Dispusip Provinsi DKI Jakarta Gelar Seminar Nasional Sastra, Menelisik Koleksi HB Jassin: Sejarah, Khazanah, dan Internasionalisasi Sastra Etnik Nusantara
Thian Wisnu Isnanto Dilihat sebanyak 6x

Dispusip Provinsi DKI Jakarta Gelar Seminar Nasional Sastra, Menelisik Koleksi HB Jassin: Sejarah, Khazanah, dan Internasionalisasi Sastra Etnik Nusantara
Dispusip Provinsi DKI Jakarta Gelar Seminar Nasional Sastra, Menelisik Koleksi HB Jassin: Sejarah, Khazanah, dan Internasionalisasi Sastra Etnik Nusantara
Dispusip Provinsi DKI Jakarta Gelar Seminar Nasional Sastra, Menelisik Koleksi HB Jassin: Sejarah, Khazanah, dan Internasionalisasi Sastra Etnik Nusantara
Dispusip Provinsi DKI Jakarta Gelar Seminar Nasional Sastra, Menelisik Koleksi HB Jassin: Sejarah, Khazanah, dan Internasionalisasi Sastra Etnik Nusantara

DISPUSIP JAKARTA, INDONESIA - Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Provinsi DKI Jakarta, bekerja sama dengan Perpustakaan Jakarta dan Pusat Dokumen Sastra (PDS) HB Jassin, sukses menyelenggarakan Seminar Nasional Sastra bertajuk "Koleksi HB Jassin: Sejarah, Khazanah, dan Internasionalisasi Sastra Etnik Nusantara". Acara yang berlangsung di Aula PDS HB Jassin, Gedung Ali Sadikin, Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat ini digelar pada Kamis (14/09/2023).

Seminar Nasional ini turut dihadiri oleh banyak narasumber. Diantaranya ialah Kasijanto Sastrodinomo (Sejarawan Sastra Indonesia), Eli Ruliawati, S.Sos., M.AP. (Direktur Layanan dan Pemanfaatan Arsip Nasional Republik Indonesia), Maman S. Mahayana (Akademisi dan Sastrawan), dan Imam Drs. Budi Utomo, M.Hum (Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra). 

Tidak hanya dihadiri oleh narasumber luar biasa, Seminar Nasional ini juga diikuti oleh peserta dari banyak kalangan. Diantaranya adalah mahasiswa dari Fakultas Ilmu Budaya dan Bahasa Universitas Indonesia (UI), komunitas sastra, seniman, dan para penyair dari Ibu Kota. Seminar Nasional Sastra ini berhasil membawa semangat baru dalam upaya menginternasionalkan berbagai dokumen sastra Indonesia yang menjadi koleksi utama dari PDS HB Jassin.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Drs. Firmansyah, M.Pd dalam sambutannya meneguhkan komitmen Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin untuk bisa menjadi “Ruang Ketiga” bagi masyarakat. Lebih jauh dari itu, Drs. Firmansyah, M.Pd juga menyebut bahwa PDS HB Jassin merupakan rumah dokumentasi sastra terbesar se-Asia Tenggara.

Seminar ini dibagi menjadi dua sesi. Pada sesi pertama, seminar nasional sastra ini membahas mengenai "Khazanah Koleksi PDS HB Jassin sebagai MKB Tinjauan Sejarah", termasuk koleksi dan lintasan sejarah PDS HB Jassin. 

Dimoderatori oleh Nurcahyo Yudi Hermawan (Kasatpel Pengolahan dan Pendokumentasian Sastra dari PDS HB Jassin), sesi yang menghadirkan dua narasumber utama, yaitu Kasijanto Sastrodinomo (Sejarawan Sastra Indonesia) dan Eli Ruliawati, S.Sos., M.AP. (Direktur Layanan dan Pemanfaatan Arsip Nasional Republik Indonesia) ini berlangsung lancar.

Kasijanto Sastrodinomo (Sejarawan Sastra Indonesia) menekankan pentingnya peran HB Jassin dalam perjalanan sastra Indonesia, terutama dalam pengumpulan sumber-sumber primer, seperti arsip dan karya-karya sastra nusantara yang unik. 

“Besar sekali, seperti saya katakan tadi bahwa salah satu syarat penulisan sejarah yang baik ialah akan mengandalkan sumber-sumber primer dan sumber-sumber primer itu tadi macam-macam jenisnya, selain arsip adalah pada karya-karya sastra apalagi sastra karya-karya sastra nusantara yang memiliki keunikan. Baik dalam bentuk maupun bahasanya. Saya kira itu sangat penting,” jelas Kasijanto (14/09/2023).

Tidak kalah menarik, Eli Ruliawati, S.Sos., M.AP (Direktur Layanan dan Pemanfaatan ANRI) menyampaikan bahwa PDS HB Jassin memiliki potensi besar untuk menjadi memori kolektif Bangsa Indonesia.

Selanjutnya, dalam sesi kedua, Seminar Nasional sastra ini dimoderatori oleh Dr. Priscila Fitriasih Limbong (Akademisi Sastra), dengan narasumber utama, Maman S. Mahayana (Akademisi dan Praktisi Sastra Indonesia) dan Imam Budi Utomo, M.Hum (Kepala Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra). 

Lain dari sesi pertama, sesi kedua ini lebih mendalam membahas tentang "Internasionalisasi Sastra dan Lintasan Sejarahnya", serta periodisasi sastra Indonesia dan sejarahnya.

Maman S. Mahayana (Akademisi dan Praktisi Sastra Indonesia) dalam pemaparannya menjelaskan bahwa bahasa Indonesia lahir pada saat Sumpah Pemuda, yang ternyata dirumuskan dalam bentuk puisi.

Lebih lanjut, dalam seminar ini dibahas pula bagaimana bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan tidak menggantikan bahasa daerah, melainkan memperkuat dan mendukung perkembangan bahasa daerah. Hal ini juga berkontribusi pada perkembangan bahasa Indonesia yang kemudian memberikan kontribusi lebih besar pada masyarakat dunia.

“Dan inilah yang dikembangkan oleh Badan Bahasa, menjunjung bahasa persatuan Bahasa Indonesia itu tidak hendak membunuh bahasa daerah tapi justru mengembangkan bahasa daerah dan sekarang sedang giat-giatnya bagaimana bahasa daerah memberi sumbangan kepada Bahasa Indonesia, lalu bahasa Indonesia memberi sumbangan kepada masyarakat dunia,” terang Maman (14/09/2023).

Seminar Nasional Sastra ini menjadi wadah penting untuk memahami dan menghargai khazanah sastra Indonesia yang berharga, serta upaya untuk mengangkatnya ke tingkat internasional. Acara ini diharapkan dapat memberikan inspirasi yang berkelanjutan dalam dunia sastra dan kebudayaan di Indonesia.

Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta bertugas mengelola perpustakaan dan arsip provinsi untuk mendukung pengembangan budaya baca dan pengarsipan yang efektif di wilayah Jakarta.

 

Reporter: Azhiim Pontoh

Editor: Brilliant Dwi

 


dispusip