Jakarta, 31 Juli 2025 – Suku Dinas Perpustakaan dan Keasipan Kota Administrasi Jakarta Utara menjadi saksi semangat baru dalam mengupayakan peningkatan dan pemanfaatan literasi melalui acara Pentas Literasi. Kegiatan yang berlangsung setiap hari Kamis ini merupakan hasil kolaborasi antara pihak Perpustakaan dan Walikota Jakarta Utara, dengan fokus utama pada literasi untuk kalangan pelajar sekolah tingkat SD, SMP dan SMA.
Kali ini acaranya mengundang Anak Sekolah tingkat SMA/SMK/MA yang ada di Wilayah Jakarta Utara diantaranya SMAN 15, SMAN 18, SMAN 41, SMAN 80, SMAN 83 Jakarta, dan SMAS Yusha. Mereka tiba di Kantor Walikota Jakarta Utara untuk mengikuti workshop bersama narasumber Arief K. Rachmad para peserta akan diajak mengeksplorasi teknik mobile photography secara kreatif dan praktis. Lalu dilanjutkan rangkaian mengunjungi Perpustakaan Cikini yang ada di Taman Ismail Marzuki dengan suasana berlangsung meriah dan penuh antusiasme. Kehadiran fotografi profesional beserta tim fotografi pendamping yang memberikan warna tersendiri dalam kegiatan edukatif. Para pelajar tidak hanya menerima teori dasar fotografi, sekaligus mengikuti praktik langsung yang ada di lingkungan perpustakaan serta sesi diskusi interaktif bersama fotografer yang sudah berpengalaman.
Salah satu yang menjadi perhatian dalam pengenalan teknik fotografi memakai handphone, sebuah keterampilan yang bisa dilakukan semua orang tanpa harus memiliki kamera profesional melainkan cukup kamera ponsel saja. Peserta diberikan tips dan trik untuk memaksimalkan fitur bawaan kamera ponsel, seperti komposisi gambar, pencahayaan, dan pengolahan foto untuk menghasilkan karya yang berkualitas tanpa memerlukan perangkat mahal tapi sudut pandang dalam pengambilan foto.
Adapun tujuan utama dalam rangkaian kegiatan yaitu untuk mendorong literasi visual sebagai bentuk ekspresi dan dokumentasi pembelajaran yang relevan dengan perkembangan teknologi. Foto-foto yang dihasilkan oleh para peserta diharapkan mampu mengangkat berbagai kisah positif di sekitar mereka, sekaligus menanamkan kesadaran bahwa membaca dan belajar tidak hanya lewat teks, dengan konteks esensial fotografi yakni "melalui foto yang berbicara".
Demikian kegiatan yang sangat edukasi ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara perpustakaan dan perangkat daerah lainnya dapat membuahkan inovasi literasi yang menjangkau generasi muda. Diharapkan, inisiatif seperti ini dapat menjadi agenda rutin yang terus diperluas cakupannya, sehingga budaya membaca menjadi aktivitas menyenangkan melalui belajar, berkarya dan bertumbuh di tengah lingkungan masyarakat.