Reservasi Kunjungan Perpus dihilangkan, Kunjungan Perpustakaan Jakarta Tembus 3500 Sehari
Thian Wisnu Isnanto Dilihat sebanyak 113x

Reservasi Kunjungan Perpus dihilangkan, Kunjungan Perpustakaan Jakarta Tembus 3500 Sehari

Jakarta--Masih banyak pertanyaan apakah ke Perpustakaan Jakarta  dan PDS HB Jassin masih perlu reservasi? jawabannya tidak. Jika kita bertolak ke dua tahun silam, Perpustakaan Jakarta dan HB Jassin menerapkan reservasi karena dampak dari covid-19. Sehingga perlu dilakukan pembatasan untuk pengunjung di dalam Perpustakaan dengan batas maksimal 600 orang.

Namun seiring berjalannya waktu, dengan animo yang begitu besar dari masyarakat, dan sudah berakhirnya masa pandemi Covid-19, Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin ingin memberikan kemudahan bagi masyarakat Jakarta dengan tidak membatasi kunjungan dengan tanpa reservasi.

Kepala UP Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, Diki Lukman Hakim mengatakan hal ini merupakan bentuk keterbukaan Perpustakaan Jakarta dalam menyerap aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Beberapa kebijakan lainnya seperti diperbolehkan air mineral untuk dibawa masuk juga salah satu diskresi dari kebijakan sebelumnya. Melihat banyaknya pengunjung yang kesulitan harus kembali ke loker jika ingin minum. “Kami sudah menambahkan beberapa dispenser di beberapa spot,” tambahnya.

Tombol reservasi yang masih ada di Aplikasi Jaklitera digunakan untuk Event besar yang membutuhkan pembatasan kunjungan, salah satunya yang paling digandrungi dan masih menjadi acara yang selalu dinanti para anggota perpustakaan adalah Night at The Library. Kegiatan yang mengemas konser musik, standup comedy, dan booktalk menjadi satu.

Dengan dihapusnya aturan reservasi ini, kunjungan perpustakaan meningkat drastis, tercatat kunjungan menembus angka 3500 orang dalam satu hari, tepatnya di hari Sabtu. “Puncak kunjungan sering terjadi di Jumat, Sabtu dan Minggu, karena di 3 hari ini kami memperpanjang jam layanan hingga pukul 20.00,” kata Fenty, selaku Pustakawan Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin.

Namun, dengan bertambahnya kunjungan, dampak negatifnya adalah sulit untuk menemukan bangku kosong. Berdasarkan data yang kami dapat, jumlah bangku yang tersedia di area baca hanya 450, diluar area lesehan. Tak jarang kita melihat pemandangan para pengunjung yang duduk-duduk asyik melantai (lesehan-Red) sambil membaca atau mengerjakan tugas tanpa terganggu dengan keadaan mereka.

Pihak Perpustakan Jakarta dan PDS HB Jassin sudah berupaya dengan menambahkan beberapa bangku dari Dispusip dan beberapa spot-spot kosong digelar karpet puzzle untuk menambah area baca, namun tetap saja, tidak dapat mengcover semua pengunjung. Ini membuktikan bahwa Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin telah berhasil menjadikan dirinya sebagai ruang ketiga dan sesuai dengan hastagnya yakni #sedekatItu (Thian)

 

 


Perpustakaan