa untuk menulis buku pertamanya dan percaya diri untuk menuntaskan penulisan buku tersebut.

Risa menyebut bahwa pengalamannya dalam menulis Peter dan kawan-kawannya merupakan pengalaman yang indah 

“Pengalaman itu bukan sesuatu yang menakutkan buat saya. Pada saat itu, hampir satu tahun, saya mengenal mereka sebagai tetangga saya. Jadinya buat saya, pengalaman bersama Peter CS bukan hal yang menakutkan, itu menjadi kenangan yang indah buat saya. Tetapi ketika diceritakan kepada orang lain, ibu saya sih langsung pingsan,” jelas Risa.

Lebih jauh, Risa juga menuturkan perasaannya saat pertama kali mendapati “kemampuan” untuk bisa mengetahui yang tak kasat mata itu. Pada awalnya ia merasa bahwa hal tersebut adalah kutukan.

“Sampai akhirnya, saya merasakan ini jadi bermanfaat buat saya ya ketika Story of Peter, Danur, ya kesini. Jadi ya sebenernya butuh waktu belasan tahun untuk bisa mencapai ini, dan akhirnya saya bilang ‘Oh ini cara saya berdamai dengan kemampuan saya’,” ujar Risa seraya membagikan pengalaman masa kecilnya.

Suasana menjadi semakin mencekam sebab tidak hanya disuguhi cerita menarik yang menegangkan, tetapi juga dilengkapi dengan dekorasi ruangan yang menakutkan melalui manekin hitam bergaun putih menghiasi sekeliling ruangan di acara Cerita Mati Matian kali ini. 

Menginjak penghujung acara, bersama dengan moderator, Risa berkesempatan melakukan sesi tanya jawab dengan para pengunjung yang hadir. Mereka tampak antusias dan bersemangat melontarkan pertanyaan-pertanyaan. Lebih dari itu, Risa mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pengunjung. 

“Saya kaget, terima kasih untuk kalian semua. Saya pikir orang kenal saya lewat Jurnal Risa, gitu. Tapi ternyata, banyak juga yang kenal saya lewat buku dan karya-karya saya yang lain. Terima kasih untuk kalian,” tutup Risa. 

Acara ini menjadi salah satu inisiatif Dispusip Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan minat baca masyarakat, terutama di bidang literasi horor yang kini semakin populer. Kerjasama dengan Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin menjadi langkah strategis dalam menggelar acara yang berhasil menciptakan suasana akrab dan penuh inspirasi.

Cerita Mati Matian membuktikan bahwa literasi horor tidak hanya menarik bagi kalangan pembaca yang sudah mapan, tetapi juga mampu memikat perhatian generasi muda. Acara ini menciptakan wadah yang hangat dan mendalam bagi diskusi seputar dunia misteri dan literasi.

Reporter: Azhiim Pontoh
Editor: Brilliant Dwi Izzulhaq


perpustakaan jakarta PDS HB Jassin dispusip