Dispusip DKI Jakarta Merilis Hasil Pengukuran Nilai Budaya Literasi, IPLM, dan Tingkat Kegemaran Membaca Tahun 2023
Administrator Dilihat sebanyak 585x

Dispusip DKI Jakarta Merilis Hasil Pengukuran Nilai Budaya Literasi, IPLM, dan
Tingkat Kegemaran Membaca Tahun 2023

Kata ‘literasi’ sudah bukan menjadi hal baru dan sering digunakan untuk merujuk pada aktivitas membaca dan menulis. Anggapan tersebut memang tidak salah, mengingat literasi baca tulis termasuk salah satu dari enam literasi dasar yang dirilis Kemendikbud. Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta selaku entitas pemerintah memegang peranan penting dalam hal peningkatan budaya literasi baca tulis. Untuk mengukur kinerja pemprov dalam membudayakan literasi baca tulis di DKI Jakarta, Dispusip melakukan tiga pengukuran, yaitu Nilai Budaya Literasi (NBL), Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM), dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) tahun 2023.

 

Dengan menggandeng akademisi dari Universitas Indonesia (NBL dan TGM) dan konsultan dari DGI Levner (IPLM), hasil pengukuran-pengukuran tersebut dirilis di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi DKI Jakarta (14/12). Penyampaian hasil pengukuran tersebut mengundang berbagai pihak terkait baik dari unsur pemerintah, swasta, maupun para pegiat literasi. Kehadiran pihak-pihak tersebut diharapkan dapat memberikan data dan membangun sinergi dalam meningkatkan literasi masyarakat DKI Jakarta di kemudian hari.

 

Pengukuran TGM telah dilakukan setiap tahun oleh Dispusip. Kajian ini dilakukan untuk memperoleh data dan informasi mengenai kondisi riil mengenai tingkat kegemaran membaca dan mengamati pergeseran perilaku informasi Masyarakat DKI Jakarta. Tingkat kegemaran membaca ini juga sekaligus dikaitkan dengan maraknya bahan bacaan elektronik, penggunaan smartphone, dan teknologi lain untuk mengakses informasi. Berdasarkan hasil pengukuran tersebut, tingkat kegemaran membaca masyarakat DKI Jakarta termasuk dalam kategori tinggi dengan skor 72,68. Pengukuran tersebut menggunakan lima indikator, yaitu frekuensi membaca per minggu, durasi membaca per hari, jumlah bahan bacaan yang dibaca per tiga bulan, frekuensi akses internet per minggu, dan durasi akses internet per hari. Jakarta Timur menempati urutan pertama dengan skor 74,62.

 

Tidak seperti TGM yang telah secara rutin diukur oleh Dispusip. Pengukuran Nilai Budaya Literasi (NBL) dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) menjadi jejak pengukuran pertama yang dilakukan mandiri oleh Dispusip. Hingga tahun 2022, pengukuran Nilai Budaya Literasi dilakukan oleh Kemendikbud dan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat dilakukan oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI). Dengan melakukan pengukuran secara mandiri, diharapkan Dispusip dapat melihat lebih dalam mengenai kondisi literasi masyarakat di DKI Jakarta.

 

Hasil pengukuran Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat DKI Jakarta Tahun 2023 menunjukkan nilai 93,17 (setara dengan 19,57) atau masuk dalam kategori tinggi. Seperti halnya PNRI, IPLM Dispusip disusun oleh 7 unsur, yaitu pemerataan layanan perpustakaan, ketercukupan koleksi perpustakaan, ketercukupan tenaga perpustakaan, Tingkat kunjungan Masyarakat per hari, perpustakaan berstandar nasional, keterlibatan Masyarakat dalam kegiatan sosialisasi, dan anggota perpustakaan. Jakarta Utara menjadi kota dengan IPLM tertinggi dengan nilai 99,96. Nilai tersebut disusul Jakarta Timur (98,09), Jakarta Selatan (91,67), Jakarta Pusat (91,11), Jakarta Barat (90,08), dan Kepulauan Seribu (88,11).

 

Hasil pengukuran Nilai Budaya Literasi Provinsi DKI Jakarta Tahun 2023 menunjukkan skor sebesar 71,37. Pengukuran tersebut dilakukan pada 5 kota dan 1 kabupaten di DKI Jakarta, dengan menggunakan tiga indikator, yaitu penduduk 10 tahun ke atas yang membaca selain kita suci baik cetak maupun elektronik, penduduk usia 10 tahun ke atas yang mengakses internet, dan penduduk usia 10 tahun ke atas yang mengunjungi perpustakaan/memanfaatkan TBM. Kontribusi tertinggi berasal dari Jakarta Selatan (72,42), lalu disusul kota lainnya, yaitu Jakarta Timur (71,89), Jakarta Barat (71,69), Jakarta Pusat (70,97), Jakarta Utara (69,25), dan Kepulauan Seribu (69,14).


Perpustakaan Literasi